Bagaimana Menghadapi Anak Pemarah: Tips dan Trik dari Psikolog Klinis

Bagaimana Menghadapi Anak Pemarah: Tips dan Trik dari Psikolog Klinis. gbr.ilustrasi backoran--

BACAKORAN.CO - Anak pemarah adalah anak yang sering menunjukkan emosi marah, frustrasi, atau agresif dalam situasi yang tidak menyenangkan atau menantang.

Anak pemarah bisa menjadi masalah bagi orang tua dan lingkungan sekitarnya, karena bisa mengganggu proses belajar, bermain, dan bersosialisasi.

Anak pemarah juga bisa merasa tidak bahagia, kesepian, atau tertekan.

Anak pemarah bukanlah anak yang nakal atau jahat. Anak pemarah adalah anak yang memiliki kesulitan dalam mengelola emosi dan perilaku mereka.

Anak pemarah membutuhkan bantuan dan bimbingan dari orang tua dan orang dewasa lainnya untuk mengatasi masalah mereka.

BACA JUGA:Baca no 5 pasti Mimpi Selalu Indah! Fakta Psikologis tentang Mimpi yang Mungkin Belum kalian Ketahui

Denis Sukhodolsky, PhD, seorang psikolog klinis dari Yale Medicine Child Study Center, mengatakan bahwa ada banyak faktor yang bisa memicu anak menjadi pemarah. Beberapa di antaranya adalah:

- Genetika dan faktor biologis, seperti ADHD, autisme, gangguan obsesif-kompulsif, dan sindrom Tourette.

Anak-anak dengan kondisi ini mungkin memiliki gangguan neurologis yang mempengaruhi fungsi otak, khususnya di area yang berkaitan dengan perhatian, impulsivitas, dan pengendalian diri.

- Lingkungan dan pengalaman, seperti trauma, disfungsi keluarga, hukuman yang keras dan tidak konsisten, dan kurangnya perhatian dan kasih sayang.

Anak-anak yang mengalami hal-hal ini mungkin merasa tidak aman, tidak dihargai, atau tidak dicintai.

Hal ini bisa menimbulkan rasa marah, takut, atau sedih yang berlebihan.

- Kondisi psikologis, seperti rendahnya harga diri, kesulitan mengatur emosi, dan kurangnya keterampilan sosial.

Anak-anak dengan kondisi ini mungkin merasa tidak mampu, tidak berharga, atau tidak diterima. Hal ini bisa menimbulkan rasa frustrasi, cemburu, atau malu yang berlebihan.

Bagaimana Menghadapi Anak Pemarah: Tips dan Trik dari Psikolog Klinis

djarwo

djarwo


- anak adalah anak yang sering menunjukkan marah, frustrasi, atau agresif dalam situasi yang tidak menyenangkan atau menantang.

anak pemarah bisa menjadi masalah bagi dan lingkungan sekitarnya, karena bisa mengganggu proses belajar, bermain, dan bersosialisasi.

anak pemarah juga bisa merasa tidak bahagia, kesepian, atau tertekan.

anak pemarah bukanlah anak yang nakal atau jahat. anak pemarah adalah anak yang memiliki kesulitan dalam mengelola emosi dan mereka.

anak pemarah membutuhkan bantuan dan bimbingan dari orang tua dan orang dewasa lainnya untuk mengatasi masalah mereka.

denis sukhodolsky, phd, seorang psikolog klinis dari yale medicine child study center, mengatakan bahwa ada banyak faktor yang bisa memicu anak menjadi pemarah. beberapa di antaranya adalah:

- genetika dan faktor biologis, seperti adhd, autisme, gangguan obsesif-kompulsif, dan sindrom tourette.

anak-anak dengan kondisi ini mungkin memiliki gangguan neurologis yang mempengaruhi fungsi otak, khususnya di area yang berkaitan dengan perhatian, impulsivitas, dan pengendalian diri.

- lingkungan dan pengalaman, seperti trauma, disfungsi keluarga, hukuman yang keras dan tidak konsisten, dan kurangnya perhatian dan kasih sayang.

anak-anak yang mengalami hal-hal ini mungkin merasa tidak aman, tidak dihargai, atau tidak dicintai.

hal ini bisa menimbulkan rasa marah, takut, atau sedih yang berlebihan.

