Rupiah dan Mata Uang Asia Terkapar Dihajar Dolar AS, Sentimen Ini Jadi Pemicu!
Nilai tukar rupiah dan mata uang Asia terkapar dihajar dolar AS pada perdagangan pagi ini, dipicu sentimen data ekonomi AS dan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.--ist
BACAKORAN.CO – Nilai tukar rupiah melanjutkan tren negatif sejak awal pekan, pasca libur panjang.
Rupiah pagi ini terkapar dihajar dolar Amerika Serikat (AS), diperdagangkan di angka Rp16.235 per USD.
Melemah 75,5 poin atau 0,47 persen dari perdagangan sehari sebelumnya.
Adapun mayoritas mata uang di kawasan Asia lainnya kompak loyo terhadap dolar AS pada perdagangan pagi ini,
BACA JUGA:Rupiah Pagi Ini Usai Libur Panjang, Lunglai ke Rp16.000 Saat Mata Uang Asia Perkasa, Ini Pemicunya!
BACA JUGA:Prediksi Pergerakan Rupiah Awal Pekan, Usai Libur Panjang Perkasa atau Malah Loyo?
Tercatat, baht Thailand anjlok 0,14 persen, peso Filipina ambles 0,18 persen, won Korea Selatan turun 0,71 persen, dolar Hong Kong terpeleset 0,01 persen, dan dolar Singapura merosot 0,02 persen.
Penguatan dialami yen Jepang yang naik 0,13 persen dan yuan China plus 0,01 persen.
Sedangkan mata uang utama negara maju bergerak bervariasi.
Tercatat euro Eropa naik 0,01 persen, poundsterling Inggris turun tipis 0,02 persen, dan dolar Australia melejit 0,09 persen. Franc Swiss anjlok 0,02 persen dan dolar Kanada juga ambles 0,01 persen.
BACA JUGA:14 Game Penghasil Saldo DANA, Terbukti Cair Jutaan Rupiah, Gak Takut Boncos di Akhir Bulan Masbro!
Analis Pasar Lukman Leong memperkirakan rupiah kembali melemah karena kenaikan imbal hasil obligasi AS dan menurunnya ekspektasi the Fed akan memangkas suku bunga acuan.
"Investor pun mengantisipasi rilis revisi data PDB AS malam ini," terang Lukman.