- pemerintah indonesia tengah revisi peraturan presiden ( no. 191 tahun 2014, mengenai pembatasan bahan bakar minyak (bbm)

aturan baru ini untuk melarang sejumlah motor matic terkenal.

seperti yamaha nmax, aerox 155, honda pcx 160, dan vario 160, untuk membeli pertalite.

menteri energi dan sumber daya mineral (), arifin tasrif, mengaku revisi ini bertujuan subsidi bahan bakar minyak (bbm)  

hanya mereka yang memenuhi kriteria tertentu yang berhak menikmati bbm penugasan. 

ini daftar merek mobil dan motor dilarang isi pertalite--

keputusan ini mengecualikan motor dengan kapasitas mesin di atas 150 cc.

lalu mobil dengan kapasitas mesin di atas 1.400 cc, untuk menggunakan bbm pertalite.

pemerintah berpendapat pemilik kendaraan dengan kapasitas mesin tinggi tersebut tidak layak menerima subsidi. 

sebagai gantinya, hanya angkutan umum dan kendaraan pengangkut bahan pangan pokok yang diperbolehkan menggunakan pertalite.

"revisi perpres sudah selesai diproses dan tinggal menunggu persetujuan dari pemerintah," ujar arifin tasrif.

salah satu poin revisi perpres yang paling kontroversial adalah pembatasan jenis kendaraan yang berhak mendapatkan bbm bersubsidi, termasuk pertalite. 

pasal 3 (2) perpres tersebut secara tegas menyatakan bahwa motor dengan kapasitas mesin 150 cc ke atas dilarang menggunakan pertalite.

jika aturan ini diterapkan, beberapa motor matic yang sangat populer di masyarakat akan terkena dampaknya. 

misalnya, produk yamaha seperti nmax, aerox 155, dan lexi lx 155.

yang memiliki kapasitas mesin 155,011 cc, tidak akan lagi diizinkan untuk mengisi bahan bakar pertalite.

hal serupa juga berlaku untuk honda pcx 160, vario 160, dan adv 160.

ketiga motor ini memiliki mesin dengan kapasitas 156,84 cc.

lalu mobil mesin kapasitas 1400 cc keatas dilarang beli pertalite

bagi pengguna motor di atas masih menggunakan pertalite.

mereka harus bersiap-siap untuk beralih ke jenis bahan bakar lain jika revisi perpres tersebut benar-benar diberlakukan. 

keputusan ini tentu akan mempengaruhi kebiasaan konsumsi bahan bakar dan keuangan pemilik kendaraan tersebut.