3 Fakta Terbaru Kasus Kematian Anak Umur 13 Tahun di Padang Afif Maulana Diduga Tewas Oleh Penyiksaan Polisi

Kasus Afif Maulana Anak Umur 13 Tahun di Padang-Gambar Ist-

BACAKORAN.CO - Fakta terbaru makin terungkap saat investigasi kasus kematian Afif Maulana, yang diduga tewas akibat penyiksaan oleh oknum polisi.

Dari informasi yang beredar menyebutkan bahwa oknum polisi membantah telah melakukan penyiksaan tersebut, namun benarkah hal ini?

Bahkan dari informasi yang tersebar di media online menyebutkan bahwa oknum polisi akan siap memburu penyebar hoax, loh kok bisa?

Polda Sumatra Barat telah melakukan langkah-langkah investigasi dan pemeriksaan terhadap anggota Sabhara Polda Sumbar yang terlibat dalam penangkapan remaja yang diduga hendak tawuran.

BACA JUGA:Anak Umur 13 Tahun di Padang Diduga Disiksa Polisi Hingga Tewas, Begini Kronologinya...

BACA JUGA:3 Cara Berbakti pada Orang Tua yang Sudah Meninggal ala Buya Yahya, Yuk Jadi Anak Sholeh!

Berikut beberapa fakta terkait kasus ini yang perlu kamu pahami lebih lanjut.

1. Dugaan Penyiksaan

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang mengungkapkan bahwa tubuh Afif dipenuhi luka lebam, enam rusuknya patah, dan paru-parunya robek.

LBH Padang menemukan unsur penganiayaan dalam kematian Afif.

2. Penyelidikan

Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono, menyebut bahwa viralnya kasus dugaan penyiksaan terhadap Afif telah merusak citra institusi Polri.

BACA JUGA:Viral! Pria Bogor Nekat Ukur Jarak Rumah ke Sekolah dengan Ranting Pohon, Gegara Anak Gak Lolos PPDB!

BACA JUGA:Ngamuk Anak Tidak Naik Kelas! Diduga Karena Sang Ayah Melaporkan Adanya Korupsi dan Pungli oleh Pihak Sekolah

3 Fakta Terbaru Kasus Kematian Anak Umur 13 Tahun di Padang Afif Maulana Diduga Tewas Oleh Penyiksaan Polisi

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co - fakta terbaru makin terungkap saat , yang diduga tewas akibat penyiksaan oleh oknum polisi.

dari informasi yang beredar menyebutkan bahwa oknum polisi membantah telah melakukan tersebut, namun benarkah hal ini?

bahkan dari informasi yang tersebar di media online menyebutkan bahwa oknum polisi akan siap memburu penyebar hoax, loh kok bisa?

polda sumatra barat telah melakukan langkah-langkah investigasi dan pemeriksaan terhadap anggota sabhara polda sumbar yang terlibat dalam penangkapan remaja yang diduga hendak tawuran.

berikut beberapa fakta terkait kasus ini yang perlu kamu pahami lebih lanjut.

1. dugaan penyiksaan

lembaga bantuan hukum (lbh) padang mengungkapkan bahwa tubuh afif dipenuhi luka lebam, enam rusuknya patah, dan paru-parunya robek.

lbh padang menemukan unsur penganiayaan dalam kematian afif.

2. penyelidikan

kapolda sumbar, irjen suharyono, menyebut bahwa viralnya kasus dugaan telah merusak citra institusi polri.

namun, pihak kepolisian akan mencari pihak yang memviralkan kematian afif untuk dimintai keterangan dan menguji informasi mengenai dugaan penyiksaan oleh polisi.

