bacakoran.co - sebuah insiden mengerikan terjadi di , mengguncang masyarakat dan memicu kecaman netizen dan masyarakat.
seorang siswi smp menjadi telah korban oleh sekelompok remaja.
pada malam hari, di sebuah area terpencil di , seorang berusia 14 tahun sedang pulang dari sekolah.
dia ditemui oleh sekelompok yang diperkirakan berjumlah .
tanpa ampun, mereka menyerang dan memperkosa gadis malang ini.
berita tentang kejadian ini menyebar dengan cepat, dan masyarakat di seluruh merasa terguncang.
warga setempat mengadakan aksi protes di depan kantor .
menuntut keadilan bagi dan hukuman yang setimpal bagi para pelaku.
pihak berwenang segera merespons dan melakukan penyelidikan.
saat ini, korban dan keluarganya menghadapi yang sangat berat akibat insiden yang terjadi.
mereka membutuhkan dukungan dan perawatan khusus untuk mengatasi yang dialami.
kasus ini pun tersebar luas di dalam sebuah video viral.
yang merekam seorang siswi smp berinisial na (15) di media sosial instagram menjadi viral.
video tersebut memperlihatkan detik-detik na ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah gubuk di perkebunan desa tanjung bar, kecamatan bukit kemuning, kabupaten .
na, seorang pelajar berusia 15 tahun, menjadi korban oleh 10 pria.
kejadian ini terjadi pada sabtu (17/2/2024), dan berhasil mengamankan 6 pelaku, termasuk 3 yang masih di bawah umur.
permsasalahan ini dimulai saat na selama 3 hari.
keluarganya, dibantu oleh tni-polri, mencari keberadaan na.
akhirnya, mereka menemukan na tergeletak tak berdaya di sebuah kamar di gubuk tersebut.
di dalam gubuk tersebut, terdapat banyak botol minuman keras.
“ini minuman, minuman semua, arak,” ucap perekam video.
na terlihat digendong oleh seorang pria yang diduga ayahnya.
“pakaian dalam juga tidak ada,” ucap ibu na sambil menangis.
kronologi kejadian
terjadi sejak rabu (14/2/2024).
hari itu, korban dijemput oleh pelaku d untuk diajak menonton pertandingan futsal.
namun, di tengah jalan, d mengarahkan kendaraannya ke arah perkebunan yang ada di desa tanjung baru.
di lokasi tersebut, d memaksa korban masuk ke sebuah gubuk.
di gubuk tersebut, ternyata sudah ada sembilan pelaku lainnya.
korban disekap selama tiga hari tanpa diberi makan dan mengalami kekerasan seksual dari para pelaku.
peristiwa ini oleh keluarga korban ke dengan laporan bernomor lp/b/71/ii/2024/spkt/polres utara/polda lampung tanggal 17 februari 2024.
petugas yang menerima laporan kemudian mengamankan enam pelaku, sementara empat pelaku lainnya masih dalam pengejaran.
para pelaku yang ditangkap akan dikenakan pasal 81 dan atau pasal 82 undang-undang perlindungan anak.
sementara pada saat evakuasi ibu dari korban n mengatakan kondisi anaknya saat ditemukan.
"dia sudah enggak pakai baju dia lagi, cuma pakai daster saja. mungkin kalau hari ini enggak ketemu anak saya ini bisa mati, nangis saya sebagai ibu melihat kondisi putri saya ini," ujarnya ibu n dikutip dari laman .
hingga saat ini, kondisi korban masih mengalami trauma mendalam akibat peristiwa tersebut.
menurut ibu korban, n mengalami trauma yang mendalam dan setelah peristiwa tersebut, putrinya lebih banyak mengurung diri dalam kamar.
“enggak stabil, kadang dia mau ngomong, tapi kadang-kadang teriak histeris. lebih banyak di kamar saja, takut katanya. dia juga pernah bilang pingin bunuh diri saja, dua kali itu. makanya sekarang harus dijagain terus,” jelas ibunya.
ibu korban berharap, dalang dari kasus yang menimpa anaknya bisa segera ditangkap. “kata polisi sudah ada beberapa yang tertangkap, tapi belum semua. kalau bisa ditangkap semua dan diadili seberat-beratnya,” harapnya.
seperti yang diketahui, pada tanggal 25 februari 2024, pelaku ad dan ap berhasil ditangkap ketika berusaha melarikan diri ke sumatera selatan.
sementara itu, telah menangkap pelaku mc, dn, dan rf di utara pada hari selasa (5/2).
terakhir, pelaku al berhasil ditangkap pada hari jumat (8/2) di lampung utara.
"akhirnya setelah 3 hari melakukan pencarian, korban ditemukan pihak keluarga dan petugas dari bhabinkamtibmas serta bhabinsa setempat. para pelaku berhasil melarikan diri usai ditemukan pihak keluarga korban," kata kabid humas polda , kombes umi fadillah astutik.
kejadian ini mengingatkan kita semua tentang pentingnya kesadaran dan perlindungan terhadap anak-anak dan remaja.
kita harus bersatu untuk melawan kekerasan dan memastikan bahwa setiap individu memiliki hak untuk hidup bebas dari ancaman dan kekerasan.
mari kita berdoa untuk kesembuhan korban dan berkomitmen untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
semoga keadilan segera ditegakkan dan korban mendapatkan dukungan yang layak.
mari kita bersama-sama memastikan bahwa dunia menjadi tempat yang lebih aman bagi semua orang.***