bacakoran.co

Kasus Bullying Disundut Rokok yang Diduga Melibatkan Anak Artis VR, Begini Klarifikasi Binus Serpong School

Kasus Bullying Klarifikasi Binus Serpong School | Ilustrasi--

BACA JUGA:Bahaya! 6 Faktor Penyebab Kematian Kepiting dalam Usaha Budidaya Bisa Menyebabkan Kebangkrutan Bisnis

Di akhir, pihak sekolah menegaskan tidak menoleransi adanya aksi kekerasan karena bertentangan dengan nilai-nilai serta prinsip-prinsip yang dijunjung.

Maka dari itu, pihak sekolah memiliki kewajiban untuk memberikan sanksi lanjut terkait masalah ini.

"Kekerasan, baik yang bersifat fisik, emosional, atau psikologis, sepenuhnya tidak dapat diterima dan bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang kami junjung sebagai BINUSIAN. Sekolah tidak akan memaafkan membuat siapa pun tidak peka terhadap tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun, apa pun alasannya, dan itu adalah kita semua," pungkasnya.

Kasus Bullying Disundut Rokok yang Diduga Melibatkan Anak Artis VR, Begini Klarifikasi Binus Serpong School

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - sekolah angkat bicara terkait kasus bullying yang diduga melibatkan anak artis vr () sebagai salah satu pelakunya.

mengaku telah melakukan penyelidikan dan mengambil tindakan yang tepat.

yang terjadi di lingkungan sekolah internasional di kawasan bsd, tangerang selatan, menjadi sorotan publik.

seorang siswa sma menjadi korban pengeroyokan oleh belasan seniornya, termasuk diduga anak artis vr.

korban bahkan sampai disundut rokok dan harus dirawat di rumah sakit.

menanggapi kabar ini, sekolah tempat diduga anak vr melakukan perundungan yakni buka suara.

lewat surat resminya, kepala sekolah menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan.

pihak sekolah juga telah mengumpulkan berbagai informasi serta bukti-bukti khusus mengenai insiden tersebut untuk mengambil tindakan.

"setelah mengetahui kejadian ini, sekolah segera melakukan penyelidikan komprehensif atas masalah tersebut. sekolah telah bekerja dengan tekun untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi mengenai insiden tersebut untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil," ujar pihak sekolah.

selain itu, pihak sekolah juga meminta publik untuk tidak mencari tahu siapa sosok para pelaku serta korban.

pihaknya akan menyelesaikan masalah secepatnya.

"kami menyadari bahwa banyak orang yang penasaran dengan detail pastinya, namun kami meminta pemahaman semua orang bahwa detail ini bersifat pribadi, terutama jika melibatkan anak di bawah umur. setiap orang akan tunduk pada kebijakan sekolah karena kami berusaha untuk melakukan tindakan yang sepadan untuk menyelesaikan masalah secepatnya," tegasnya.

di akhir, pihak sekolah menegaskan tidak menoleransi adanya aksi kekerasan karena bertentangan dengan nilai-nilai serta prinsip-prinsip yang dijunjung.

maka dari itu, pihak sekolah memiliki kewajiban untuk memberikan sanksi lanjut terkait masalah ini.

"kekerasan, baik yang bersifat fisik, emosional, atau psikologis, sepenuhnya tidak dapat diterima dan bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang kami junjung sebagai binusian. sekolah tidak akan memaafkan membuat siapa pun tidak peka terhadap tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun, apa pun alasannya, dan itu adalah kita semua," pungkasnya.

Tag
Share