bacakoran.co

Apa Itu Kebenaran Baru Versi Dahlan Iskan? Berikut Penjelasannya

Apa Itu Kebenaran Baru Versi Dahlan Iskan? Berikut Penjelasannya.gbr.bacakoran--

BACAKORAN.CO - Dahlan Iskan yang merupakan Wartawan Senior mengungkap saat ini di era digital ada namanya kebenaran baru. Dalam menjelasakan suatu masalah tentulah harus didasarkan atas data dan fakta, baru nanti itu dapat dikatakan sebuah kebenaran.

Namun taukah kalian di zaman yang serba gila-gilaan seperti sekarang ini tidak ada lagi data yang mengukapkan sebuah fakta tentang kebenaran.

Kebenaran itu sendiri kalau kita definisikan secara gila-gilaan sama saja dengan sesuatu yang mungkin benar "namanya juga kebenaran".

Lalu apa itu kebenaran baru yang dimaksud Dahlan Iskan?

Seperti yang dikatakan Dahlan Iskan dalam sebuah pidatonya yang mengungkap ada kebenaran yang mungkin paling benar yaitu "Kebenaran baru".

BACA JUGA:Masak Nasi Cuma Pakai Air, Dahlan Iskan Tunjukkan Teknologi Masak Baru Saat Naik Kereta Api Cepat di China

Dalam tangkapan layar di X.com , beliau menjelaskan secara panjang lebar dengan istilah "keberan baru".

"Karena dizaman medsos yang gila- gilaan seperti ini ada yang disebut" Kebenaran Baru" jadi kebenaran saja tidak cukup, kebenaran sudah kuno katanya.

Jadi siapa yang mengejar kebenaran itu sudah ketinggalan, karena ada kebenaran baru.

Dan" Kebenaran Baru" ini berbeda dengan kebenaran, Dan" Kebenaran Baru" nanti dasarnya bukan fakta.

Jadi fakta tidak mencerminkan kebenaran. Jadi ini betul-betul "Kebenaran Baru" sekali lagi pungkasnya.

Jadi kalau kita saling bantah di media sosial dengan cara menyampaikan fakta-fakta tidak ada gunanya.

Sekali lagi ditegaskannya, tidak ada gunanya.Karena fakta tidak lagi menjadi bagian dari kebenaran.

BACA JUGA:Spekulasi Prabowo dan Titiek Rujuk di Masjid At-Tin, TMII Jakarta Timur? Begini Fakta Kebenarannya

Apa Itu Kebenaran Baru Versi Dahlan Iskan? Berikut Penjelasannya

djarwo

djarwo


- yang merupakan senior mengungkap saat ini di ada namanya kebenaran baru. dalam menjelasakan suatu masalah tentulah harus didasarkan atas data dan fakta, baru nanti itu dapat dikatakan sebuah kebenaran.

namun taukah kalian di zaman yang serba gila-gilaan seperti sekarang ini tidak ada lagi data yang mengukapkan sebuah tentang kebenaran.

kebenaran itu sendiri kalau kita definisikan secara gila-gilaan sama saja dengan sesuatu yang mungkin benar "namanya juga kebenaran".

lalu apa itu kebenaran baru yang dimaksud dahlan iskan?

seperti yang dikatakan dahlan iskan dalam sebuah pidatonya yang mengungkap ada kebenaran yang mungkin paling benar yaitu "kebenaran baru".

dalam tangkapan layar di x.com , beliau menjelaskan secara panjang lebar dengan istilah "keberan baru".

"karena dizaman medsos yang gila- gilaan seperti ini ada yang disebut" kebenaran baru" jadi kebenaran saja tidak cukup, kebenaran sudah kuno katanya.

jadi siapa yang mengejar kebenaran itu sudah ketinggalan, karena ada kebenaran baru.

dan" kebenaran baru" ini berbeda dengan kebenaran, dan" kebenaran baru" nanti dasarnya bukan fakta.

jadi fakta tidak mencerminkan kebenaran. jadi ini betul-betul "kebenaran baru" sekali lagi pungkasnya.

jadi kalau kita saling bantah di media sosial dengan cara menyampaikan fakta-fakta tidak ada gunanya.

sekali lagi ditegaskannya, tidak ada gunanya.karena fakta tidak lagi menjadi bagian dari kebenaran.

"kebenaran baru" itu datang dari yang disebut persepsi.

jadi kebenaran lama 'based on facts'kebenaran lama bertumpu pada fakta.

nah, "kebenaran baru" ini bertumpu pada persepsi, ujar bos disway.

jadi persepsi menjadi dasar kebenaran dan persepsi di bentuk bukan oelh fakta, persepsi dibentuk oleh 'frame'. yang disebut "framing".

beliau juga menegaskan, jadi untuk apa gunanya perguruan tinggi, kalau orang bisa mencari kebenaran lewat 'framing'? ini tentu menjadi persoalan besar bagi para sarjana ilmu sosial untuk menyelesaikannya, ujarnya.

dan di masa, di zaman gila-gilaan, seperti ini maka fakta tidak lagi dianggap penting, dan yang dianggap penting adalah 'framing'.

dan langkah berikutnya'action'nya adalah yang disebut "buzzer".

jadi para pendakwa akan kalah dengan para 'buzzer'. dalam pidatonya beberapa waktu lalu di pondok pesantrsn al-zaitun.

jadi fakultas dakwah harus diganti dengan fakultas buzzer, katanya, yang terlihat seperti guyon.

dan inilah yang disebut dengan "kebenaran baru".

Tag
Share