Pabrik Tekstil Banyak Tutup dan PHK Karyawan, BPS Catat Ekspor Malah Meningkat, Kok Bisa?
BPS mencatat ekspor tekstil meningkat saat perusahaan dan pabrik tekstil banyak tutup dan PHK karyawan sejak awal tahun 2024.--freepik
BACAKORAN.CO – Masa-masa sulit dihadapi industri tekstil di Tanah Air.
Ketatnya persaingan dan produk impor yang membanjiri pasaran membuat sejumlah pabrik tekstil tutup.
Sedangkan sebagian perusahaan dan pabrik tekstil terpaksa harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Namun, di tengah badai PHK industri tekstil, Badan Pusat Statisik (BPS) mencatat ekspor tekstil malah meningkat.
BACA JUGA:Industri Tekstil dan Kekecewaan terhadap Konsistensi Pemerintah
BACA JUGA:Ngeri! Badai PHK Makin Menggila, Raksasa Elektronik asal Jepang Rumahkan 4.000 Karyawan
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah menyatakan, hampir seluruh ekspor komoditas tekstil naik pada periode April - Mei 2024.
Di mana, nilai ekspor komoditas tekstil atau kode HS dari 50 - 63 pada bulan Mei cenderung meningkat dibanding April 2024.
Dari semua komoditas tadi, hanya satu yang menurun yakni kode HS 50 atau sutera.
Sedangkan, secara kumulatif periode Januari-Mei 2024 terjadi penurunan ekspor sebesar 0,80 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Tsunami PHK, 20 Perusahaan Teknologi Rumahkan 74 Ribu Karyawan di 2024, Cek Daftar Lengkapnya!
BACA JUGA:Ketar-Ketir, Proyek Mobil Listrik Gagal Total, Apple PHK 600 Karyawan, Kerugian Fantastik!
“Secara kumulatif ekspor tekstil menurun 0,80 persen," ungkapnya.
Sebelumnya, Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) mencatat terdapat sekitar 13.800 buruh tekstil terkena PHK sejak awal tahun, periode Januari - Juni 2024.