bacakoran.co

Pelaku Salah Sasaran, Target Bunuh Suami, Malah Eksekusi Istri dan Anak, Ini Alasannya....

Pelaku pembunuhan sadis Suganda warga Jl Letnan Simanjuntak Kelurahan Pahlawan Kecamatan Kemuning--

Yang mana, pelaku dendam dengan suaminya korban ini terkait persoalan gaji pelaku ini yang tidak dibayarkan sepenuhnya sesuai dengan janji yang disepakati diawal yakni Rp 3 juta. 

" Sasaran utamanya tersebut Anung, karena itu saat datang ke rumah korban, pelaku ini sudah membawa pisau dapur dari kostan pelaku. Meski sudah dibacok berulangkali, korban Wasilah masih hidup. Karena itu, di saat sudah membunuh korban, Fatah Atika di kamarnya, kembali mendatangi Wasilah dan langsung membacokkan blencong tadi ke tubuhnya yang mengakibatkan gagang blencong tadi patah," terangnya. 

Setelah mendapat telepon dari anaknya itu (Farah), Anung kemudian pulang ke rumah. 

Di saat itu, diketahui pelaku masih berada di dalam rumahnya. 

BACA JUGA:Modal Usaha Butuh 500 Juta? Ajukan ke Pinjaman Online Dana Syariah dengan Bunga 0 Persen, Cek Disini Syaratnya

BACA JUGA:Sering Diadu, Perbandingan Kecepatan Jaringan 5G: Galaxy S24 vs iPhone 15, Siapa yang Lebih Unggul?

Ketika itu, Anung tersebut kemudian meminta bantuan warga sekitar. 

Terlebih lagi di saat itu, dimanfaatkan sang pelaku untuk kabur melalui pintu dapurnya korban ke rawa-rawa yang ada di sekitarnya tersebut. 

" Saat kabur melewati rawa-rawa tadi,ketika itu pelaku langsung membuang pakaiannya yang penuh bercak darah dan ponselnya ke rawa-rawa tadi. Selanjutnya pelaku saat itu menuju ke rumah kosong dan mengganti pakaian yang tersedia di rumah tersebut. Di saat itu, setelah berganti pakaian bersih ini,  langsung bersembunyi  rumah saudara jauh dari pelaku di Sukarami," jelasnya. 

Selain mengamankan pelaku, terang Harryo tersebut, pihak juga mengamankan delapan item barang bukti seperti dua bilah pisau, satu blencong, sidik jari, telapak kaki, HP milik pelaku, sandal dan pakaian. 

BACA JUGA:Nah Loh! Rusia Dukung Iran, Putin Hubungi Presiden Iran, Prihatin Konflik Timur Tengah Memanas

BACA JUGA:Duar! Bhayangkara FC Mendadak Hancurkan Persik 7-0, Emral Beberkan Resep Pesta Gol

Khusus untuk HP korban, ditemukan setelah pihak kepolisian melakukan pengkeleran di rawa yang digunakan untuk membuang HP tadi. 

" Karena HP pelaku sudah ditemukan, maka kita akan melakukan Scientific investigation maupun digital untuk membuka percakapan dan petunjuk lainnya terkait rangkaian dari cerita yang sebenarnya bekerjasama pada Mabes Polri," jelasnya. 

Pengakuan dari pelaku yang mengatakan ia datang ke rumah korban bersama seorang rekannya bernama Hendro, diungkapkan Harryo tersebut, merupakan sebuah alibi dan sengaja dilarang oleh pelaku. 

Pelaku Salah Sasaran, Target Bunuh Suami, Malah Eksekusi Istri dan Anak, Ini Alasannya....

Yudi

Yudi


- sempat mengalami kesulitan akibat ditemukan berbagai kejanggalan dari

yang menewaskan wasilah (39) dan anaknya farah atika aulia putri (14) warga jl tanjung bubuk lr karya baru kelurahan bukit baru, ilir barat i pada senin (15/4) sekitar pukul 10.00 wib di kediamannya tersebut.

akhirnya mampu diungkap tim gabungan juga dari sat reskrim polrestabes palembang, unit reskrim polsek ilir barat i dan polsek sukarami pada selasa (16/4) pagi. 

pelaku pembunuhan sadis tersebut, suganda alias nanda (31) warga jl letnan simanjuntak kelurahan pahlawan kecamatan kemuning tersebut.

