Pilpres Satu Putaran Lebih Baik Bagi Kestabilan Ekonomi Indonesia, Kenapa? Simak Penjelasan Para Ekonom!
Simulasi pemungutan suara Pilpres 2024. Pelaksaan Pilpres 2024 satu putaran dinilai lebih baik untuk memberikan kepastian ekonomi dan efisiensi keuangan negara ketimbang pemilihan dua putaran.--
BACAKORAN.CO – Pemilihan presiden (Pilpres) 2024 satu putaran akan memberikan kepastian ekonomi dan efisiensi keuangan negara ketimbang pemilihan dua putaran.
Namun, pelaksanaan Pilpres satu putaran tersebut harus berlangsung secara demokratis, transparan, jujur, dan adil sesuai dengan aspirasi masyarakat Indonesia.
Hal tersebut diamini para ekonom di Tanah Air.
Seperti Ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Eddy Junarsin yang menyatakan pemilihan satu putaran sebenarnya sudah berlangsung di berbagai negara, meskipun dengan jumlah calon lebih dari dua pasang, seperti di Taiwan.
BACA JUGA:Pasar Waswas Jelang Pilpres 2024, Rupiah Dibuka Bergerak Datar Pagi Ini
"Ekspektasi kepastian ekonomi akan lebih tinggi dengan satu putaran, sehingga saya kira di masa depan Indonesia membutuhkan hal tersebut," ujar Eddy dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (13/2/2024).
Menurut Eddy, meski sistem batasan perolehan suara di atas 50 persen dapat memberikan legitimasi yang lebih kuat bagi presiden dan wakil presiden terpilih, namun biaya politiknya akan lebih besar jika harus dilakukan dalam dua putaran.
Sementara Ekonom dari Universitas Diponegoro (Undip) Wahyu Widodo menekankan bahwa pilpres satu putaran akan lebih baik secara ekonomi karena ongkosnya lebih rendah dibandingkan dua putaran.
"Ketidakpastian akan lebih rendah dengan satu putaran, sedangkan kebijakan politik yang berat dalam dua putaran akan menimbulkan ketidakpastian yang lebih tinggi," tegasnya.
BACA JUGA:Analis Prediksi Arah Rupiah Sambut Pilpres 2024, Melesat atau Merosot?
Wahyu mencontohkan isu mundurnya sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Maju saja telah berdampak pada pasar keuangan.
Di mana nilai tukar rupiah melemah dan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) meningkat.
Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky juga sependapat bahwa pilpres satu putaran akan memberikan kepastian terhadap arah perekonomian.
Namun, dia menegaskan bahwa pelaksanaan pilpres harus dilandasi oleh kepentingan ekonomi dan juga legitimasi mayoritas pemilih.