bacakoran.co

Tragedi Pembunuhan di Pesantren Kediri, Kakek Santri Terpukul Pengakuan Mengejutkan dari Cucunya yang Lain

Kakek Santri Terpukul Pengakuan Mengejutkan dari cucunya yang lain--trends.tribunnews.com

Ia menuturkan bahwa ada empat tersangka yang merupakan santri, yaitu MN (18) asal Sidorjo, MA (18) asal Nganjuk, AF (16) Denpasar.

Dan AK (17) Kota Surabaya yang merupakan teman seangkatan dan kakak kelas korban di MTS.

Menurut AKBP Bramastyo Priaji, motif penganiayaan ini diduga karena adanya kesalahpahaman antara tersangka dan korban. 

BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Harapkan BSI Terlibat dalam Program Bedah Rumah Serentak, Penanganan Stunting dan Infl

Namun, ia akan mengusut lebih lanjut motif tersebut dalam penyidikan ini.

“Motif diduga karena kesalahpahaman antara anak-anak pelajar. Jadi antara mereka mungkin ada salah paham kemudian terjadi penganiayaan yang dilakukan berulang-ulang,” ujarnya.

Kasus ini terungkap ketika pihak keluarga korban merasa curiga dengan jenazah anaknya yang diantar oleh pihak pesantren. 

Awalnya pengantar jenazah mengatakan Bintang meninggal karena terpeleset di kamar mandi. 

Namun, keluarga merasa ada yang janggal ketika melihat darah yang menetes dari keranda jenazah. 

BACA JUGA:Akui 2023 Masih ada yang 'Tersandung', OPD dan Perangkat Desa Ikut Pendidikan Anti Korupsi

Ketika kain kafan dibuka, tampak luka dan lebam di seluruh tubuh korban.

Keluarga yang penuh duka mendapati luka-luka itu dan segera melaporkan peristiwa tersebut kepada polisi.

Tragedi ini telah meninggalkan luka yang dalam bagi keluarga Bintang dan menyisakan pertanyaan besar tentang keamanan dan perlindungan anak-anak di lingkungan pendidikan.

Semoga keadilan segera ditegakkan bagi Bintang dan keluarganya, serta tindakan pencegahan yang lebih ketat diambil untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.***

Tragedi Pembunuhan di Pesantren Kediri, Kakek Santri Terpukul Pengakuan Mengejutkan dari Cucunya yang Lain

Ainun

Ainun


bacakoran.co- keluarga bintang balqis maulana, santri berusia 14 tahun yang tewas setelah dianiaya oleh para seniornya di  al hanifiyah, , jawa timur, masih terguncang dengan kejadian mengerikan ini.

namun, apa yang membuat tragedi ini semakin menyayat hati adalah keterlibatan salah satu pelaku, yang tak lain adalah sepupu korban sendiri, af (16).

ibu kandung korban, suyanti, masih belum bisa menerima kenyataan bahwa af, yang seharusnya menjaga bintang selama mondok, ternyata terlibat dalam penganiayaan yang menyebabkan kematian tragis anaknya.

dengan suara yang gemetar, suyanti mengungkapkan bahwa selama ini ia telah menitipkan tanggung jawab menjaga bintang kepada af, bahkan sering menitipkan uang jajan untuk bintang.

"saya juga minta tolong ke af ini untuk jaga, kadang juga menitipkan uang ke dia," ujar suyanti dengan suara yang terdengar penuh kebingungan dan kekecewaan.

ketika af akhirnya mengakui keterlibatannya dalam penganiayaan setelah didesak oleh keluarga, shock yang dialami keluarga bintang semakin dalam.

"dia ngaku sempat mukul bintang di bagian-bagian tubuhnya," ungkap suyanti, sambil menahan tangisnya.

tidak hanya ibu kandung, kakek korban, buwasan (73), juga terpukul dengan kejadian tragis ini. ia tidak pernah membayangkan bahwa cucunya akan menjadi korban pembunuhan oleh cucunya yang lain.

