Tenang, 62 Ton Obat-obatan dan 36 Dokter Disiapkan Kemenag untuk Jamaah Haji Indonesia di Tanah Suci
Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) telah siapkan 62 ton obat-obatan untuk menjaga kesehatan para jamaah haji selama di Tanah Suci.-kemenag-
Untuk mengawalm kondisi kesehatan para jamaah haji Indonesia selama beribadah haji di Tanah Suci, KKHI Madinah menyiapkan 26 dokter, termasuk dokter spesialis, dan 36 perawat.
Di KKHI Madinah, terdapat fasilitas ruang Unit Gawat Darurat (UGD) yang memiliki 10 tempat tidur, ruang High Care Unit (HCU) dengan kapasitas delapan tempat tidur.
Kemudian ruang rawat inap laki-laki dan perempuan yang masing-masing berkapasitas delapan belas tempat tidur. KKHI juga menyediakan ruang khusus psikiatri yang memiliki delapan tempat tidur.
Menag Yaqut Qoumas saat berdialog dengan jamaah haji Indonesia-kemenag-
"Ruang khusus psikiatri ini selalu terisi. Kasusnya macam-macam, ada gangguan jiwa. Screening untuk psikiatri dimulai di tanah air, tapi di Arab Saudi gejala-gejalanya muncul,” terang Firdaus.
BACA JUGA:Labbaik Allahumma Labbaik, Visa Jamaah Haji 554 Kloter Sudah Beres, Tinggal Berangkat Sesuai Jadwal
Kata Firdaus, gejala-gejala itu berbagai hal. Mulai dari tekanan, cuaca yang panas, dan kondisi yang tidak nyaman, kadang membuat gangguan kejiwaan muncul.
Ditambahkan Kepala KKHI Madinah Dr Karmijono, tahun lalu jamaah haji yang dirawat di HCU umumnya karena stroke, shock hipokolemik, dan shock kardiogenik.
KKHI menerapkan aturan, jamaah dirawat maksimal 3x24 jam. Jika tidak ada perubahan, dirujuk ke rumah sakit di Arab Saudi.
"Tapi, itu tidak saklek. Kalau 1 x 24 jam kok tidak ada perbaikan dengan pengobatan yang diberikan juga harus dirujuk. Keselamatan pasien harus diutamakan,” ucap Karmijono.
Langkah ini diambil, keterbatasan alat meski semua kemampuan telah dikerahkan. Sehingga, patokannya pakai 1x24 jam.
Pihaknya diuntungkang dengan baiknya hubungan Menteri Kesehatan dengan Menteri Haji Arab Saudi. "Paling tidak, kalau butuh pertolongan, diprioritaskan,” tukasnya.