Selain Glukometer, Salep dan Sandal Jepit Jadi Primadona Jamaah Haji Indonesia Selama di Tanah Suci, Kok Bisa?
Jamaah haji Indonesia saat kakinya diolesi salep karena melepuh di Tanah Suci.-kemenag-
Dokter Ines juga menyebut, pelaratan yang jadi primadona lainnya adalah alat pengukur. Ini karena banyak jamaah haji Indonesia yang butuh untuk diuukur kadar gula darahnya.
“Paling banyak yang digunakan glukometer,” tegasnya.
Berdasarkan data dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) pasien yang paling banyak menjalani rawat jalan ataupun rawat inap adalah penderita Diabetes Melitus (DM) dan hipertensi.
Selain Ines, petugas PPIH Arab Saudi juga disibukkan dengan masalah lupa arah kembali ke hotel jamaah haji Indonesia selama di Madinah.
Fenomena ini sudah berlangsung sejak awal kedatangan jamaah haji Indonesia gelombang I di Madinah. Jumlahnya terus bertambah, namun rata-rata bisa sampai seratus jamaah dalam setiap hari yang harus diantar petugas haji kembali ke hotel masing-masing.
"Setiap hari, petugas rutin mengantar jamaah yang kebingungan saat hendak kembali ke penginapannya masih banyak. Per hari, lebih dari 100 jamaah," ujar Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi PPIH Arab Saudi Surnadi.
"Penyebabnya beragam, mulai dari tertinggal rombongan, lupa rute balik hotel, kebingungan gara-gara keluar masjid lewat pintu yang berbeda, atau faktor lain,” lanjutnya.
Petugas PPIH saat mengecek kondisi jamaah haji Indonesia di Madinah-kemenag-
Surnadi, menjelaskan, meski banyak jamaah bingung saat mau pulang ke hotel, petugas haji tetap siaga.
BACA JUGA:Jamaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Dapat Kartu Sakti, Ini Kelebihan Kartunya
"Alhamdulillah, semua hal itu bisa diatasi. Semua jamaah bisa kembali ke hotelnya," ucapnya.
Kata Surnadi, jamaah yang merasa kebingungan saat di Area Masjid Nabawi, tidak perlu khawatir. Mereka bisa langsung menuju posko penjagaan Seksus Nabawi.
"Atau tetap di area pelataran Nabawi sampai ada petugas yang menemukannya saat melakukan penyisiran. Nantinya, petugas ini lah yang akan membantu pemulangan jamaah, bisa diantar ke hotel oleh petugas, atau menghubungi ketua kloternya," jelasnya.