Warganet Dibuat Bingung Dengan Himbauan Pemerintah Setelah Serangan Harimau di Lampung Memakan Korban

Himbauan pemerintah atas serangan harimau--Tiktok/@Lampunggehnews

BACAKORAN.CO - Pasca Dua warga Lampung Barat tewas akibat serangan harimau dalam dua minggu terakhir.

Pemerintah setempat membuat himbauan yang membuat warga internet (Warganet) bingung dibuatnya.

Warganet pangling dengan himbauan ketiga dari surat tersebut yang dinilai agak nyeleneh.

Adapun isi dari himbauan tersebut adalah "Jika bertemu harimau jangan membelakangi dan jika memungkinkan memakai topi terbalik (topi menghadap ke belakang).

BACA JUGA:Serangan Harimau di Lampung Menewaskan 2 Warga, Pihak Berwenang Himbau Warga untuk Semakin Waspada

Himbauan tersebut ramai dibicarakan karena bingung dengan hubungan topi saat bertemu harimau.

Adapun beberpa warganet menjelaskan ada tiga poin penting yang terkandung dalam himbauan topi tersebut.

"banyak yang blm ngerti masalah topi terbalik. disini saya jelaskan setau saya ya, soalnya sampe sekarang masih tinggal di hutan dan ibu saya sering cerita kata orang tua zaman dulu harimau itu takut apabila melihat kening/jidat manusia. makanya selama masuk hutan usahakan kening kita tidak ada penghalang nya baik itu rambut/apapun itu Cmiiw" " Tulis @nirtaa1401 

Setelah mendengar penjelasan tersebut bagaimana pendapat bacokers, apakah sudah masuk akal?

Sebelumnya Pihak berwenang mengimbau warga untuk semakin waspada dan mengikuti protokol keamanan saat beraktivitas di sekitar kawasan hutan.

BACA JUGA:Waw! Pria Ini Ngaku Sudah Membunuh 150 Ekor Harimau, Mengaku Bersalah Tebus Dosa Dengan Cara Ini

Korban pertama adalah Gunarso (47), warga Pekon Sumber Agung, Kecamatan Bandar Negeri SuohLampung Barat. Ia ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di hutan pada Jumat (9/2/2024) malam.

Tubuhnya dipenuhi luka gigitan dan cakar harimau, bahkan beberapa bagian tubuhnya hilang.

Korban kedua adalah Sahri (28), warga Pekon Pemerihan, Kecamatan BengkunatLampung Barat.

Warganet Dibuat Bingung Dengan Himbauan Pemerintah Setelah Serangan Harimau di Lampung Memakan Korban

Desta

Desta


bacakoran.co - pasca dua warga  barat tewas akibat serangan  dalam dua minggu terakhir.

pemerintah setempat membuat himbauan yang membuat (warganet) bingung dibuatnya.

pangling dengan himbauan ketiga dari surat tersebut yang dinilai agak nyeleneh.

adapun isi dari himbauan tersebut adalah "jika bertemu harimau jangan membelakangi dan jika memungkinkan memakai topi terbalik (topi menghadap ke belakang).

himbauan tersebut ramai dibicarakan karena bingung dengan hubungan topi saat bertemu .

adapun beberpa warganet menjelaskan ada tiga poin penting yang terkandung dalam himbauan topi tersebut.

"banyak yang blm ngerti masalah topi terbalik. disini saya jelaskan setau saya ya, soalnya sampe sekarang masih tinggal di hutan dan ibu saya sering cerita kata orang tua zaman dulu harimau itu takut apabila melihat kening/jidat manusia. makanya selama masuk hutan usahakan kening kita tidak ada penghalang nya baik itu rambut/apapun itu cmiiw" " tulis @nirtaa1401 

setelah mendengar penjelasan tersebut bagaimana pendapat bacokers, apakah sudah masuk akal?

sebelumnya pihak berwenang mengimbau warga untuk semakin waspada dan mengikuti protokol keamanan saat beraktivitas di sekitar kawasan hutan.

korban pertama adalah gunarso (47), warga pekon sumber agung, ,  barat. ia ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di hutan pada jumat (9/2/2024) malam.

tubuhnya dipenuhi luka gigitan dan cakar , bahkan beberapa bagian tubuhnya hilang.

korban kedua adalah sahri (28), warga pekon pemerihan, ,  barat.

ia ditemukan tewas dengan kondisi serupa pada kamis (22/2/2024) malam. ia dilaporkan hilang sejak rabu (19/2/2024) setelah pergi berburu di hutan.

) seksi konservasi wilayah (skw) iii .

menyatakan bahwa  yang menyerang kedua korban adalah  sumatera atau panthera tigris sumatrae, yang merupakan satwa dilindungi dan terancam punah.

namun, belum dapat dipastikan apakah  yang sama atau berbeda yang menyerang kedua korban.

menurut kepala  skw iii  joko susilo, pihaknya telah menerjunkan tim penanggulangan untuk menangkap harimau tersebut untuk direlokasi.

ia mengatakan bahwa  tersebut harus diselamatkan agar tidak membahayakan warga maupun dirinya sendiri.

"kami sudah siapkan tim dan kandangnya. alhamdulillah sudah berangkat ke lokasi hari ini. jadi penangkapan ini tujuannya untuk diselamatkan," kata joko pada jumat (23/2/2024), dikutip dari detik.com.

sementara itu, pihak setempat mengimbau warga untuk semakin waspada dan mengikuti protokol keamanan saat beraktivitas di sekitar kawasan hutan.

beberapa protokol keamanan yang disarankan antara lain adalah:

- menggunakan topi terbalik saat berjalan di hutan, agar harimau mengira ada mata di belakang kepala dan tidak menyerang dari belakang.

- membawa senjata tajam, seperti pisau, parang, atau tombak, untuk membela diri jika diserang harimau.

- membuat api unggun atau membawa senter, untuk menakut-nakuti harimau dengan cahaya dan suara.

- berjalan berkelompok dan tidak berpisah, untuk mengurangi risiko menjadi sasaran harimau.

- menghindari berburu atau mencari kayu bakar di hutan, untuk mengurangi kontak dengan harimau.

- melaporkan keberadaan harimau kepada pihak berwenang, jika melihat atau mendengar tanda-tanda harimau di sekitar.

serangan harimau di lampung ini menambah daftar panjang konflik manusia dan harimau di indonesia, yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perusakan habitat, perburuan liar, dan konversi lahan.

menurut data wwf indonesia, sejak tahun 2009 hingga 2018, terdapat 144 kasus konflik manusia dan harimau di sumatera, yang menewaskan 24 orang dan 34 .***

Tag
Share