Heboh! Data BAIS, INAFIS dan Kemenhub Diduga Bocor, Harganya Dijual Segini di Dark Web
Data BAIS, INAFIS dan Kemenhub diduga bocor dan dijual di dark web seharga 1.000 - 7.000 dolar AS pasca terganggunya PDN akibat serangan ransomware.--ist
Sehingga tidak akan mengganggu layanan sistem yang ada di Polri.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Semuel Abrijani Pangerapan menyatakan, pihaknya belum menemukan indikasi adanya keterkaitan antara penjualan data INAFIS dengan aktivitas judi online.
BACA JUGA:Informasi Terkini Layanan Keimigrasian Terdampak Gangguan Sistem PDN Down, Apa Sudah Kembali Pulih?
BACA JUGA:Seluruh Layanan Imigrasi Terganggu, Ada Apa? Ditjen Imigrasi Ungkap Penyebabnya!
"Indikasi itu belum kelihatan ke sana (ada keterkaitan dengan judi online)," terang Semuel dalam jumpa pers serangan siber pada server PDN di Kantor Kemenkominfo, Jakarta.
Tim forensik dari Kemenkominfo, terang Semuel, masih melakukan pendalaman terkait data lama INAFIS Polri yang dijual di dark web.
Perkembangan mengenai hal ini akan disampaikan nanti.
"Kita akan detailkan sampai ketemunya sejauh mana," cetusnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian terkait isu penjualan data INAFIS Polri di dark web.
BACA JUGA:Dongkrak Kunjungan Turis, Imigrasi Berlakukan Visa Multiple Entry 5 Tahun, Ini Kebijakannya!
"Kami melakukan cross check, kami konfirmasi dengan kepolisian, apakah benar ini data (yang dijual di dark web) mereka?,” ucapnya.
Pihak kepolisian pun mengatakan jika itu adalah data lama.
“Sementara itu jawaban mereka (kepolisian). Kami juga memastikan sistem (pelayanan) mereka berjalan baik," tukasnya.