Bagaimana Hukum Puasa Wanita yang Haid di Akhir Waktu? Ini Kata Syaikh Ibnu Utsaimin...

Hukum Puasa Wanita Haid Sebelum Berbuka--Youtube - Yufid.TV

BACAKORAN.CO- Dalam agama Islam, puasa merupakan salah satu kewajiban yang diperintahkan kepada umat Muslim.

Namun, ada situasi-situasi tertentu yang mempengaruhi validitas puasa seseorang.

Salah satu situasi tersebut adalah datangnya haid pada waktu yang kritis, seperti lima menit sebelum waktu maghrib.

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah, seorang ulama terkemuka, memberikan panduan yang jelas terkait keputusan yang harus diambil dalam keadaan tersebut.

BACA JUGA:6 Cara Merawat Kulit Agar Tetap Cantik dan Berseri Selama Berpuasa, Cek di Sini Bestie!

Perspektif Syaikh Ibnu Utsaimin

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah, seorang ulama terkenal dalam dunia Islam, memberikan pandangan yang tegas terkait dengan situasi di mana seorang wanita yang sedang berpuasa mendapati haid datang lima menit sebelum waktu maghrib.

Dalam karyanya, "Kitab Majalis Syahri Ramadan," beliau menyatakan bahwa jika haid telah terlihat pada seorang wanita yang sedang berpuasa, bahkan hanya sesaat sebelum waktu maghrib tiba, maka puasa pada hari itu dianggap batal.

Wanita tersebut diwajibkan untuk mengqadha puasanya di lain waktu.

Pandangan ini menekankan pada prinsip bahwa puasa dalam keadaan haid tidaklah sah menurut ajaran Islam.

BACA JUGA:6 Tips Menjaga Lisan Saat Berpuasa dari Perkataan yang Buruk, Apa Saja?

Meskipun datangnya haid pada saat-saat terakhir menjelang berbuka puasa bisa menjadi situasi yang membingungkan, tetapi prinsip-prinsip agama yang telah ditetapkan memberikan panduan yang jelas terkait dengan keabsahan puasa dalam keadaan tersebut.

Hukum Puasa dalam Kondisi Haid

Dalam agama Islam, haid atau menstruasi adalah kondisi alami yang dialami oleh wanita.

Bagaimana Hukum Puasa Wanita yang Haid di Akhir Waktu? Ini Kata Syaikh Ibnu Utsaimin...

Ainun

Ainun


bacakoran.co- dalam agama islam, merupakan salah satu kewajiban yang diperintahkan kepada umat .

namun, ada situasi-situasi tertentu yang mempengaruhi validitas puasa seseorang.

salah satu situasi tersebut adalah datangnya haid pada waktu yang kritis, seperti lima menit sebelum waktu maghrib.

syaikh rahimahullah, seorang ulama terkemuka, memberikan panduan yang jelas terkait keputusan yang harus diambil dalam keadaan tersebut.

perspektif syaikh ibnu utsaimin

syaikh ibnu utsaimin rahimahullah, seorang terkenal dalam dunia islam, memberikan pandangan yang tegas terkait dengan situasi di mana seorang wanita yang sedang mendapati haid datang lima menit sebelum waktu maghrib.

dalam karyanya, "kitab majalis syahri ramadan," beliau menyatakan bahwa jika haid telah terlihat pada seorang wanita yang sedang berpuasa, bahkan hanya sesaat sebelum waktu maghrib tiba, maka pada hari itu dianggap batal.

wanita tersebut diwajibkan untuk mengqadha puasanya di lain waktu.

pandangan ini menekankan pada prinsip bahwa puasa dalam keadaan haid tidaklah sah menurut ajaran islam.

meskipun datangnya haid pada saat-saat terakhir menjelang berbuka puasa bisa menjadi situasi yang membingungkan, tetapi prinsip-prinsip agama yang telah ditetapkan memberikan panduan yang jelas terkait dengan keabsahan puasa dalam keadaan tersebut.

hukum puasa dalam kondisi haid

dalam agama islam, haid atau menstruasi adalah kondisi alami yang dialami oleh wanita.

selama masa , seorang wanita diharamkan untuk melaksanakan ibadah puasa, shalat, atau melakukan aktivitas ritual lainnya.

ini adalah bagian dari tuntunan agama yang menekankan pada pentingnya menjaga kebersihan dan kesucian dalam melaksanakan ibadah.

hal ini sesuai dengan ajaran yang dinyatakan dalam al-qur'an dan hadis nabi ﷺ.

allah swt berfirman dalam (2:222):

"mereka bertanya kepadamu tentang haid. katakanlah: 'haid itu adalah kotoran'.

oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.

apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan allah kepadamu.

sesungguhnya allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."

dari hadis yang diriwayatkan oleh imam dan muslim, rasulullah ﷺ bersabda, "perintahkanlah kepada wanita-wanita kalian untuk shalat pada malam hari, karena shalat pada malam hari adalah seperti puasa.

tidak sah shalat bagi seorang wanita apabila datang haid atau selesai, melainkan setelah dia mandi."

dalam islam, menjaga kesucian dan kebersihan merupakan bagian penting dari ibadah.

ketika datang lima menit sebelum waktu maghrib, wanita yang sedang berpuasa diwajibkan untuk menghentikan puasanya dan mengqadha puasa tersebut di waktu yang lain.

pandangan ini didasarkan pada prinsip-prinsip agama yang telah ditetapkan dalam al-qur'an dan hadis nabi muhammad ﷺ serta penjelasan ulama-ulama terkemuka seperti syaikh ibnu utsaimin rahimahullah.

dengan memahami hal ini, umat muslim diingatkan untuk selalu memperhatikan tuntunan agama dalam menjalankan ibadah, termasuk dalam situasi-situasi yang mungkin membingungkan seperti yang disebutkan di atas.

dengan mematuhi panduan agama yang jelas, seseorang dapat menjalankan ibadah dengan penuh keyakinan dan kepatuhan kepada .***

Tag
Share