Funtastis! Arab Saudi Jual Rp195 Triliun Saham Aramco untuk Danai Proyek Ambisius Ini
Arab Saudi jual saham Aramco senilai US$12 miliar atau sekitar Rp194,7 triliun untuk danai proyek ambisius, bangun pusat kota modern terbesar di dunia. Salah satunya yaitu The Mukaab yang disebut 'kabah baru' Arab Saudi.--istimewa
BACA JUGA:Waduh Berabe, Arab Saudi Bakalan Opening Toko Miras Pertama Mereka di Tahun 2024 Ini!
Proyek ini akan dimulai di area seluas 19 km persegi dan menawarkan lebih dari 25 juta meter persegi luas lantai.
Bangunan terdiri dari 104.000 unit hunian, 9.000 kamar hotel, lebih dari 980.000 meter persegi ruang ritel, 1,4 juta meter persegi ruang kantor, 620.000 meter persegi aset rekreasi, serta 1,8 juta meter persegi ruang fasilitas komunitas.
Salah satu yang menarik adalah pembangunan The Mukaab, sebuah bangunan berbentuk kubus setinggi 400 meter, lebar 400 meter, dan panjang 400 meter.
The Mukaab akan mencakup sebuah menara di atas landasan spiral dan struktur yang menampilkan luas lantai 2 juta meter persegi, yang juga akan menjadi tujuan perhotelan premium, termasuk atraksi ritel, budaya, dan wisata.
BACA JUGA:Masya Allah Tabaraakallah! Rektor UIN Raden Fatah Umroh Atas Undangan Raja Arab Saudi
BACA JUGA:Arab Saudi terpilih menjadi tuan rumah World Expo pada 2030
Di dalamnya juga terdapat unit perumahan dan hotel, ruang komersial, dan rekreasi. Selain "Kabah Baru", terdapat pula lima proyek ambisius lainnya.
Sebagai catatan, Saudi Aramco melakukan penawaran umum perdana (IPO) Aramco pada Desember 2019.
IPO tersebut memecahkan rekor senilai US$29,4 miliar dan menarik permintaan mencapai US$106 miliar.
Dalam penjualan saham terbaru ini, perhatian akan beralih ke investor asing yang mayoritas sebelumnya menolak penilaian pada 2019 dan membuat pemerintah Saudi bergantung pada pembeli lokal. Hingga saat ini, belum jelas berapa banyak pesanan pada Minggu yang berasal dari luar negeri.
Setelah IPO pada 2019, pemerintah Arab Saudi memiliki sekitar 82 persen saham Aramco.
Sementara Dana Abadi Kerajaan memegang tambahan 16 persen saham lagi, dan sisanya sekitar 2 persen dimiliki publik.