bacakoran.co

Jepang Susul Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Ini Biang Keroknya!

Jepang masuk jurang resesi setelah ekonomi yang mengalami penurunan tak terduga, menyusut selama dua kuartal berturut-turut.--freepik

BACA JUGA:Tidak Ada Satu Pun di Pulau Jawa! Ini 10 Besar Provinsi Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Namun, tantangan ekonomi Jepang tetap kompleks dan memerlukan langkah-langkah yang hati-hati dan strategis untuk pemulihan jangka panjang.

Jepang Susul Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Ini Biang Keroknya!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – ketidakpastian ekonomi global merontokkan perekonomian sejumlah negara, tak terkecuali negara maju.

dalam waktu yang berdekatan di 2024, dua negara masuk .

setelah inggris, giliran menyusul terjatuh dalam jurang resesi ekonomi.

masuknya jepang ke jurang resesi di luar prediksi.

dimana kondisi ini dipicu ekonomi jepang yang mengalami penurunan tak terduga.

menyusut selama dua kuartal berturut-turut.

hal ini menandai pergeseran posisi jepang dari peringkat tiga ke empat dalam daftar negara ekonomi terkuat di dunia.

menurut data dari kantor kabinet, produk domestik bruto (pdb) riil jepang turun sebesar 0,1 persen selama kuartal keempat tahun 2023 dari kuartal sebelumnya yang juga mengalami penurunan sebesar 0,8 persen.

kontraksi ini jauh lebih parah dari perkiraan, dengan penurunan pdb jepang sebesar 0,4 persen pada kuartal terakhir 2023 secara year on year.

menyusul pertumbuhan negatif sebesar 3,3 persen pada kuartal sebelumnya.

pdb jepang tahun 2023, tanpa disesuaikan dengan inflasi, hanya mencapai us$4,21 triliun, berada di bawah jerman yang mencapai us$4,46 triliun.

sebagai akibatnya, jepang tergeser ke peringkat keempat sebagai negara ekonomi terbesar di dunia.

kepala ekonom di dai-ichi life research institute jepang toshihiro nagahama mengatakan, salah satu faktor penting jadi pemicu pdb jepang dilampaui jerman pada tahun 2023 adalah penurunan signifikan tingkat swasembada domestik.

“yang membedakan jepang dari jerman secara signifikan yaitu tingkat investasi langsung ke dalam yang sangat rendah," ujarnya dikutip dari macau business, minggu (17/2/2023).

penurunan yang tidak terduga ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penurunan signifikan dalam tingkat swasembada domestik jepang dan investasi yang rendah.

sebagai hasilnya, sektor konsumsi swasta dan investasi bisnis mengalami kontraksi berturut-turut selama tiga kuartal.

faktor-faktor khusus seperti gempa bumi dan penghentian produksi oleh produsen mobil tertentu juga berkontribusi terhadap kontraksi ekonomi jepang.

meskipun permintaan eksternal memberikan kontribusi positif, permintaan domestik yang lemah menahan pertumbuhan ekonomi jepang.

penurunan upah riil yang berkelanjutan dan inflasi yang terus menerus telah menghambat daya beli rumah tangga, menyebabkan permintaan domestik yang lemah.

pemerintah jepang telah memulai berbagai langkah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, termasuk pemotongan pajak, tetapi tantangan-tantangan ini masih berlanjut.

meskipun beberapa faktor positif telah diamati, termasuk kenaikan harga dan upah, dampak positif ini belum menciptakan siklus pertumbuhan yang stabil.

pasar saham jepang masih rentan terhadap volatilitas dan ketergantungan pada modal asing.

dengan bank sentral utama global yang mulai menaikkan suku bunga, langkah boj terhadap kebijakan suku bunga negatifnya menjadi sorotan utama.

harapan masih ada untuk perubahan kebijakan yang lebih ketat, terutama dengan potensi penurunan suku bunga federal reserve system alias the fed.

namun, tantangan ekonomi jepang tetap kompleks dan memerlukan langkah-langkah yang hati-hati dan strategis untuk pemulihan jangka panjang.

Tag
Share