Disebut Tak Cocok Dengan Visi Presiden Baru, Sri Mulyani Didepak Dari Susunan Kabinet Prabowo Gibran
Sri Mulyani Didepak Dari Susunan Kabinet Prabowo Gibran--voi
BACAKORAN.CO - Sri Mulyani, Menteri Keuangan yang selama ini menjadi andalan Presiden Jokowi, tidak lagi menduduki jabatan tersebut di kabinet pemerintahan Prabowo Gibran.
Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa Sri Mulyani tidak cocok dengan visi dan misi presiden baru yang mengusung slogan "Indonesia Emas".
Menurut anggota Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran Drajad Wibowo, Sri Mulyani tidak memiliki chemistry dengan Prabowo.
"Tapi kalau saya sebagai ekonom membaca dan melihat memang chemistry Pak Prabowo dengan Mba Ani (Sri Mulyani) enggak jalan," kata Drajad.
BACA JUGA:Bocor! Susunan Kabinet Prabowo Gibran Beredar, Sri Mulyani, Retno Hingga Pak Bas Hilang
Sri Mulyani sendiri tampaknya tidak berminat untuk bergabung dengan kabinet Prabowo Gibran.
Dia memilih untuk fokus mengurus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan tidak ikut membahas sinkronisasi pemerintahan dengan presiden berikutnya.
"Biar Bapak Presiden saja, ya. Aku enggaklah, aku ngurus APBN aja," ujar Sri Mulyani.
Sementara itu, bocoran susunan kabinet Prabowo Gibran yang beredar di media sosial menunjukkan nama-nama baru yang cukup asing di telinga masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:Target Mei 2024, Jalan Tol Betung - Tempino - Jambi Harus Selesai, Ini Langkah Pj Bupati Muba
Seperti Rui Duarte, Benny Octavianus, Dr Terawan, serta Ir Rauf Purnama.
Tak hanya itu, bocoran daftar menteri juga kembali menampilkan politikus kawakan.
Di antaranya Nusron Wahid, Yusril Ihza Mahendra, dan Maruarar Sirait.
Mereka dipilih karena dianggap memiliki kompetensi, integritas, dan loyalitas terhadap Prabowo-Gibran.
Namun, daftar kabinet Prabowo-Gibran yang beredar ini belum tentu benar dan resmi.
Prabowo sendiri belum mengumumkan secara langsung siapa saja yang akan menjadi menteri di bawah kepemimpinannya.
Ia masih menunggu hasil penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang dijadwalkan selesai pada akhir Maret 2024.
Prabowo juga mengatakan bahwa ia akan memilih menteri berdasarkan kriteria profesional, jujur, dan berani. (*)