Kocak, Burung Merpati Bisa Jadi Tahanan Oleh Polisi di India! Kejadian Aneh Sekaligus Lucu, Hadeh!
Polisi di India yang menangkap burung merpati dan menjadikannya tersangka kasus mata-mata. Foto: Ilustrasi--
BACAKORAN.CO - Seekor merpati baru saja dibebaskan dari penjara India setelah 8 bulan ditahan.
Merpati tersebut dicurigai sebagai mata-mata Tiongkok karena terdapat pesan yang ditulis dalam karakter Tiongkok di sayapnya, meskipun merpati tersebut bebas dari kecurigaan tersebut.
Menurut media India, burung tersebut telah dipindahkan ke Masyarakat Bombay untuk Pencegahan Kekejaman terhadap Hewan dan dibebaskan pada Selasa lalu.
India menjadi sorotan dunia setelah keputusan yang kontroversial ketika sekelompok polisi di sebuah desa kecil menahan seorang pemilik burung merpati atas dugaan bahwa burung tersebut adalah mata-mata dari China.
BACA JUGA: Tangkap 34 Orang Mata-Mata Mossad, Israel Targetkan Warga Palestina di Turki
BACA JUGA:India Kerahkan Kapal Perusak Berpeluru Kendali Setelah terjadi Serangan di Lepas Pantai India.
Kejadian ini menarik perhatian masyarakat global, menimbulkan pertanyaan tentang keseimbangan antara keamanan nasional dan ketidakpastian yang mungkin muncul dari mitos mata-mata.
Kejadian ini bermula ketika seorang petani bernama Rajan Singh melaporkan kepada polisi setempat bahwa ia mencurigai burung merpati kesayangannya sebagai mata-mata asing.
Rajan, yang tinggal di desa kecil di bagian utara India, mengklaim bahwa merpati peliharaannya sering terbang ke wilayah perbatasan yang dekat dengan perbatasan China.
Meski sebagian besar orang di sekitar desa merasa skeptis, polisi setempat memutuskan untuk menyelidiki klaim tersebut.
BACA JUGA:Wow, 7 Destinasi Wisata di India Yang Cocok Untuk Spot Foto Instagramble, Apa Aja?
Polisi setempat yang bertanggung jawab atas keamanan perbatasan mencoba untuk menentukan apakah merpati tersebut benar-benar dapat dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional.
Setelah beberapa hari pengawasan dan penelitian, polisi tersebut mengambil keputusan drastis untuk menahan burung merpati bernama Chirpy selama 8 bulan.
Keputusan ini menciptakan gelombang kontroversi dan kebingungan di kalangan masyarakat lokal maupun internasional.