bacakoran.co – rupiah ditutup melemah terhadap yang perkasa pada perdagangan hari ini, selasa (11/6/2024).
berada di posisi rp16.291 per usd, turun 8,50 poin atau 0,05 persen.
sementara indeks dolar as menguat 0,04 persen ke angka 105,18.
adapun mayoritas mata uang asia lainnya pun loyo terhadap dolar as.
tercatat won korea melemah 0,15 persen, yuan china turun 0,09 persen, dan yen jepang anjlok 0,18 persen.
lalu rupee india ambles 0,05 persen, dan ringgit malaysia melaju 0,07 persen.
menurut direktur laba forexindo berjangka ibrahim assuaibi, penguatan dolar as didorong oleh imbal hasil treasury yang lebih tinggi setelah data pekerjaan domestik yang menguat pada akhir pekan lalu.
ini mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga acuan the fed.
para ekonom memperkirakan inflasi harga konsumen as akan turun menjadi 0,1 persen dari 0,3 persen bulan lalu.
sementara tekanan harga inti diperkirakan tetap stabil di 0,3 persen bulan ini.
diperkirakan tidak ada perubahan kebijakan pada akhir pertemuan kebijakan dua hari the fed yang berakhir pada rabu (12/6/2024).
“namun para pejabat akan memperbarui proyeksi ekonomi dan suku bunga mereka,” terang ibrahim dalam publikasi risetnya.
dari dalam negeri, bank indonesia (bi) melaporkan kinerja penjualan eceran pada mei 2024 diperkirakan meningkat dengan indeks penjualan riil (ipr) mencapai 233,9 atau tumbuh 4,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
peningkatan ini, kata ibrahim, menunjukkan perbaikan daya beli masyarakat dan efektivitas kebijakan ekonomi.
terutama didorong oleh subkelompok minuman, makakan, sandang, dan tembakau, serta suku cadang dan aksesori.
namun, secara bulanan, penjualan eceran diperkirakan terkontraksi 1,0 persen sejalan dengan normalisasi aktivitas masyarakat setelah idulfitri.
kontraksi lebih dalam tertahan oleh beberapa kelompok yang masih tumbuh positif, seperti suku cadang dan aksesori serta bbm.
pada april 2024, ipr tercatat mencapai 236,3, mengalami kontraksi sebesar 2,7 persen yoy.
namun tertahan oleh pertumbuhan positif di kelompok suku cadang dan aksesori serta bbm.
secara bulanan, penjualan eceran tumbuh 0,4 persen.
ini didorong oleh kelompok peralatan informasi dan komunikasi, barang budaya dan rekreasi, serta makanan, minuman, dan tembakau sejalan dengan adanya momentum idulfitri.