Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran dapat Rp 15.000 per Anak, Apakah Gizi Terjamin?
Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran-Ilustrasi Gambar Arlangga Hartarto Disway.id-
Bisa menyediakan makanan bergizi sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang. Dadi mencontohkan, menu makan siang gratis yang bisa disajikan antara lain adalah nasi, sayur, lauk, buah, dan air putih.
Lauk bisa berupa telur, ikan, ayam, atau daging, tergantung ketersediaan dan kebutuhan gizi anak. Sayur bisa berupa kangkung, bayam, kacang panjang, atau lainnya. Buah bisa berupa pisang, jeruk, apel, atau lainnya.
BACA JUGA:Banyak Netizen Speechless, Nama Terawan Masuk Lagi Jadi Menkes Kabinet Prabowo Gibran, Ini Sebabnya
Dadi menambahkan, program makan siang gratis ini tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, tetapi juga untuk menciptakan efek ganda bagi perekonomian.
Ia mengklaim, program ini bisa menghemat biaya konsumsi rumah tangga hingga Rp 200 triliun per tahun.
Sementara itu, terkait mekanisme penyaluran program makan siang gratis, Airlangga mengatakan, hal itu masih akan dibahas lebih lanjut oleh pemerintah di kementerian teknis terkait.
Ia mengatakan, program ini akan masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Airlangga juga belum bersedia mengungkap daerah mana saja yang akan menerapkan program makan siang gratis ini. Ia meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil pembahasan yang akan dilakukan pada Senin pekan depan.
"Nanti ada pembahasan detail," ucapnya, dikutip dari liputan.com
Program makan siang gratis merupakan salah satu janji kampanye Prabowo-Gibran yang bertujuan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak Indonesia, khususnya di sekolah-sekolah dasar dan menengah. Program ini ditargetkan akan dimulai pada tahun 2025, dengan anggaran sekitar Rp 400 triliun.
Prabowo mengatakan, program ini penting untuk mengatasi masalah stunting atau gagal tumbuh yang masih dialami oleh sekitar 27 persen anak Indonesia. Ia juga berharap, program ini bisa meningkatkan kemampuan belajar dan prestasi anak-anak Indonesia.***