- kondisi psikologis, seperti rendahnya harga diri, kesulitan mengatur emosi, dan kurangnya keterampilan sosial.

anak-anak dengan kondisi ini mungkin merasa tidak mampu, tidak berharga, atau tidak diterima. hal ini bisa menimbulkan rasa frustrasi, cemburu, atau malu yang berlebihan.

sukhodolsky menambahkan bahwa anak pemarah tidak selalu marah karena alasan yang jelas.

kadang-kadang, anak pemarah marah karena hal-hal kecil atau sepele, seperti tidak mendapatkan mainan yang diinginkan, tidak bisa menyelesaikan tugas sekolah, atau tidak bisa bermain dengan teman.

hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya kemampuan untuk mengekspresikan perasaan, menyelesaikan masalah, atau menangani stres.

untuk menghadapi anak pemarah, sukhodolsky memberikan lima cara yang bisa dilakukan oleh orang tua dan orang dewasa lainnya, yaitu:

- mencari tahu penyebab anak marah, dengan mengamati, mendengarkan, dan berkomunikasi dengan anak.

orang tua dan orang dewasa lainnya harus mencoba memahami apa yang membuat anak marah, apa yang dia rasakan, dan apa yang dia inginkan.

dengan begitu, mereka bisa memberikan dukungan, solusi, atau kompromi yang sesuai dengan kebutuhan anak.

- mencontohkan perilaku yang baik, dengan tidak marah, bersikap sabar, dan memberikan pujian dan penghargaan.

orang tua dan orang dewasa lainnya harus menjadi panutan bagi anak, dengan menunjukkan cara-cara yang tepat untuk mengelola emosi dan perilaku.

mereka juga harus memberikan umpan balik positif kepada anak, dengan mengakui usaha, kemajuan, dan prestasi anak.

- tetap bersikap tenang, dengan tidak terpancing, mengambil napas dalam-dalam, dan mengalihkan perhatian anak.

orang tua dan orang dewasa lainnya harus menghindari bertengkar, berteriak, atau memukul anak, karena hal ini hanya akan memperburuk situasi.

mereka harus tetap tenang dan mengontrol diri, dengan mengambil napas dalam-dalam, menghitung sampai sepuluh, atau melakukan hal lain yang bisa menenangkan diri.

mereka juga harus mencoba mengalihkan perhatian anak, dengan mengajaknya melakukan hal-hal yang menyenangkan, seperti bermain, membaca, atau mendengarkan musik.

- memberikan pelukan pada anak, dengan menunjukkan rasa sayang, pengertian, dan dukungan.

orang tua dan orang dewasa lainnya harus memberikan sentuhan fisik yang lembut dan hangat kepada anak, seperti memeluk, mencium, atau mengusap punggung anak.

hal ini bisa membantu anak merasa lebih tenang, aman, dan dicintai. mereka juga harus memberikan kata-kata yang menenangkan dan menghibur anak, seperti "aku sayang kamu", "aku mengerti kamu", atau "aku ada di sini untuk kamu".

- terapkan sistem reward dan punishment, dengan memberikan hadiah atau hukuman yang sesuai dengan perilaku anak.

orang tua dan orang dewasa lainnya harus menetapkan aturan dan batasan yang jelas dan konsisten bagi anak, dengan menjelaskan apa yang diharapkan dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh anak.

mereka juga harus memberikan konsekuensi yang adil dan logis bagi anak, dengan memberikan hadiah atau hukuman yang sesuai dengan perilaku anak.

hadiah bisa berupa pujian, hadiah kecil, atau waktu bermain tambahan. hukuman bisa berupa teguran, larangan bermain, atau waktu diam.

demikianlah artikel yang memberikan tips dan trik untuk menghindari dan mengatasi anak pemarah.

semoga artikel ini bermanfaat dan memberi anda wawasan tentang cara-cara yang bisa anda lakukan untuk membantu anak anda mengelola emosi dan perilaku mereka.

ingatlah bahwa anak pemarah bukanlah anak yang buruk, tetapi anak yang membutuhkan bantuan dan bimbingan dari anda. dengan cinta, kesabaran, dan konsistensi, anda bisa membantu anak anda menjadi anak yang bahagia, sehat, dan sukses.

Tag
Share