bacakoran.co

Guncangan Badai PHK Massal Industri Perbankan, Bank Terkenal Asal Jerman Ini Bakal Pangkas 3.500 Karyawan

Badai PHK hantam industri perbankan, menyusul bank asal Jerman Deutsche Bank umumkan bakal PHK massal sebanyak 3.500 karyawan.--picture Alliance

BACA JUGA:PHK Massal Hantam Mantan Penguasa Konsol Game Ini, Bakal Pangkas Puluhan Karyawan

"Kami telah mencapai pertumbuhan yang signifikan dan tetap fokus pada penghematan biaya sambil terus berinvestasi di area inti," ungkap CEO Deutsche Bank, Christian Sewing.

Deutsche Bank menjadi salah satu bank global terbaru yang mengumumkan PHK massal dalam beberapa bulan terakhir.

Ini merupakan bagian dari upaya bank-bank tersebut untuk mengurangi biaya dan meningkatkan profitabilitas.

Sebelumnya, Citibank mengumumkan rencana pemangkasan 20.000 lapangan kerja selama dua tahun ke depan untuk menghemat US$2,5 miliar dalam jangka panjang.

BACA JUGA:Gelombang PHK Makin Menggila, Perusahaan Logistik Ini Bakal Pangkas 12.000 Karyawan

UBS juga telah melakukan pemotongan terhadap 3.000 karyawan di Swiss karena merger dengan Credit Suisse.

Di Inggris, Barclays, Lloyds, dan Metro Bank juga telah mengumumkan rencana PHK pada bulan November.

Beberapa bank menyoroti peningkatan otomatisasi sebagai alasan di balik pengurangan jumlah staf, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran tentang dampak kemajuan kecerdasan buatan generatif pada pekerjaan.

Lloyds, misalnya, menyatakan bahwa mereka melakukan pemotongan pada peran-peran tertentu tetapi tetap merekrut posisi di bidang data dan teknologi.

Guncangan Badai PHK Massal Industri Perbankan, Bank Terkenal Asal Jerman Ini Bakal Pangkas 3.500 Karyawan

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – industri perbankan tak luput dari hantaman badai pemutusan hubungan kerja (phk).

sejumlah perusahaan perbankan dunia mengumumkan secara bergantian sejak awal tahun 2024.

setelah sebelumnya societe generale sa berencana melakukan phk massal terhadap 900 karyawan di kantor pusatnya di perancis.

kali ini ada bank terkenal asal jerman, yang mengumumkan rencana phk massal terhadap 3.500 karyawan.

langkah ini sejalan dengan tujuan pengurangan biaya sebesar €2,5 miliar atau sekitar us$ 2,7 miliar (setara dengan rp 42,4 triliun dengan kurs rp15.722) pada tahun 2025.

sebagai pemberi pinjaman terbesar di jerman, deutsche bank menyatakan telah mencapai kemajuan dalam mencapai target penurunan biaya, namun masih perlu menghemat biaya sebesar €1,6 miliar atau us$1,7 miliar. phk ini mencakup sekitar 4 persen dari total karyawan.

phk beberapa karyawan di antaranya disebabkan oleh alur kerja yang disederhanakan dan otomatisasi.

“mayoritas pekerjaan akan hilang di fungsi back office," terang perusahaan dalam pernyataannya.

deutsche bank juga melaporkan bahwa laba sebelum pajak pada tahun 2023 naik 2 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

mencapai €5,7 miliar atau sekitar us$ 6,1 miliar, mencapai level tertinggi dalam 16 tahun.

namun, laba bersihnya turun 14 persen menjadi €4,9 miliar atau us$ 5,3 miliar karena beban pajak yang meningkat.

bank tersebut berencana untuk mengembalikan €1,6 miliar atau us$1,7 miliar kepada pemegang saham pada semester pertama melalui dividen dan pembelian kembali saham.

"kami telah mencapai pertumbuhan yang signifikan dan tetap fokus pada penghematan biaya sambil terus berinvestasi di area inti," ungkap ceo deutsche bank, christian sewing.

deutsche bank menjadi salah satu bank global terbaru yang mengumumkan phk massal dalam beberapa bulan terakhir.

ini merupakan bagian dari upaya bank-bank tersebut untuk mengurangi biaya dan meningkatkan profitabilitas.

sebelumnya, citibank mengumumkan rencana pemangkasan 20.000 lapangan kerja selama dua tahun ke depan untuk menghemat us$2,5 miliar dalam jangka panjang.

ubs juga telah melakukan pemotongan terhadap 3.000 karyawan di swiss karena merger dengan credit suisse.

di inggris, barclays, lloyds, dan metro bank juga telah mengumumkan rencana phk pada bulan november.

beberapa bank menyoroti peningkatan otomatisasi sebagai alasan di balik pengurangan jumlah staf, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran tentang dampak kemajuan kecerdasan buatan generatif pada pekerjaan.

lloyds, misalnya, menyatakan bahwa mereka melakukan pemotongan pada peran-peran tertentu tetapi tetap merekrut posisi di bidang data dan teknologi.

Tag
Share