Lucu! Kapolda Sumbar Bantah Polisi Siksa Bocah 13 Tahun Sampai Tewas, Siap Buru Penyebar Hoax

Bocah 13 Tahun Tewas Disiksa Oknum Polisi--sumbartime.com

BACAKORAN.CO - Baru-baru ini, Sumatera Barat diguncang oleh penemuan jenazah seorang remaja berusia 13 tahun di bawah jembatan di Padang.

Kasus ini menjadi viral di media sosial karena muncul tuduhan bahwa korban.

Afif Maulana, meninggal dunia akibat disiksa oleh oknum polisi.

Namun, Kapolda Sumbar dengan tegas membantah tuduhan tersebut.

BACA JUGA:Tragis! Kronologi Tarung Bebas di Ternate Maluku Utara: Pemuda Tewas dengan Sekali Pukulan

BACA JUGA:Judi Online Makin Meresahkan! Kemenag Minta Penghulu Edukasi Calon Pengantin Tentang Judol, Ini Katanya...

Afif Maulana ditemukan meninggal dunia pada Minggu siang, 9 Juni 2024.

Tubuhnya ditemukan di bawah jembatan Kuranji, Padang, dengan sejumlah luka lebam.

Kejadian ini bermula dari tawuran remaja yang terjadi pada Minggu dini hari.

Setelah ditemukan, jenazah Afif langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum.

BACA JUGA:Viral! Aksi Anarkis Penonton Bakar Panggung di Konser Tangerang Lentera Festival 2024, Ternyata Penyebabnya...

BACA JUGA:Salah Satu Jema'ah Haji Asal Bogor Meninggal Dunia di Bandara Amir Muhammad Madinah, Ini Penyebabnya...

Di media sosial, beredar kesaksian remaja lain yang menyebut Afif meninggal karena disiksa oleh oknum polisi saat membubarkan tawuran.

Kesaksian ini memicu kemarahan dan spekulasi di kalangan netizen.

Lucu! Kapolda Sumbar Bantah Polisi Siksa Bocah 13 Tahun Sampai Tewas, Siap Buru Penyebar Hoax

Ainun

Ainun


bacakoran.co - baru-baru ini, sumatera barat diguncang oleh penemuan seorang remaja berusia 13 tahun di bawah jembatan di padang.

kasus ini menjadi viral di media sosial karena muncul tuduhan bahwa korban.

afif maulana, meninggal dunia akibat disiksa oleh .

namun, kapolda sumbar dengan tegas membantah tuduhan tersebut.

afif maulana ditemukan meninggal dunia pada minggu siang, 9 juni 2024.

tubuhnya ditemukan di bawah jembatan kuranji, padang, dengan sejumlah luka lebam.

kejadian ini bermula dari tawuran yang terjadi pada minggu dini hari.

setelah ditemukan, jenazah afif langsung dibawa ke rumah sakit bhayangkara untuk dilakukan visum.

di media sosial, beredar kesaksian remaja lain yang menyebut afif meninggal karena disiksa oleh saat membubarkan tawuran.

kesaksian ini memicu kemarahan dan spekulasi di kalangan netizen.

sehingga menimbulkan desakan untuk dilakukan investigasi mendalam.

kapolda sumatera barat dengan tegas membantah tuduhan penyiksaan yang dilakukan oleh oknum polisi.

dalam konferensi pers, kapolda menjelaskan bahwa pada malam kejadian.

lebih dari 40 orang remaja terlibat dalam tawuran, dan 18 di antaranya diamankan oleh .

"kami mengamankan lebih dari 40 orang pelaku tawuran pada malam itu. namun, yang berhasil kami amankan hanya 18 orang, sementara yang lain melarikan diri," ujar kapolda sumbar.

kapolda menegaskan bahwa pihaknya tidak fokus pada individu tertentu, termasuk afif maulana, saat mengamankan situasi tersebut.

polisi hanya berusaha mengamankan remaja yang terlibat dan membawa mereka beserta kendaraan yang digunakan ke .

"kami tidak menduga-duga atau melakukan trial by the press. kami bekerja berdasarkan fakta dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, barang bukti, dan kejadian sebenarnya. kami sangat terbuka dan tidak akan menutupi jika ada anggota yang melanggar hukum," tambahnya.

menurut keterangan keluarga korban, afif terakhir kali terlihat pada sabtu malam, 8 juni 2024.

pukul 11 malam, ayahnya sempat menghubungi afif yang masih berada di rumah temannya.

namun, pada minggu pukul 6 sore, keluarga mendapatkan kabar bahwa afif ditemukan tewas di bawah jembatan kuranji.

ayah korban sangat terpukul dengan kejadian ini dan berharap pihak berwenang dapat mengusut tuntas penyebab kematian putranya.

keluarga juga menuntut keadilan dan klarifikasi lebih lanjut terkait tuduhan yang beredar di media sosial.

kapolda sumbar memastikan bahwa penyelidikan akan dilakukan secara menyeluruh dan .

semua saksi akan diperiksa, dan bukti-bukti yang ada akan dianalisis dengan seksama.

jika terbukti ada pelanggaran hukum yang dilakukan oleh anggota kepolisian.

tindakan akan diambil sesuai aturan yang berlaku.

"kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kebenaran dari setiap informasi yang beredar. keadilan harus ditegakkan, dan tidak boleh ada yang melanggar hukum," tegas kapolda.

kasus kematian afif maulana masih dalam proses investigasi oleh pihak kepolisian.

sementara itu, kapolda sumbar telah membantah tuduhan penyiksaan oleh oknum polisi dan menekankan pentingnya bekerja berdasarkan fakta.

keluarga korban berharap ada keadilan dan penjelasan yang jelas terkait kematian afif.

untuk sementara, masyarakat diimbau untuk tidak oleh informasi yang belum terbukti kebenarannya dan menunggu hasil investigasi resmi dari pihak berwenang.

Tag
Share