bacakoran.co

Begini Prediksi Ketinggian Gelombang di Sejumlah Perairan saat Mudik Lebaran! Bagaimana Merak - Bakauheuni?

BMKG memperkirakan tinggi gelombang sejumlah perairan, termasuk di Merak - Bakauheuni pada periode mudik lebaran masuk kategori rendah.--amul/megatrust

Prediksi gelombang ini berbeda dengan kondisi beberapa waktu lalu.

Dimana kurang lebih delapan jamwarga asal Provinsi Lampung terjebak di Pelabuhan Merak.

BACA JUGA:Cuaca Buruk, Kapal Tak Bisa Berlayar, Penumpang Tertahan 8 Jam, Kendaraan Menumpuk Pelabuhan Merak - Bakauheni

BACA JUGA:Waduh! Harga Tiket Kapal Eksekutif Bakauheni-Merak Naik, Terhitung 1 Februari, Catat Tarif Barunya…

Akibat cuaca buruk menghambat proses penyeberangan ke Pelabuhan Bakauheni.

Rombongan tersebut, yang terdiri dari berbagai kelompok masyarakat.

Belum dapat melanjutkan perjalanan mereka sejak pagi hingga sore ini.

"Kami masih berada di Merak tanpa bisa melanjutkan perjalanan ke pelabuhan Bakauheni karena kondisi cuaca yang buruk sejak semalam," ujar salah seorang warga Gusur.

BACA JUGA:Penumpang Antre hingga 2 Jam Masuk Kapal di Pelabuhan Merak, Ternyata Ini Biang Keroknya

BACA JUGA:Perhatian Buat Pengemudi! Jangan Lakukan Ini Jika Tak Mau Disuruh Putar Balik di Pelabuhan Merak dan Bakauheni

Menurutnya, cuaca buruk telah menyebabkan kemacetan di Pelabuhan Merak.

Bahkan beberapa fasilitas di pelabuhan tersebut mengalami kerusakan akibat benturan kapal.

"Kami tidak dapat naik kapal karena angin barat yang kencang. Informasi yang kami terima menyebutkan bahwa kondisi macet ini telah mencapai pintu gerbang tol," cetusnya.

Tidak hanya itu, dampak dari cuaca buruk juga terlihat dalam penumpukan penumpang di Pelabuhan Merak dan kerusakan fasilitas pelabuhan akibat terjangan angin kencang.

Begini Prediksi Ketinggian Gelombang di Sejumlah Perairan saat Mudik Lebaran! Bagaimana Merak - Bakauheuni?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – para pemudik yang hendak menyeberang antar - sumatera bisa bernafas lega.

pasalnya, badan meteorologi klimatologi geofisika (bmkg) memperkirakan jika tinggi gelombang di berada kategori rendah selama masa libur lebaran idulfitri 2024.

diperkirakan berkisar antara 0,5 hingga 1,25 meter.

"estimasi tinggi gelombang di merak-bakauheni (selama masa libur lebaran) berkisar antara 0,5 hingga 1,25 meter atau berada dalam kategori rendah," ujar kepala bmkg dwikorita karnawati dalam penjelasannya saat rapat dengan komisi v dpr ri, selasa (2/4/2024).

sementara itu, di laut jawa, gelombang juga diproyeksikan berada pada kategori rendah dengan tinggi maksimum satu meter.

selanjutnya, untuk selat bali, tinggi gelombang rata-rata di bagian utara diprediksi berkisar antara 0,25 hingga 0,50 meter atau dalam kategori rendah.

sementara di bagian selatan selat bali diproyeksikan berkisar antara 0,5 hingga 2 meter dalam kategori sedang.

"selat lombok serta tanjung benoa (tinggi gelombang) diperkirakan berkisar antara 1,0 hingga 2,5 meter (masuk) dalam kategori sedang," cetusnya.
dwikorita pun mengingatkan, masih ada potensi perubahan mendadak dalam prediksi gelombang tersebut.

namun, perubahan tersebut dapat terdeteksi dalam kurun waktu satu hari atau paling lambat tiga jam sebelumnya.

"hanya saja, jika terjadi dinamika cuaca yang tiba-tiba menghasilkan gelombang atmosfer atau bibit siklon, terkadang perubahan dapat terjadi secara mendadak," tukasnya.

prediksi gelombang ini berbeda dengan kondisi beberapa waktu lalu.

dimana kurang lebih delapan jamwarga asal provinsi lampung terjebak di pelabuhan merak.

akibat cuaca buruk menghambat proses penyeberangan ke pelabuhan bakauheni.

rombongan tersebut, yang terdiri dari berbagai kelompok masyarakat.

belum dapat melanjutkan perjalanan mereka sejak pagi hingga sore ini.

"kami masih berada di merak tanpa bisa melanjutkan perjalanan ke pelabuhan bakauheni karena kondisi cuaca yang buruk sejak semalam," ujar salah seorang warga gusur.

menurutnya, cuaca buruk telah menyebabkan kemacetan di pelabuhan merak.

bahkan beberapa fasilitas di pelabuhan tersebut mengalami kerusakan akibat benturan kapal.

"kami tidak dapat naik kapal karena angin barat yang kencang. informasi yang kami terima menyebutkan bahwa kondisi macet ini telah mencapai pintu gerbang tol," cetusnya.

tidak hanya itu, dampak dari cuaca buruk juga terlihat dalam penumpukan penumpang di pelabuhan merak dan kerusakan fasilitas pelabuhan akibat terjangan angin kencang.

Tag
Share