diamankan saat bersembunyi di rumah saudaranya di kawasan kecamatan sukarami tersebut. 


rilis pembunuhan sadis pelaku suganda alias nanda (31) di polrestabes palembang--

di saat diamankan, pelaku pada saat itu tidak melakukan perlawanan dan seketika itu jua langsung diamankan ke polsek sukarami ini sebelum akhirnya di serahkan pada sat reskrim polrestabes palembang tersebut. 

pembunuhan sadis yang menewaskan ibu dan anak ini sendiri, dilatarbelakangi rasa dendam pelaku dengan anung kurniawan (39) yang ingkar janji terkait besaran upah atau gaji pelaku tersebut.

yang mana, kala kerja dengan suami sekaligus ayah korban tersebut, pelaku dijanjikan upah sebagai sopir dan helper tersebut sebesar rp 3 juta perbulan, namun oleh anung hanya dibayar separuhnya atau sebesar rp 1,5 juta. 

selanjutnya, dengan perasaan kesal serta emosi tersebut, pelaku mendatangi rumah korban tersebut mengendarai ojek online (ojol) seorang diri. 

tidak hanya itu, sebagai senjata, pelaku juga membawa sajam dari kostannya tersebut.

begitu tiba di rumah korban, pelaku langsung masuk mencari anung di rumahnya dengan terlebih dahulu membuka sandal yang digunakannya di teras rumah korban. 

begitu masuk ke rumah korban, pada saat itu korban anung kurniawan tidak berada di rumahnya namun sedang pergi dan hanya ketemu dengan korban wasilah. 

pada saat itu, saat bertemu dengan korban, pelaku ini terlibat cekcok mulut dengan korban ketika itu apalagi korban sempat didorong korban tersebut keluar rumah. 

terbawa emosi tadi, pelaku langsung mengunci pintu garasi dan menganiaya korban menggunakan senjata tajam.

berulangkali menusukkan sajam jenis blencong tersebur ke tubuh korban ini hingga tewas di tkp dengan blencong saat itu masih tertancap di leher korban. 

tidak hanya itu, pelaku kemudian menuju ke kamar korban farah, setelah diketahui di saat itu baru saja menelepon ayahnya atau anung tersebut. 

sontak saja, korban juga meninggal dunia usia dibacok pelaku tadi berulangkali. 

sedangkan anak korban yang bernama galuh (7) langsung masuk dalam kamar. 

tidak berselang lama, dari arah luar ketika itu terdengar ada suara orang masuk dalam rumah. 

karena itu, pelaku langsung tutup semua pintu di rumah korban. 

mengetahui masih ada anaknya yang berada di dalam kamar, anuhg kemudian menggedor pintu rumah tersebut.

momen tersebut dipakai pelaku untuk kabur melalui pintu belakang atau dapur dari rumah korban. 

setelah itu, pelaku menuju ke rumah kosong yang ada tidak jauh dari rumah korban

pelaku lantas berganti pakaian yang ada di dalam rumah kosong dan langsung kabur. 

" pada awalnya kita mengalami kesulitan di saat hendak mengungkapnya, karena ketika itu banyak kejanggalan dan berbagai alibi ini disampaikan oleh pelaku. mulai dengan menyebutkan ada orang lain selain dirinya di saat datang ke rumah korban hingga ke pakaian yang ditemukan oleh pelaku ketika kabur dan masuk ke rumah kosong. hingga akhirnya pelaku kita tangkap menggunakan teknik scientific investigation. hingga pada akhirnya menangkap pelaku dan beberapa barang bukti yang menunjukkan terlibatnya pelaku tersebut, terkait pembunuhan tadi," ulas kapolrestabes palembang, kombes pol dr harryo sugihhartono didampingi dir reskrimum polda sumsel, kombes pol m anwar rekaowidjojo di sela rilis kasus, hari rabu (17/4) siang. 

sebelum membunuh korban tersebut, kata harryo, pelaku terlebih dahulu persiapkan alat atau senjata yang akan digunakan oleh pelaku untuk mengeksekusi kedua korban tersebut.

tidak hanya itu saja, pihaknya jua telah melakukan olah tkp dan menyisir tiap sudut untuk mencari barang bukti dan/atau petunjuk dari tiap rangkaian peristiwa yang terjadi tersebut. 

adapun untuk pelaku sendiri, ia merupakan karyawan dari suami korban.

adapun yang memicu pembunuhan ini murni dendam dan telah direncanakan sebelumnya. 

yang mana, pelaku dendam dengan suaminya korban ini terkait persoalan gaji pelaku ini yang tidak dibayarkan sepenuhnya sesuai dengan janji yang disepakati diawal yakni rp 3 juta. 