3. klarifikasi

irjen suharyono juga mengklaim bahwa tidak ada anak bernama afif maulana saat polisi menangkap 18 anak yang diduga hendak tawuran di jembatan kuranji, padang.

namun, pihak kepolisian akan tetap memeriksa dan menegakkan hukum terhadap anggota yang menyimpang dari prosedur operasional standar (sop) jika ditemukan bukti baru.

semua individu, tanpa memandang usia atau jenis kelamin, berhak mendapatkan perlindungan dan keadilan di bawah hukum. semoga kasus ini dapat ditangani dengan baik dan kebenaran terungkap.

berikut indormasi penyebar berita viral ini dikatakan akan siap diburu polisi karena diduga menyebarkan berita hoax.

lucu! kapolda sumbar bantah polisi siksa bocah 13 tahun sampai tewas, siap buru penyebar hoax

baru-baru ini, sumatera barat diguncang oleh penemuan  seorang remaja berusia 13 tahun di bawah jembatan di padang.

kasus ini menjadi viral di media sosial karena muncul tuduhan bahwa korban.

afif maulana, meninggal dunia akibat disiksa oleh .

namun, kapolda sumbar dengan tegas membantah tuduhan tersebut.

afif maulana ditemukan meninggal dunia pada minggu siang, 9 juni 2024.

tubuhnya ditemukan di bawah jembatan kuranji, padang, dengan sejumlah luka lebam.

kejadian ini bermula dari tawuran  yang terjadi pada minggu dini hari.

setelah ditemukan, jenazah afif langsung dibawa ke rumah sakit bhayangkara untuk dilakukan visum.

di media sosial, beredar kesaksian remaja lain yang menyebut afif meninggal karena disiksa oleh  saat membubarkan tawuran.

kesaksian ini memicu kemarahan dan spekulasi di kalangan netizen.

sehingga menimbulkan desakan untuk dilakukan investigasi mendalam.

kapolda sumatera barat dengan tegas membantah tuduhan penyiksaan yang dilakukan oleh oknum polisi.

dalam konferensi pers, kapolda menjelaskan bahwa pada malam kejadian.

lebih dari 40 orang remaja terlibat dalam tawuran, dan 18 di antaranya diamankan oleh .

"kami mengamankan lebih dari 40 orang pelaku tawuran pada malam itu. namun, yang berhasil kami amankan hanya 18 orang, sementara yang lain melarikan diri," ujar kapolda sumbar.

kapolda menegaskan bahwa pihaknya tidak fokus pada individu tertentu, termasuk afif maulana, saat mengamankan situasi tersebut.

polisi hanya berusaha mengamankan remaja yang terlibat dan membawa mereka beserta kendaraan yang digunakan ke .

"kami tidak menduga-duga atau melakukan trial by the press. kami bekerja berdasarkan fakta dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, barang bukti, dan kejadian sebenarnya. kami sangat terbuka dan tidak akan menutupi jika ada anggota yang melanggar hukum," tambahnya.

menurut keterangan keluarga korban, afif terakhir kali terlihat pada sabtu malam, 8 juni 2024.

pukul 11 malam, ayahnya sempat menghubungi afif yang masih berada di rumah temannya.

namun, pada minggu pukul 6 sore, keluarga mendapatkan kabar bahwa afif ditemukan tewas di bawah jembatan kuranji.

ayah korban sangat terpukul dengan kejadian ini dan berharap pihak berwenang dapat mengusut tuntas penyebab kematian putranya.

keluarga juga menuntut keadilan dan klarifikasi lebih lanjut terkait tuduhan yang beredar di media sosial.

kapolda sumbar memastikan bahwa penyelidikan akan dilakukan secara menyeluruh dan .

semua saksi akan diperiksa, dan bukti-bukti yang ada akan dianalisis dengan seksama.

jika terbukti ada pelanggaran hukum yang dilakukan oleh anggota kepolisian.

tindakan  akan diambil sesuai aturan yang berlaku.

"kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kebenaran dari setiap informasi yang beredar. keadilan harus ditegakkan, dan tidak boleh ada yang melanggar hukum," tegas kapolda.

kasus kematian afif maulana masih dalam proses investigasi oleh pihak kepolisian.

sementara itu, kapolda sumbar telah membantah tuduhan penyiksaan oleh oknum polisi dan menekankan pentingnya bekerja berdasarkan fakta.

keluarga korban berharap ada keadilan dan penjelasan yang jelas terkait kematian afif.

untuk sementara, masyarakat diimbau untuk tidak  oleh informasi yang belum terbukti kebenarannya dan menunggu hasil investigasi resmi dari pihak berwenang.

Tag
Share