bacakoran.co

Kemenag Lakukan Edukasi Terhadap Jemaah Aolia yang Telah Melaksanakan Lebaran, Hal ini Dinilai Tidak Lazim?

viral jemaah aolia yang melaksanakan lebaran pada jumat 5 april 2024--kontenislam.com

BACA JUGA:Terbaru, BPR Bangkrut Tambah 1 Lagi di Sumatera, Total Sudah 8 di Tahun Ini!

BACA JUGA:Komplotan Wanita Tukar Emas Palsu dengan Asli Beraksi di Sekayu, Begini Modusnya

Diskusi ini melibatkan berbagai pihak, baik ulama, tokoh masyarakat, maupun pemangku kepentingan lainnya, untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima bersama.

Kemenag Lakukan Edukasi Terhadap Jemaah Aolia yang Telah Melaksanakan Lebaran, Hal ini Dinilai Tidak Lazim?

Desta

Desta


bacakoran.co - setelah viral dan beredarnya , kapanewon panggang, gunungkidul, daerah istimewa yogyakarta.

yang telah melaksanakan shalat idul fitri lebih awal yakni pada hari ini, jumat, 5 april 2024.

kemenagpun menanggapi dan akan memberikan edukasi kepada jemaah masjid aolia yang telah lebih dulu merayakan idul fitri.

sya'ban nuroni sebagai kepala kemenag kabupaten gunung kidul akan memberikan pendampingan dan memberikan edukasi kepada jemaah.

untuk dapat mengikuti organisasi keagamaan pada umumnya atau pemerintah.

"kita akan melakukan kepada jemaahnya untuk kembali kepada keyakinan yang lazim" ujarnya.

"kalo beda 1 hari atau 2 hari berbada ya, itu biasa" tambahnya.

selain itu di klurahan giriharjo, lebaran lebih awal juga terselenggara di beberapa kalurahan lain di kepanewon panggang antara lain kelurahan girisekar dan giriwungu.

sebelumnya jamaah aolia berlokasi di kapanewon panggang, gunungkidul, telah menggelar  pada jumat pagi 5 april 2024. 

 lebaran lebih dahulu itu, telah menjadi sorotan.

setelah video para jamaah yang mendatangi masjid tersebut beredar luas di media sosial. 

dalam video tersebut, terlihat para jamaah, baik wanita maupun pria, datang ke masjid dengan penuh kekhusyukan.

 

anak-anak juga turut serta dalam kegiatan tersebut.


jamaah aolia telah lebaran terlebih dahulu, berbeda dengan muhammadiyah dan pemerintah--

menambah kesan kebersamaan dan kehangatan dalam momen sakral idul fitri.

sebelumnya, pada kamis malam, jamaah aolia juga telah menggelar takbiran di dalam masjid tanpa menggunakan pengeras suara.

kegiatan takbiran ini juga dihadiri oleh jamaah wanita, menciptakan atmosfer kebersamaan dan kesederhanaan yang kental.

yang menarik perhatian adalah keputusan jamaah aolia untuk menjalankan salat idul fitri lebih awal dari jadwal kalender pemerintah dan ketetapan muhammadiyah.

 tahun lalu, keputusan serupa telah diambil oleh jamaah ini, yang menggelar salat id dua hari lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan pemerintah.

menurut beberapa sumber, salat idul fitri jamaah aolia digelar di aula rumah imam masjid aolia, kh ibnu hajar pranono, atau yang akrab disapa mbah benu.

penetapan waktu pelaksanaan salat idul fitri ini telah memunculkan diskusi dan perdebatan tentang kriteria penetapan hari raya islam.

jamaah aolia telah memberikan tanggapannya terkait keputusan mereka.

 salah satu kerabat imam masjid aolia, daud, mengkonfirmasi melalui sambungan telepon bahwa salat idul fitri memang dilaksanakan pada hari ini.

ia juga menjelaskan bahwa tidak ada kegiatan takbiran pada malam sebelumnya. 

hanya salat isya berjemaah yang diikuti oleh sekitar 30-an orang yang dilaksanakan.

keputusan ini tentu menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.

mengingat adanya perbedaan pendapat antara penetapan waktu salat idul fitri oleh jamaah aolia dengan muhammadiyah dan pemerintah. 

keputusan tersebut juga dapat dianggap sebagai bentuk kebebasan beragama yang dijamin oleh konstitusi.

dimana setiap kelompok berhak untuk menentukan hari raya agamanya sesuai dengan keyakinannya.

sementara pp muhammadiyah menetapkan salat idul fitri tahun ini jatuh pada rabu, 10 april 2024, pemerintah belum menetapkan tanggal resmi pelaksanaan.

jika pemerintah mengikuti muhammadiyah, maka salat idul fitri yang dilakukan jamaah aolia akan memiliki selisih lima hari.

keputusan jamaah aolia untuk menjalankan salat idul fitri lebih awal membuka ruang diskusi yang luas tentang kriteria penetapan hari raya islam di indonesia. 

diskusi ini melibatkan berbagai pihak, baik ulama, tokoh masyarakat, maupun pemangku kepentingan lainnya, untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima bersama.

Tag
Share