bacakoran.co - hasil investigasi terkait bocah berinisial am (13) di bawah jembatan kuranji, kota padang, sumatera barat, terlah dirilis oleh lembaga bantuan hukum (lbh).
diduga tewasnya am karena anggota sabhara polda sumatera barat.
indira suryani selaku direktur lbh padang menerangkan bahwa pihaknya menemukan dugaan kepada jumlah anak, termasuk am, yang ditangkap karena akan tawuran.
"korban am dan korban a sedang mengendarai sepeda motor dihampiri diduga oleh anggota sabhara kepolisian daerah sumatra barat yang sedang melakukan patroli menggunakan motor dinas berjenis klx," ujar indira dikutip dari laman tirto.id, senin (24/6).
dan indira mengatakan bahwa kendaraan yang ditunggangi oleh korban am dan korban a ditendang oleh anggota polda sumbar sehingga mengakibatkan korban jatuh terpelanting ke bagian kiri jalan.
pada saat keduanya terpelanting, korban am berjarak sekitar 2 meter dengan korban a.
"bahwa disaat yang sama, korban a langsung mengambil ponsel miliknya dalam jok motor dan melihat ponsel milik am juga berada dalam jok motor yang telah terbuka akibat terjatuh itu," kata indira.
indira memberikan keterangan lebih lanjut bahwa a langsung ditangkap dibawa ke polsek kuranji.
sementara korban am, dilihat oleh a telah dikerumuni oleh para anggota kepolisian itu dan tidak pernah lagi ditemuinya.
ketika a dibawa ke polsek kuranji, dia mengatakan bahwa sempat ditendang dua kali di bagian wajah, disetrum hingga diancam jika melaporkan kejadian yang dialami, akan ditindaklanjuti.
kemudian, a dan para korban lainnya dibawa ke polda sumbar.
"dibawa ke polda sumatra barat, disuruh jalan jongkok dan berguling-guling sampai muntah, kalau belum muntah belum boleh berhenti. hingga pukul 10.00 wib dan setelah membuat perjanjian untuk tidak melakukan kesalahan yang sama, korban a dan korban-korban lainnya dibolehkan pulang ke rumah masing-masing," kata indira.
disisi lain, indira mengungkap terdapat warga menemukan jasad am dengan kondisi mengenaskan.
yang kemudian am ditangani oleh pihak kepolisian untuk dilakukan autopsi di rs bhayangkara dengan hasil luka lebam di pinggang sebelah kiri, di bagian punggung, pergelangan tangan, siku, pipi kiri membiru dan luka yang mengeluarkannya darah di bagian kepala belakang dekat telinga.
"akhirnya, ayah am membuat laporan kepolisian untuk dilakukan investigasi lebih lanjut," jelas indira.
sementara lima anak dan dua telur orang dewasa yang ditangkap di polda sumbar, mengaku mendapatkan tindakan yang sama.
luka yang mereka dapat karena dicambuk, disetrum, dipukul dengan rotan, disundut rokok, sampai di tendang pada bagian tubuhnya.
"bahkan ada keterangan yang kami dapatkan, adanya kekerasan seksual berupa memaksa ciuman sejenis," ungkap indira.
karena hal itu, membuat lbh mendesak penyidik polresta padang dan polda sumbar untuk memecat anggita yang dilakukan penyiksaan kepada korban.
lbh juga mendesak penyidikan secara tuntas mengenai penyebab bocah am.
serta komnas ham juga didesak turut serta melakukan pengawaan atas kasus ini.