BACAKORAN.CO - Sekolah Binus Serpong Schoolangkat bicara terkait kasus bullying yang diduga melibatkan anak artis VR (Vincent Rompies) sebagai salah satu pelakunya.
Sekolah mengaku telah melakukan penyelidikan dan mengambil tindakan yang tepat.
Kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekolah internasional di kawasan BSD, Tangerang Selatan, menjadi sorotan publik.
Seorang siswa SMA menjadi korban pengeroyokan oleh belasan seniornya, termasuk diduga anak artis VR.
BACA JUGA:Ternyata Begini Kronologi Kasus Bully yang Melibatkan Anak Artis VR dan Geng Sekolah di Binus School Serpong
Korban bahkan sampai disundut rokok dan harus dirawat di rumah sakit.
Menanggapi kabar ini, sekolah tempat diduga anak VR melakukan perundungan yakni Binus Serpong School buka suara.
Lewat surat resminya, kepala sekolah menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan.
Pihak sekolah juga telah mengumpulkan berbagai informasi serta bukti-bukti khusus mengenai insiden tersebut untuk mengambil tindakan.
BACA JUGA:Sidang Cerai Perdana Ria Ricis dan Teuku Ryan, Keduanya Sama-sama Menangis, Benarkah?
"Setelah mengetahui kejadian ini, Sekolah segera melakukan penyelidikan komprehensif atas masalah tersebut. Sekolah telah bekerja dengan tekun untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi mengenai insiden tersebut untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil," ujar pihak sekolah.
Selain itu, pihak sekolah juga meminta publik untuk tidak mencari tahu siapa sosok para pelaku serta korban.
Pihaknya akan menyelesaikan masalah secepatnya.
"Kami menyadari bahwa banyak orang yang penasaran dengan detail pastinya, namun kami meminta pemahaman semua orang bahwa detail ini bersifat pribadi, terutama jika melibatkan anak di bawah umur. Setiap orang akan tunduk pada kebijakan sekolah karena kami berusaha untuk melakukan tindakan yang sepadan untuk menyelesaikan masalah secepatnya," tegasnya.
Kasus Bullying Disundut Rokok yang Diduga Melibatkan Anak Artis VR, Begini Klarifikasi Binus Serpong School
Deby Tri
Deby Tri
bacakoran.co - sekolah angkat bicara terkait kasus bullying yang diduga melibatkan anak artis vr () sebagai salah satu pelakunya.
mengaku telah melakukan penyelidikan dan mengambil tindakan yang tepat.
yang terjadi di lingkungan sekolah internasional di kawasan bsd, tangerang selatan, menjadi sorotan publik.
seorang siswa sma menjadi korban pengeroyokan oleh belasan seniornya, termasuk diduga anak artis vr.
korban bahkan sampai disundut rokok dan harus dirawat di rumah sakit.
menanggapi kabar ini, sekolah tempat diduga anak vr melakukan perundungan yakni buka suara.
lewat surat resminya, kepala sekolah menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan.
pihak sekolah juga telah mengumpulkan berbagai informasi serta bukti-bukti khusus mengenai insiden tersebut untuk mengambil tindakan.
"setelah mengetahui kejadian ini, sekolah segera melakukan penyelidikan komprehensif atas masalah tersebut. sekolah telah bekerja dengan tekun untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi mengenai insiden tersebut untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil," ujar pihak sekolah.
selain itu, pihak sekolah juga meminta publik untuk tidak mencari tahu siapa sosok para pelaku serta korban.
pihaknya akan menyelesaikan masalah secepatnya.
"kami menyadari bahwa banyak orang yang penasaran dengan detail pastinya, namun kami meminta pemahaman semua orang bahwa detail ini bersifat pribadi, terutama jika melibatkan anak di bawah umur. setiap orang akan tunduk pada kebijakan sekolah karena kami berusaha untuk melakukan tindakan yang sepadan untuk menyelesaikan masalah secepatnya," tegasnya.
di akhir, pihak sekolah menegaskan tidak menoleransi adanya aksi kekerasan karena bertentangan dengan nilai-nilai serta prinsip-prinsip yang dijunjung.
maka dari itu, pihak sekolah memiliki kewajiban untuk memberikan sanksi lanjut terkait masalah ini.
"kekerasan, baik yang bersifat fisik, emosional, atau psikologis, sepenuhnya tidak dapat diterima dan bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang kami junjung sebagai binusian. sekolah tidak akan memaafkan membuat siapa pun tidak peka terhadap tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun, apa pun alasannya, dan itu adalah kita semua," pungkasnya.