Emang Benar Dunia Bagaikan Mimpi Ketika Tidur? Begini Penjelasan Ibnu Qoyyim

Hidup di Dunia Seperti Mimpi--Youtube - Oppit

BACAKORAN.CO- Ibnul Qoyyim, seorang ulama yang bijaksana, dengan indahnya menggambarkan kehidupan di dunia ini sebagai sebuah mimpi yang singkat dan sementara.

Dalam ungkapannya, dia menyiratkan bahwa dunia ini, dengan segala kesenangannya dan kesedihannya, sebenarnya hanya sebentuk ilusi yang akan segera sirna.

Konsep kehidupan sebagai mimpi, serta bagaimana pemahaman ini dapat membentuk cara kita melihat dan menjalani kehidupan.

1. Kehidupan sebagai Mimpi

Perumpamaan kehidupan sebagai mimpi memberikan pemahaman mendalam tentang sifat fana dan sementara dari dunia ini.

BACA JUGA:7 Fakta Mimpi Buruk yang Mungkin Belum Kamu Ketahui, Salah Satunya Bisa Memperkuat Daya Ingat, Kok Bisa?

Saat kita tidur, kita terpesona oleh dunia maya dalam mimpi kita, seringkali tanpa menyadari bahwa apa yang kita alami hanyalah ilusi.

Begitu pula dengan kehidupan ini, kita terbuai oleh kenikmatan dan kesenangan dunia, lupa bahwa semuanya akan berakhir suatu hari.

Dalam mimpi, waktu tidak memiliki arti yang jelas begitu juga dalam kehidupan ini.

Hari berganti hari, tahun berganti tahun, dan kita sering kali terbuai dalam rutinitas dan kegiatan sehari-hari tanpa menyadari betapa cepatnya waktu berlalu.

Seperti mimpi yang tampak begitu nyata saat kita tidur, begitu pula kehidupan ini tampak begitu riil saat kita menjalaninya.

BACA JUGA:Muslim, Baca Doa ini Sebelum Coblos Surat Suara di Pemilu 2024, Agar Diberi Pemimpin yang Amanah

2. Kesementaraan Kesenangan dan Kesedihan

Ibnul Qoyyim dengan bijak mengingatkan kita bahwa meskipun dunia ini mampu memberikan kesenangan dan kebahagiaan sesaat, itu juga dapat menyebabkan banyak penderitaan dan kesedihan.

Emang Benar Dunia Bagaikan Mimpi Ketika Tidur? Begini Penjelasan Ibnu Qoyyim

Ainun

Ainun


bacakoran.co- , seorang ulama yang bijaksana, dengan indahnya menggambarkan kehidupan di ini sebagai sebuah mimpi yang singkat dan sementara.

dalam ungkapannya, dia menyiratkan bahwa dunia ini, dengan segala kesenangannya dan kesedihannya, sebenarnya hanya sebentuk ilusi yang akan segera sirna.

konsep kehidupan sebagai mimpi, serta bagaimana pemahaman ini dapat membentuk cara kita melihat dan menjalani kehidupan.

1. kehidupan sebagai mimpi

perumpamaan kehidupan sebagai mimpi memberikan pemahaman mendalam tentang sifat fana dan sementara dari ini.

saat kita tidur, kita terpesona oleh maya dalam mimpi kita, seringkali tanpa menyadari bahwa apa yang kita alami hanyalah ilusi.

begitu pula dengan kehidupan ini, kita terbuai oleh kenikmatan dan kesenangan dunia, lupa bahwa semuanya akan berakhir suatu hari.

dalam mimpi, waktu tidak memiliki arti yang jelas begitu juga dalam kehidupan ini.

hari berganti hari, tahun berganti tahun, dan kita sering kali terbuai dalam rutinitas dan kegiatan sehari-hari tanpa menyadari betapa cepatnya waktu berlalu.

seperti mimpi yang tampak begitu nyata saat kita tidur, begitu pula kehidupan ini tampak begitu riil saat kita menjalaninya.

2. kesementaraan kesenangan dan kesedihan

ibnul qoyyim dengan bijak mengingatkan kita bahwa meskipun dunia ini mampu memberikan kesenangan dan kebahagiaan sesaat, itu juga dapat menyebabkan banyak penderitaan dan kesedihan.

seperti dalam , kita mungkin merasakan kegembiraan yang mendalam atau kecemasan yang memilukan, namun semuanya hanya sebatas pengalaman sementara yang akhirnya akan berlalu.

kesenangan dunia ini, meskipun terasa begitu memuaskan pada saat itu, sering kali berujung pada kekosongan dan kekecewaan.

begitu juga dengan kesedihan; meskipun melkamu kita dengan keras, itu juga hanya bagian dari pengalaman yang sementara.

pemahaman ini mengajarkan kita untuk tidak terlalu terikat pada kenikmatan dunia yang fana, dan juga untuk tidak terlalu terpuruk oleh kesedihan yang melkamu.

3. menyadari keberartian hidup

dalam perumpamaan kehidupan sebagai mimpi, terkandung sebuah panggilan untuk menyadari keberartian hidup ini.

seperti yang diungkapkan ibnul qoyyim, jika dunia ini mampu membuat kita tertawa sebentar, itu juga mampu membuat kita menangis dalam waktu yang lama.

hal ini mengingatkan kita untuk lebih menghargai waktu yang kita miliki, dan untuk menghabiskannya dengan cara yang bermakna dan bernilai.

pemahaman ini juga mendorong kita untuk mencari kebahagiaan dan kepuasan yang lebih dalam, yang tidak hanya bergantung pada kenikmatan materi atau kesenangan sesaat.

dengan menyadari kesementaraan dunia ini, kita diingatkan untuk lebih fokus pada kebahagiaan yang bersifat abadi, baik itu melalui hubungan yang berarti, pengabdian kepada tuhan, atau pengembangan diri yang berkelanjutan.

4. mencari makna dan tujuan

akhirnya, pemahaman bahwa kehidupan ini seperti mimpi mengajarkan kita untuk mencari makna dan tujuan yang lebih dalam dalam hidup kita.

seperti dalam mimpi yang mungkin memiliki pesan atau makna tersembunyi, kehidupan ini juga memiliki tujuan yang lebih besar yang perlu kita gali dan pahami.

melalui refleksi dan introspeksi, kita dapat menemukan tujuan hidup yang sejati dan memandu langkah-langkah kita dalam mencapainya.

mungkin itu adalah mencari kebenaran, berbuat baik kepada sesama, atau berkembang secara spiritual.

dengan menyadari bahwa kehidupan ini hanya sementara, kita diingatkan untuk hidup dengan tujuan yang lebih besar dari sekadar mengejar kenikmatan duniawi yang sesaat.

ini memang seperti mimpi yang singkat dan sementara.

pemahaman akan kesementaraan dan keberartian kehidupan ini mengajarkan kita untuk hidup dengan penuh kesadaran dan kebijaksanaan.

dengan menyadari bahwa semua yang kita alami di dunia ini hanya sebatas pengalaman yang fana, kita dapat mengarahkan hidup kita menuju pencapaian yang lebih bermakna dan berarti.

semoga pemahaman ini membimbing kita dalam meniti perjalanan hidup dengan bijaksana dan penuh keberartian.***

Tag
Share