Kocak, Burung Merpati Bisa Jadi Tahanan Oleh Polisi di India! Kejadian Aneh Sekaligus Lucu, Hadeh!
Polisi di India yang menangkap burung merpati dan menjadikannya tersangka kasus mata-mata. Foto: Ilustrasi--
Para aktivis hak-hak hewan segera bereaksi terhadap keputusan polisi tersebut, menyerukan pembebasan segera untuk Chirpy.
BACA JUGA:BMKG Himbau Negara-negara di Samudera Hindia Bersama-sama Hindari Ancaman Tsunami
Mereka menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak hanya tidak masuk akal, tetapi juga merusak kesejahteraan hewan.
Organisasi hak-hak hewan mulai mengumpulkan dukungan dan mengajukan petisi kepada pemerintah setempat untuk membebaskan Chirpy.
Sementara itu, berita tentang penahanan merpati di India menyebar ke seluruh dunia, menyulut reaksi dari berbagai kalangan.
Banyak yang mengecam tindakan tersebut sebagai tindakan berlebihan dan mengkritik penanganan situasi oleh otoritas setempat.
Beberapa pakar keamanan juga meragukan logika di balik penahanan merpati sebagai mata-mata, menyebutnya sebagai contoh ekstrim dari paranoia keamanan nasional.
BACA JUGA:Unik! Ternyata Segini Gaji Polisi India, Benarkah Berdasarkan 'Kumis' Ada Tunjangannya Gais...
Tetapi, polisi setempat tetap bersikeras bahwa langkah-langkah yang diambil adalah bagian dari upaya melindungi keamanan nasional India.
Mereka merujuk pada insiden-insiden sebelumnya di mana pihak asing menggunakan metode yang tidak biasa untuk melakukan kegiatan mata-mata, termasuk menggunakan hewan sebagai sarana penyampaian pesan atau informasi rahasia.
Pertanyaan etika seputar tahanan merpati ini pun menjadi pusat perdebatan.
Sebagian besar masyarakat berpendapat bahwa hewan tidak boleh dijadikan kambing hitam dalam konflik antarnegara, dan tindakan semacam ini harus dievaluasi secara kritis.
BACA JUGA:Tragedi Film Perdana India Tiger 3 Di Bioskop, Berubah Menjadi Kacau Balau, Apa Penyebabnya?
Sementara itu, pendukung keputusan polisi berargumen bahwa setiap langkah yang diambil demi melindungi keamanan negara adalah langkah yang benar.
Pemerintah India akhirnya merespons tekanan publik dan internasional dengan mengadakan penyelidikan independen terhadap kasus ini.