bacakoran.co - jamaah haji indonesia wajib bisa menjaga kesehatan tubuh agar bisa maksimal menjalankan ibadah haji di tanah suci.
karena itu, para jamaah haji juga diwajibkan untuk menjaga pola makan dan perbanyak minum air selama menjalankan ibadah haji.
sebagai langkah untuk menjaga, tidak ada salahnya jamaah haji membawa obat-obatan sendiri dari rumah. obat-obatan untuk penyakit ringan.
misal, obat antidiare, obat pencernaan, obat pereda nyeri, obat alergi, obat untuk masalah kulit, serta obat flu dan batuk. selain itu juga obat pribadi.
di antaranya obat-obatan yang biasa dikonsumsi untuk kondisi kesehatan tertentu, seperti obat untuk tekanan darah tinggi, diabetes, jantung atau kondisi medis lainnya.
tindakan preventif ini layak dilakukan karena selama ibadah haji juga ada beberapa penyakit yang biasanya diderita para jamaah selama di tanah suci.
berdasarkan catatan tim penanganan krisis dan pertolongan pertama pada jemaah haji (pkp3jh), terdapat beberapa penyakit yang rentan dialami jemaah haji saat di tanah suci.
kata kasi lansia, disabilitas, dan pkp3jh daker madinah dokter leksmana di madinah, sebagaimaan dilansir situs resmi kemenag, kamis (9/5), ada beberapa penyakit yang sering dialami jamaah haji. penyakit itu di antaranya infeksi saluran pernapasan atas (ispa).
ilustrasi jamaah haji saat menjelankan ibadah haji di makkah.-kemenag-
"penyakit ini diakibatkan karena kerumunan besar jamaah, polusi udara, dan perubahan suhu yang drastis di mekah dan madinah," terang dokter leksmana.
kemudian penyakit lainnya yang biasa mendera para jamaah haji adalah gangguan pencernaan, seperti diare, muntah, atau sakit perut.
"hal ini disebabkan oleh perubahan pola makan, air minum yang berbeda, dan sanitasi yang mungkin tidak memadai juga perlu diwaspadai." ucapnya.
selama ibadah haji juga rentan terjangkit penyakit lainnya. misal penyakit kulit, infeksi jamur, ruam panas, atau luka akibat gesekan pakaian bisa terjadi karena panas dan kelembaban yang tinggi.
"penyakit menular, seperti flu, demam, atau penyakit menular lainnya karena interaksi dengan jamaah dari berbagai negara dengan kondisi kesehatan yang berbeda juga perlu diantisipasi," ingatnya.
dokter leksmana juga ingatkan kepada jamaah haji yang memiliki riwayat penyakit kronis untuk lebih waspada. misal, kondisi seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung.
beberapa riwayat penyakit kronis itu bisa menjadi lebih sulit dikontrol karena perubahan pola makan, kurang istirahat, dan stres selama perjalanan.
"begitu juga dengan jamaah yang memiliki trauma atau cedera. terutama ketika berada dalam kerumunan besar dalam melakukan ritual seperti tawaf dan melempar jumrah," ucap dokter leksmana.
apalagi, tahun ini indonesia mendapatkan jatah kuota besar dari arab saudi. pada tahun ini, indonesia mendapatkan kuota haji sebesar 241 ribu jamaah.
dari jumlah itu terbagi dua kategori. jamaah haji reguler sebanyak 213.320 jamaah dan 27.680 jamaah haji khusus.
jamaah haji indonesia saat berhaji di tahun 2023 -kemenag-
menurut data kementrian agama (kemenag), dari sejumlah jamaah itu sekitar 45 ribu jamaah reguler adalah berusia 65 tahun ke atas. situasi ini tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi jamaah.
mengingat, di tanah suci saat ini sedang panas-panasnya. karena itu, selain menjaga kondisi tubuh tetap prima, para jamaah juga disarankan untuk membawa obat-obatan ringan untuk jaga-jaga.
dokter leksmana juga menyebut panasnya cuaca di tanah suci membuat ancaman dehidrasi tinggi. menurutnya, dehidrasi akan menjadi risiko yang serius terutama jika jamaah tidak cukup minum air.
berikut obat-obatan yang disarankan dibawa jamaah haji:
1. obat antidiare,
2. obat pencernaan,
3. obat pereda nyeri,
4. obat alergi,
5. obat untuk masalah kulit,
6. obat flu dan batuk,
7. obat pribadi, obat-obatan yang biasa dikonsumsi untuk kondisi kesehatan tertentu, seperti obat untuk tekanan darah tinggi, diabetes, jantung atau kondisi medis lainnya.