Misteri Kematian Santri di Pesantren Tak Berizin, Ada Luka Bakar Rokok di Tubuhnya

Misteri tempat santri yang tewas dianiaya di pesantren Kediri tak berizin--jateng.tribunnews.com

BACAKORAN.CO - Bintang Balqis Maulana (14), seorang santri di pondok pesantren yang tidak berizin, meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan sadis dari para seniornya. 

Pondok pesantren tersebut adalah PPTQ Al Hanifiyyah, yang berlokasi di Dusun Kemayan, Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.

Pondok pesantren ini telah berdiri sejak tahun 2014 dan menampung 74 santri putri dan 19 santri putra. 

Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur mengecam keras tindakan kekerasan yang terjadi di pondok pesantren tersebut. 

BACA JUGA:Santri Tewas Dianiaya Senior, Hotman Paris Siap Bantu Keluarga Korban, Ungkap Motif dan Daftar Pelaku!

"Kami sangat prihatin dengan kejadian di Pondok Pesantren Al Hanifiyyah Mayan Mojo dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban," kata Mohammad As'adul Anam.

Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, pada Selasa, 27 Februari 2024, seperti yang dikutip dari kompas.com.

Bintang santri asal Banyuwangi, ditemukan tewas dengan tubuh penuh memar dan luka bakar rokok di kakinya. 

Pengelola pondok pesantren mengatakan bahwa Bintang meninggal karena terjatuh. 

BACA JUGA:Ponpes Kediri Tempat Santri Tewas Dianiaya Belum Miliki Izin Operasional, Ini Kata Kemenag Jatim

Namun, keluarga Bintang tidak percaya dengan penjelasan itu dan melaporkan kasus ini ke polisi. 

Polisi kemudian melakukan penyidikan dan memeriksa saksi-saksi di lokasi kejadian. 

Dari hasil penyidikan, polisi menetapkan empat senior Bintang sebagai tersangka penganiayaan yang berujung maut. 

Mereka dijerat dengan pasal pembunuhan berencana.

Misteri Kematian Santri di Pesantren Tak Berizin, Ada Luka Bakar Rokok di Tubuhnya

Melly

Melly


bacakoran.co - bintang balqis maulana (14), seorang santri di yang tidak berizin, meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan sadis dari para seniornya. 

pondok tersebut adalah pptq al hanifiyyah, yang berlokasi di dusun kemayan, desa kranding, kecamatan mojo, kabupaten .

pondok pesantren ini telah berdiri sejak tahun 2014 dan menampung 74 santri putri dan 19 santri putra. 

mengecam keras tindakan kekerasan yang terjadi di pondok pesantren tersebut. 

"kami sangat prihatin dengan kejadian di pondok pesantren al hanifiyyah mayan mojo dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban," kata mohammad as'adul anam.

kepala bidang pendidikan diniyah dan pondok pesantren kanwil kementerian agama provinsi jawa timur, pada selasa, 27 februari 2024, seperti yang dikutip dari kompas.com.

bintang santri asal , ditemukan dengan tubuh penuh memar dan luka bakar rokok di kakinya. 

pengelola pondok pesantren mengatakan bahwa bintang meninggal karena terjatuh. 

namun, keluarga bintang tidak percaya dengan penjelasan itu dan melaporkan kasus ini ke polisi. 

polisi kemudian melakukan penyidikan dan memeriksa saksi-saksi di lokasi kejadian. 

dari hasil penyidikan, polisi menetapkan empat senior bintang sebagai tersangka penganiayaan yang berujung maut. 

mereka dijerat dengan pasal pembunuhan berencana.

kakak , mia nur khasanah (20) kaget melihat jenazah adiknya yang aneh. 

begitu jenazah sampai dari mobil, keluarga mulai curiga.

saat itu, darah menetes dari keranda yang mengangkut mayat bintang. 

dari situ, keluarga minta jasad bintang dibuka.

fth, sepupu bintang yang juga mondok di  itu, awalnya menolak permintaan keluarga. 

fth bersama empat orang lainnya dari pesantren mengantar bintang pulang.