" sasaran utamanya tersebut anung, karena itu saat datang ke rumah korban, pelaku ini sudah membawa pisau dapur dari kostan pelaku. meski sudah dibacok berulangkali, korban wasilah masih hidup. karena itu, di saat sudah membunuh korban, fatah atika di kamarnya, kembali mendatangi wasilah dan langsung membacokkan blencong tadi ke tubuhnya yang mengakibatkan gagang blencong tadi patah," terangnya. 

setelah mendapat telepon dari anaknya itu (farah), anung kemudian pulang ke rumah. 

di saat itu, diketahui pelaku masih berada di dalam rumahnya. 

ketika itu, anung tersebut kemudian meminta bantuan warga sekitar. 

terlebih lagi di saat itu, dimanfaatkan sang pelaku untuk kabur melalui pintu dapurnya korban ke rawa-rawa yang ada di sekitarnya tersebut. 

" saat kabur melewati rawa-rawa tadi,ketika itu pelaku langsung membuang pakaiannya yang penuh bercak darah dan ponselnya ke rawa-rawa tadi. selanjutnya pelaku saat itu menuju ke rumah kosong dan mengganti pakaian yang tersedia di rumah tersebut. di saat itu, setelah berganti pakaian bersih ini,  langsung bersembunyi  rumah saudara jauh dari pelaku di sukarami," jelasnya. 

selain mengamankan pelaku, terang harryo tersebut, pihak juga mengamankan delapan item barang bukti seperti dua bilah pisau, satu blencong, sidik jari, telapak kaki, hp milik pelaku, sandal dan pakaian. 

khusus untuk hp korban, ditemukan setelah pihak kepolisian melakukan pengkeleran di rawa yang digunakan untuk membuang hp tadi. 

" karena hp pelaku sudah ditemukan, maka kita akan melakukan scientific investigation maupun digital untuk membuka percakapan dan petunjuk lainnya terkait rangkaian dari cerita yang sebenarnya bekerjasama pada mabes polri," jelasnya. 

pengakuan dari pelaku yang mengatakan ia datang ke rumah korban bersama seorang rekannya bernama hendro, diungkapkan harryo tersebut, merupakan sebuah alibi dan sengaja dilarang oleh pelaku. 

pasalnya dari berbagai bukti dan keterangan saksi di dalam hal ini driver ojol yang mengantarkan pelaku tersebut ke rumah korban, semua ini sudah diklarifikasi dan dengan tegas bilang pelaku datang ke rumah korban sendirian. 

" nama hendro yang disebut oleh pelaku ini, merupakan alibi dari pelaku bertujuan untuk mengelabui proses penyidikan yang dilakukan oleh anggota di lapangan. karena itu hanya karangan mengacaukan rangkaian cerita yang sedang kita susun. atas aksinya itu, pelaku kita jerat dengan pasal 340 kuhp dengan ancaman hukuman mati," pungkasnya. 

pelaku, suganda mengungkapkan, kalau ia saat itu hanya berniat melukai  atau juga membunuh anung dan bukan isteri serta anak dari anung tadi. 

namun karena anung di saat itu tidak berada di rumah dan juga sempat ribut dengan isterinya anung yakni wasilah, dirinya kemudian membunuhnya. 

di saat hendak kabur, terdengar anaknya itu menghubungi anung, karena panik aksinya ini ketahuan, dirinya kemudian membunuh farah di kamarnya. 

" target saya anung, karena memang saya punya dendam dengannya. pasalnya selalu mempermainkan gaji saya. sehingga hal ini membuat saya dendam dan ingin melukai dan membunuhnya. karena panik dan juga sempat cekcok mulut dengan korban, pada akhirnya kedua korban saya bunuh. namun demikian, saya sangat menyesal kalau saya sudah membunuh keduanya. sekarang saat ini saya cuma pasrah menerima hukuman atas perbuatan saya tersebut," tandasnya. 

Tag
Share