bacakoran.co

Terus Merosot, Produksi Minyak Indonesia Jadi hanya Segini, Terendah Dalam 56 Tahun!

Produksi minyak Indonesia terus merosot hingga menyentuh 576 ribu barel per hari, terendah dalam 56 tahun.--pertamina

BACA JUGA:Usai Antri Isi BBM di SPBU, Belasan Mobil Truk di Kota Lubuklinggau Mogok, Diduga Solar Bercampur Air

Pihaknya terus memantau kenaikan biaya pra-produksi.

“Kami juga memantau kenaikan subsidi seiring dengan perubahan harga minyak,” ucapnya.

Pihaknya juga terus melakukan kajian dan berupaya agar sumber daya alam yang ada dapat dimanfaatkan.

“Tentu saja, pemerintah mencatat pentingnya subsidi yang tepat sasaran," terang Airlangga.

BACA JUGA:Puluhan Kendaraan Mogok Usai Isi BBM di SPBU, Diduga Tercampur Air, Ini Lokasinya!

BACA JUGA:Ujian Ketegasan Kapolda Sumsel, Penyulingan BBM Ilegal Kembali Terbakar

Dalam menghadapi berbagai tantangan terutama terkait dengan subsidi, pemerintah akan melakukan kalibrasi atau evaluasi anggaran yang telah digunakan.

Namun, hingga saat ini pemerintah masih terus memantau dan belum dapat menentukan kapan penyesuaian anggaran subsidi akan dilakukan.

Dia hanya berharap agar konflik di Timur Tengah tidak berkepanjangan sehingga harga minyak mentah dapat kembali stabil sesuai dengan asumsi pemerintah dalam APBN 2024 sekitar US$ 82 per barel.

Terus Merosot, Produksi Minyak Indonesia Jadi hanya Segini, Terendah Dalam 56 Tahun!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – indonesia sempat mengalami masa puncak pada tahun 1977 dan 1995.

setelahnya, produksi minyak terus mengalami penurunan alias merosot.

dimana saat ini, produksi minyak indonesia mencapai hanya sekitar 500 ribuan barel per hari.

angka ini sebanding dengan yang tercatat pada era tahun 1966-1968.

menurut kepala divisi program dan komunikasi skk migas hudi suryodipuro, produksi minyak indonesia secara year to date hingga 15 april 2024 telah mencapai 576 ribu barel per hari.

adapun produksi minyak indonesia dalam rentang 450 ribu hingga 600 ribu barel per hari terjadi pada periode 1966 hingga 1968.

jadi, produksi minyak indonesia saat ini kondisinya seperti yang terjadi pada tahun 1968 atau 56 tahun lalu.

hudi pun mengungkapkan, produksi minyak indonesia terus meningkat setelah 1968 dan mencapai puncaknya pada tahun 1977 dan 1995.

pada periode 1966 – 1968 produksi minyak indonesia pada kisaran 450 - 600 mbopd.

produksi semakin meningkat pada tahun-tahun berikutnya.

“puncak produksi minyak terjadi pada tahun 1977 dan 1995," ungkapnya seperti dilansir dari detikcom, hari ini, kamis (18/4/2024).

dijelaskan, puncak produksi minyak indonesia pada tahun 1995 yang dipengaruhi oleh implementasi teknologi enhanced oil recovery di lapangan duri pun mendapatkan perhatian khusus.

sementara itu, terus merosotnya angka produksi minyak indonesia saat konflik timur tengah kian memanas menyusul serangan balik iran ke israel potensi membuat anggaran impor minyak membengkak.

dimana konflik ini bisa membuat harga minyak mentah dunia melonjak.

naiknya harga minyak mentah dunia pun bakal berdampak pada membengkaknya anggaran subsidi bahan bakar minyak (bbm).

membengkaknya anggaran subsidi juga dipicu anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika serikat (as) hingga tembus rp16.000 per usd.

menteri koordinator (menko) bidang perekonomian airlangga hartarto usai rapat terbatas dengan presiden joko widodo (jokowi) mengungkapkan, konflik di timur tengah, termasuk di israel dan selat hormuz, berperan penting dalam logistic.

terutama dalam hal pasokan bahan bakar minyak (bbm), yang berdampak pada kenaikan harga komoditas.

menurut airlangga, pemerintah akan terus memantau harga minyak mentah indonesia di luar indonesian crude oil price (icp) yang telah ditetapkan sebesar us$82 per barel.

sedangkan harga minyak dunia saat ini berada di us$ 83,78 per barel.

pihaknya terus memantau kenaikan biaya pra-produksi.

“kami juga memantau kenaikan subsidi seiring dengan perubahan harga minyak,” ucapnya.

pihaknya juga terus melakukan kajian dan berupaya agar sumber daya alam yang ada dapat dimanfaatkan.

“tentu saja, pemerintah mencatat pentingnya subsidi yang tepat sasaran," terang airlangga.

dalam menghadapi berbagai tantangan terutama terkait dengan subsidi, pemerintah akan melakukan kalibrasi atau evaluasi anggaran yang telah digunakan.

namun, hingga saat ini pemerintah masih terus memantau dan belum dapat menentukan kapan penyesuaian anggaran subsidi akan dilakukan.

dia hanya berharap agar konflik di timur tengah tidak berkepanjangan sehingga harga minyak mentah dapat kembali stabil sesuai dengan asumsi pemerintah dalam apbn 2024 sekitar us$ 82 per barel.

Tag
Share