"sepupu saya bilang, jenazahnya sudah bersih. jadi nggak usah dibuka (kain kafannya) itu. tapi kami nggak percaya karena lihat ada darah keluar dari keranda. kami jadi galau dan sedih," kata mia.

fth dan pihak pesantren akhirnya tak bisa menahan desakan keluarga dan tetangga yang menyambut jenazah bintang. 

dan saat , keluarga tercengang.

"astaghfirullah. tubuhnya lebam-lebam dan ada luka seperti dicekik. hidungnya juga tampak patah. kami menangis terisak-isak. ini jelas bukan karena jatuh tapi karena disiksa," lanjut mia.

mia menjelaskan, ada beberapa . jumlahnya lebih dari satu. 

bahkan ada satu luka di dada yang kelihatan seperti bolong.

merasa ada yang tidak beres, keluarga melaporkan kejadian ini ke polisi. 

sementara itu, kasat reskrim polresta  kompol andrew vega menyatakan, kasus ini sedang ditangani oleh polres kediri kota. 

sebelumnya, jenazah bintang sempat diotopsi di rsud blambangan. 

namun hasilnya langsung diserahkan ke polres kediri kota untuk diselidiki lebih lanjut.

"iya hasilnya memang ada luka, tapi untuk menentukan ada penganiayaan atau tidak menunggu penyelidikan dari polres kediri," ujarnya.

sebelum bintang meninggal dia ternyata pernah mengirim  (wa) kepada ibunya, suyanti (38),  dari pondok pesantren.

suyanti, ibu dari korban  pptq ai hanifiyyah, mojo, kediri, jawa timur yang tewas mengenaskan.

mengungkapkan bahwa anaknya sempat meminta tolong dan minta dijemput dari pasantrennya, di mojo, kediri, pada senin (19/2/2024) lalu.

suyanti mengatakan bahwa anaknya bintang hanya mengirim pesan singkat. 

ia pun menyuruh anaknya untuk bersabar sampai bulan ramadhan untuk pulang. 

namun, dia tetap mendesak untuk segera dijemput.

“cepet sini. aku takut ma, ma tolong. sini cepet jemput,” itulah isi pesan yang dikirim bintang kepada ibunya.

suyanti hanya bisa memberi pesan dan menyarankan anaknya untuk melaporkan kepada kiai pengasuh pesantren jika ada masalah. 

untuk menenangkan anaknya, suyanti berjanji akan memberikan sepeda motor untuk bintang.

“doakan mama ma mbake. jaga diri jaga kesehatan. semangat belajar karena lulus satu tahun lagi motor menanti,” kata suyanti kepada bintang.

namun, harapan itu pupus karena bintang anak bungsu itu tewas  oleh seniornya. 

ia pun menangis histeris melihat jenazah anaknya dalam keadaan penuh luka dan lebam.

sebelumnya, kapolres kediri kota akbp bramastyo priaji menyatakan bahwa polisi telah memastikan bintang balqis maulana (14)  asal desa karangharjo, kecamatan glenmore, banyuwangi itu tewas .

ia menuturkan bahwa ada empat  yang merupakan , yaitu mn (18) asal sidorjo, ma (18) asal nganjuk, af (16) denpasar.

dan ak (17) kota surabaya yang merupakan teman seangkatan dan kakak kelas korban di mts.

menurut akbp bramastyo priaji, motif  ini diduga karena adanya kesalahpahaman antara tersangka dan korban. 

namun, ia akan mengusut lebih lanjut  tersebut dalam penyidikan ini.

“motif diduga karena kesalahpahaman antara anak-anak pelajar. jadi antara mereka mungkin ada salah paham kemudian terjadi penganiayaan yang dilakukan berulang-ulang,” ujarnya.

kasus ini terungkap ketika pihak keluarga korban merasa curiga dengan jenazah anaknya yang diantar oleh pihak pesantren. 

awalnya pengantar jenazah mengatakan bintang meninggal karena terpeleset di kamar mandi. 

namun, keluarga merasa ada yang janggal ketika melihat darah yang menetes dari keranda jenazah. 

ketika kain kafan dibuka, tampak luka dan lebam di seluruh tubuh korban.***

Tag
Share