Mau Sukses Intermittent Fasting, Hindari Makanan Tinggi Karbohidrat, Yuk Girls Cek Daftarnya

Sukses Intermittent Fasting Hindari Makanan Tinggi Karbohidrat--Halodoc

BACAKORAN.CO - Intermittent fasting atau diet puasa adalah metode untuk mengatur pola makan dengan cara berpuasa makan selama beberapa waktu.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesehatan, menurunkan berat badan, dan memperbaiki metabolisme tubuh.

Namun, tidak semua makanan baik untuk dikonsumsi saat intermittent fasting.

Ada beberapa makanan yang harus dihindari, terutama yang mengandung karbohidrat tinggi.

BACA JUGA:5 Manfaat Intermittent Fasting, Cara Diet Puasa yang Bisa Turunkan Berat Badan dan Cegah Penyakit, Kok Bisa?

Mengapa Makanan Tinggi Karbohidrat Harus Dihindari?

Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh.

Namun, jika dikonsumsi berlebihan, karbohidrat dapat menyebabkan penumpukan lemak, kenaikan gula darah, dan gangguan hormon.

Selain itu, makanan tinggi karbohidrat juga dapat mengurangi efektivitas intermittent fasting, karena dapat memicu rasa lapar dan mengganggu proses pembakaran lemak.

BACA JUGA:Jangan Anggap Remeh Keputihan Sebelum Haid, Bisa Jadi Tanda Infeksi, Ini Cara Mengobatinya

Makanan tinggi karbohidrat biasanya memiliki indeks glikemik yang tinggi, yaitu ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan gula darah.

Makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan gula darah yang drastis, yang dapat memicu rasa lapar, lemah, dan ngidam.

Hal ini tentu tidak baik bagi orang yang sedang berpuasa, karena dapat mengganggu konsentrasi, mood, dan kesehatan.

Makanan tinggi karbohidrat juga dapat menghambat proses ketosis, yaitu kondisi di mana tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi alternatif saat kekurangan glukosa.

Mau Sukses Intermittent Fasting, Hindari Makanan Tinggi Karbohidrat, Yuk Girls Cek Daftarnya

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - atau diet puasa adalah metode untuk mengatur pola makan dengan cara makan selama beberapa waktu.

tujuannya adalah untuk meningkatkan kesehatan, , dan memperbaiki metabolisme tubuh.

namun, tidak semua makanan baik untuk dikonsumsi saat intermittent fasting.

ada beberapa makanan yang harus dihindari, terutama yang mengandung

mengapa makanan tinggi karbohidrat harus dihindari?

karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh.

namun, jika dikonsumsi berlebihan, karbohidrat dapat menyebabkan penumpukan lemak, kenaikan gula darah, dan gangguan hormon.

selain itu, makanan tinggi karbohidrat juga dapat mengurangi efektivitas intermittent fasting, karena dapat memicu rasa lapar dan mengganggu proses pembakaran lemak.

makanan tinggi karbohidrat biasanya memiliki indeks glikemik yang tinggi, yaitu ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan gula darah.

makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan gula darah yang drastis, yang dapat memicu rasa lapar, lemah, dan ngidam.

hal ini tentu tidak baik bagi orang yang sedang berpuasa, karena dapat mengganggu konsentrasi, mood, dan kesehatan.

makanan tinggi karbohidrat juga dapat menghambat proses ketosis, yaitu kondisi di mana tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi alternatif saat kekurangan glukosa.

ketosis dapat membantu meningkatkan pembakaran lemak, menurunkan berat badan, dan meningkatkan kesehatan otak.

namun, ketosis hanya dapat terjadi jika asupan karbohidrat sangat rendah, yaitu kurang dari 50 gram per hari.

makanan tinggi karbohidrat apa saja yang harus dihindari?

makanan tinggi karbohidrat yang harus dihindari saat intermittent fasting adalah makanan yang mengandung gula, tepung, dan pati, seperti:

nasi, roti, pasta, mie, dan biskuit

kentang, singkong, ubi jalar, dan jagung

sereal, granola, oatmeal, dan bar

kue, donat, pie, dan brownies

permen, cokelat, marshmallow, dan gummy

es krim, pudding, yoghurt, dan susu

soda, jus, sirup, dan minuman manis lainnya

makanan-makanan tersebut dapat meningkatkan asupan karbohidrat anda secara signifikan, sehingga mengurangi manfaat intermittent fasting.

selain itu, makanan-makanan tersebut juga kurang mengandung serat, protein, dan lemak sehat, yang dapat membantu menunda rasa lapar, meningkatkan kenyang, dan memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.

makanan apa saja yang boleh dikonsumsi saat intermittent fasting?

makanan yang boleh dikonsumsi saat intermittent fasting adalah makanan yang mengandung karbohidrat rendah, serat tinggi, protein cukup, dan lemak sehat, seperti:

sayuran hijau, seperti bayam, brokoli, kubis, dan selada

sayuran berwarna, seperti wortel, tomat, paprika, dan terong

buah-buahan segar, seperti apel, jeruk, pisang, dan berry

kacang-kacangan, seperti kacang almond, kacang mete, kacang tanah, dan kacang kedelai

biji-bijian, seperti biji chia, biji rami, biji bunga matahari, dan biji labu

daging tanpa lemak, seperti daging sapi, daging ayam, daging kalkun, dan daging babi

ikan dan seafood, seperti salmon, tuna, udang, dan kerang

telur, keju, dan tahu

minyak zaitun, minyak kelapa, mentega, dan alpukat

makanan-makanan tersebut dapat memberikan energi yang cukup bagi tubuh, tanpa menyebabkan kenaikan gula darah yang berlebihan.

selain itu, makanan-makanan tersebut juga kaya akan vitamin, mineral, antioksidan, dan asam lemak omega-3, yang dapat meningkatkan kesehatan jantung, otak, kulit, dan sistem kekebalan tubuh.

tips menghindari makanan tinggi karbohidrat saat intermittent fasting

untuk menghindari makanan tinggi karbohidrat saat intermittent fasting, anda dapat mengikuti tips berikut ini:

tentukan jadwal puasa dan makan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anda.

misalnya, anda dapat memilih metode 16/8, yaitu berpuasa selama 16 jam dan makan selama 8 jam dalam sehari.

rencanakan menu makanan anda dengan baik.

pastikan anda mengonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi, dengan memperhatikan porsi, variasi, dan kualitas makanan.

hindari makanan olahan, cepat saji, dan siap saji, yang biasanya mengandung karbohidrat, gula, garam, dan lemak yang tinggi.

minum air putih yang cukup, yaitu sekitar 2-3 liter per hari.

air putih dapat membantu menghilangkan racun, menjaga hidrasi, dan mengurangi rasa lapar.

anda juga dapat minum teh hijau, kopi hitam, atau air lemon, yang dapat meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak.

olahraga secara teratur, yaitu sekitar 30 menit per hari.

olahraga dapat membantu membakar kalori, lemak, dan gula dalam tubuh, serta meningkatkan massa otot, kekuatan, dan stamina.

anda dapat melakukan olahraga ringan hingga sedang, seperti berjalan, bersepeda, berenang, atau yoga.

istirahat yang cukup, yaitu sekitar 7-8 jam per malam.

istirahat yang cukup dapat membantu mengatur hormon, mood, dan nafsu makan, serta meningkatkan kesehatan mental dan fisik.

hindari begadang, stres, dan kebiasaan buruk, seperti merokok dan minum alkohol, yang dapat mengganggu kualitas tidur anda.

Tag
Share