bacakoran.co – aksi “timbun emas” dilakukan di berbagai negara.
imbasnya, nilai pembelian selama kuartal pertama tahun ini mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.
berdasarkan data dari world gold council, pembelian bersih emas oleh bank sentral pada kuartal pertama tahun 2024 mencapai 290 ton, setara dengan 9,23 juta troy ounce.
angka ini memecahkan rekor tertinggi yang sebelumnya terjadi pada kuartal pertama tahun sebelumnya.
bank sentral turki, tiongkok, dan india menonjol sebagai pembeli emas terbesar.
people's bank of china (pboc), bank sentral tiongkok, terus meningkatkan cadangan emasnya tanpa henti selama 18 bulan berturut-turut hingga april lalu.
meski kenaikan harga emas baru-baru ini telah melambatkan laju pembelian mereka.
pboc menjadi bank sentral yang paling bersemangat dalam pembelian emas batangan sejak 2022.
terutama ketika situasi geopolitik di eropa memicu lonjakan harga komoditas, diikuti oleh inflasi global yang meningkat.
seperti dilaporkan bloomberg news, pboc tercatat telah membeli sekitar 60.000 troy ounce atau sekitar 1,86 ton emas selama bulan april.
menurun dibandingkan dengan pembelian bulan maret sebanyak 160.000 troy ounce dan februari sebanyak 390.000 troy ounce.
lonjakan harga emas sejak pertengahan februari tampaknya telah memperlambat minat china dalam pembelian emas.
pada kuartal pertama tahun ini, bank sentral tiongkok menjadi pembeli terbesar di antara bank sentral lain di seluruh dunia.
mencatat pembelian terbesar yang pernah tercatat menurut world gold council.
beberapa pengamat pasar berpendapat kenaikan harga emas sebesar 12 persen tahun ini sebagian didorong oleh pembeli misterius di antara institusi tersebut.
bank sentral umumnya menjadi pembeli strategis jangka panjang, dan pembelian emas batangan oleh institusi di pasar negara berkembang diprediksi akan terus berlanjut.
"bank sentral negara berkembang mendorong permintaan emas," demikian tulis peneliti goldman sachs group inc dalam sebuah catatan.
meski permintaan dari investor asia, terutama di tiongkok, terus meningkat karena kinerja ekonomi yang lesu dan pasar yang stagnan, meningkatnya risiko geopolitik juga mendorong pembelian aset safe haven.
world gold council mencatat permintaan emas pada kuartal pertama tahun ini, tidak termasuk permintaan otc (over the counter), mengalami penurunan 5 persen year on year (yoy) menjadi 1.102 ton karena terus berlanjutnya arus keluar dana dari etf emas.
namun, jika pembelian otc juga diperhitungkan, penjualan emas selama tiga bulan pertama tahun ini naik 3 persen menjadi 1.238 ton, mencapai angka tertinggi sejak tahun 2016.
pembelian emas global masih didominasi oleh pembelian perhiasan, mencapai 535 ton, diikuti oleh penjualan emas batangan dan koin sebanyak 312 ton yang naik 3 persen, serta pembelian oleh bank sentral sebesar 290 ton.
sementara kepemilikan etf emas global mengalami penurunan sebesar 114 ton.
"eropa dan amerika utara sama-sama mencatat aliran keluar kuartalan, sedikit diimbangi oleh aliran masuk ke produk-produk yang terdaftar di bursa asia," demikian disampaikan world gold council dalam publikasi resmi mereka.