"ndak kuat saya mas, ini musibah yang tidak pernah saya sangka-sangka. ya allah," ungkap buwasan dengan suara terbata-bata.

keluarga mulai curiga ketika af melarang mereka untuk membuka kain kafan yang menutupi jasad korban.

pelarangan ini diikuti oleh rombongan pengasuh pondok pesantren yang mengantar jenazah, menimbulkan kecurigaan di pihak keluarga.

penyebab kematian bintang yang tampaknya ditutupi menjadi semakin mencurigakan.

sebelumnya, bintang balqis maulana ditemukan tewas diduga karena dianiaya oleh seniornya pada jumat (23/2/2024).

polisi telah menetapkan empat tersangka, termasuk af, mn (18), ma (18), dan ak (17).

af, yang merupakan sepupu bintang, mengakui perbuatannya.

polisi menyatakan bahwa bintang dianiaya karena kesalahpahaman.

jasad bintang telah dikembalikan kepada keluarganya di banyuwangi, jawa timur, setelah ditemukan sejumlah luka di tubuhnya.

kakak , mia nur khasanah (20) menjelaskan, ada beberapa . jumlahnya lebih dari satu. 

bahkan ada satu luka di dada yang kelihatan seperti bolong.

merasa ada yang tidak beres, keluarga melaporkan kejadian ini ke polisi. 

sementara itu, kasat reskrim polresta  kompol andrew vega menyatakan, kasus ini sedang ditangani oleh polres kediri kota. 

sebelumnya, jenazah bintang sempat diotopsi di rsud blambangan. 

namun hasilnya langsung diserahkan ke polres kediri kota untuk diselidiki lebih lanjut.

"iya hasilnya memang ada luka, tapi untuk menentukan ada penganiayaan atau tidak menunggu penyelidikan dari polres kediri," ujarnya.

sebelum bintang meninggal dia ternyata pernah mengirim  (wa) kepada ibunya, suyanti (38),  dari pondok pesantren.

suyanti, ibu dari korban  pptq ai hanifiyyah, mojo, kediri, jawa timur yang tewas mengenaskan.

mengungkapkan bahwa anaknya sempat meminta tolong dan minta dijemput dari pasantrennya, di mojo, kediri, pada senin (19/2/2024) lalu.

suyanti mengatakan bahwa anaknya bintang hanya mengirim pesan singkat. 

ia pun menyuruh anaknya untuk bersabar sampai bulan ramadhan untuk pulang. 

namun, dia tetap mendesak untuk segera dijemput.

“cepet sini. aku takut ma, ma tolong. sini cepet jemput,” itulah isi pesan yang dikirim bintang kepada ibunya.

suyanti hanya bisa memberi pesan dan menyarankan anaknya untuk melaporkan kepada kiai pengasuh pesantren jika ada masalah. 

untuk menenangkan anaknya, suyanti berjanji akan memberikan sepeda motor untuk bintang.

“doakan mama ma mbake. jaga diri jaga kesehatan. semangat belajar karena lulus satu tahun lagi motor menanti,” kata suyanti kepada bintang.

namun, harapan itu pupus karena bintang anak bungsu itu tewas  oleh seniornya. 

ia pun menangis histeris melihat jenazah anaknya dalam keadaan penuh luka dan lebam.

sebelumnya, kapolres kediri kota akbp bramastyo priaji menyatakan bahwa polisi telah memastikan bintang balqis maulana (14)  asal desa karangharjo, kecamatan glenmore, banyuwangi itu tewas .

ia menuturkan bahwa ada empat  yang merupakan , yaitu mn (18) asal sidorjo, ma (18) asal nganjuk, af (16) denpasar.

dan ak (17) kota surabaya yang merupakan teman seangkatan dan kakak kelas korban di mts.

menurut akbp bramastyo priaji, motif  ini diduga karena adanya kesalahpahaman antara tersangka dan korban. 

namun, ia akan mengusut lebih lanjut  tersebut dalam penyidikan ini.

“motif diduga karena kesalahpahaman antara anak-anak pelajar. jadi antara mereka mungkin ada salah paham kemudian terjadi penganiayaan yang dilakukan berulang-ulang,” ujarnya.

kasus ini terungkap ketika pihak keluarga korban merasa curiga dengan jenazah anaknya yang diantar oleh pihak pesantren. 

awalnya pengantar jenazah mengatakan bintang meninggal karena terpeleset di kamar mandi. 

namun, keluarga merasa ada yang janggal ketika melihat darah yang menetes dari keranda jenazah. 

ketika kain kafan dibuka, tampak luka dan lebam di seluruh tubuh korban.

keluarga yang penuh duka mendapati luka-luka itu dan segera melaporkan peristiwa tersebut kepada polisi.

tragedi ini telah meninggalkan luka yang dalam bagi keluarga bintang dan menyisakan pertanyaan besar tentang keamanan dan perlindungan anak-anak di lingkungan pendidikan.

semoga keadilan segera ditegakkan bagi bintang dan keluarganya, serta tindakan pencegahan yang lebih ketat diambil untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.***

Tag
Share