Gratis! Sertifikasi Halal Produk Makanan dan Minuman, Digenjot di 3 Ribu Desa Wisata Gegara Ini
Salah satu produk makanan di desa wisata-kemenparekraf-
BACAKORAN.CO - Sertifikasi halal produk makanan dan minuman penting. Sertifikasi itu bisa hadirkan rasa nyaman bagi konsumen.
Karena itu, saat ini Kemanparekraf sedang genjot akselerasi sertifikasi halal produk makanan dan minuman. Sasarannya adalah di 3 ribu desa wisata.
Menurut Menparekraf Sandiaga Uno, akselerasi sertifikasi halal produk makanan dan minuman di 3 ribu desa wisata ini dalam rangka mewujudkan Wajib Halal Oktober (WHO) 2024.
Langkah ini sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal. Pada masa penahapan pertama kewajiban sertifikat halal akan berakhir pada 17 Oktober 2024.
"Karenanya perlu dipersiapkan dengan baik. Untuk itu, kami berkomitmen dengan mengirimkan surat edaran kepada seluruh pelaku parekraf agar patuh terhadap aturan di tahap pertama ini,” ujar Sandiaga.
BACA JUGA:Kemenparekraf Butuh 3.860 Mahasiswa Baru di 6 Poltekpar, Catat Tanggalnya dan Siapkan Dirimu!
Lanjutnya, akselerasi sertifikasi halal di dalamnya memuat program sosialisasi, edukasi, literasi, publikasi, hingga fasilitasi anggaran bagi UMKM supaya mendapatkan pelayanan sertifikasi gratis di 3 ribu desa wisata.
Produk di desa wisata yang akan digenjot mendapatkan sertifikasi halal-kemenparekraf-
"Program akselerasi sertifikasi halal bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) yang diperuntukkan bagi pelaku usaha, pengelola desa wisata, kelompok sadar wisata, kepala desa, dan lembaga terkait," jelas Sandiaga.
Sandiaga menjelaskan, sertifikasi halal produk makanan dan minuman ini penting karena Indonesia telah mendapat sejumlah penghargaan untuk kategori wisata halal.
Salah satunya predikat yang disematkan oleh Global Muslim Travel Index 2023. Dimana Indonesia menjadi destinasi halal terbaik dunia.
The Global Islamic Economy Indicator dalam State of the State of Global Islamic Economy (SGIE) Report 2023 yang diluncurkan DinarStandart di Dubai, Uni Emirat Arab, juga memperlihatkan eksistensi Indonesia dalam sektor produk halal.
BACA JUGA:Kejar Target 1,4 M Wisnus Tahun 2023 Lewat Nataru, Ini Program Andalan Kemenparekraf
Untuk urusan ini, Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah Malaysia dan Arab Saudi. Dengan kontributor tertingginya adalah pangan halal.