Heboh! Data BAIS, INAFIS dan Kemenhub Diduga Bocor, Harganya Dijual Segini di Dark Web

Data BAIS, INAFIS dan Kemenhub diduga bocor dan dijual di dark web seharga 1.000 - 7.000 dolar AS pasca terganggunya PDN akibat serangan ransomware.--ist

BACAKORAN.CO – Data sejumlah instansi atau lembaga diduga bocor dan dijual di dark web (situs gelap).

Hal ini menyusul terjadinya gangguan pusat data nasional (PDN) yang diserang siber ransomware oleh kelompok lockbit 3.0.

Setidaknya ada data tiga lembaga yang dijual di dark web, yakni Badan Intelegen Strategis (BAIS) TNI, Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polri dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Data tersebut ditawarkan seharga 1.000 – 7.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau senilai Rp17 juta – 115 juta (kurs Rp16.372 per USD).

BACA JUGA:PDN Diserang Ransomware, Data Imigrasi Dipindah, Ini Layanan Computing yang Bakal Dipakai!

BACA JUGA:Begini Fakta-fakta Kebocoran Data PDNS akibat Diserang Ransomware, Pelaku hingga Jumlah Uang Tebusan

Kejadian ini pun viral di media sosial X -- dulunya twitter.

“BOCOR! !! Data BAIS, INAFIS dan Kemenhub Dijual di Dark Web, Harganya 1.000 – 7.000 Dolar AS,” tulis @MurtadhaOne1.

Dalam postingannya itu turut dilampirkan gambar data BAIS, INAFIS dan Kemenhub yang ditawarkan di situs Dark Web.

Netizen lain pun ramai mengomentari postingan tersebut.

BACA JUGA:Informasi Terkini Layanan Keimigrasian Terdampak Gangguan Sistem PDN Down, Apa Sudah Kembali Pulih?

BACA JUGA:Sistem PDN Down, Antrean Penumpang Pesawat Mengular di Loket Layanan Keimigrasian Bandara Soetta!

“Data intelijen, data jumlah alutsista, dan data rahasia lainnya bocor. Semudah itu menaklukan negara sebesar Indonesia. Ga usa pakai provokasi2, ga usah pakai angkat senjata, ga usah pakai narasi2 besar, cuma di hack aja, takluk lah negara ini.” tulis @yesmar_banu.

Terkait data INAFIS Polri yang bocor dan dijual di dark web, disebut merupakan data lama.

Heboh! Data BAIS, INAFIS dan Kemenhub Diduga Bocor, Harganya Dijual Segini di Dark Web

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – data sejumlah instansi atau lembaga diduga bocor dan dijual di dark web (situs gelap).

hal ini menyusul terjadinya gangguan yang diserang siber oleh kelompok lockbit 3.0.

setidaknya ada data tiga lembaga yang dijual di dark web, yakni badan intelegen strategis (bais) tni, automatic fingerprint identification system (inafis) polri dan kementerian perhubungan (kemenhub).

data tersebut ditawarkan seharga 1.000 – 7.000 dolar amerika serikat (as) atau senilai rp17 juta – 115 juta (kurs rp16.372 per usd).

kejadian ini pun viral di media sosial x -- dulunya twitter.

“bocor! !! data bais, inafis dan kemenhub dijual di dark web, harganya 1.000 – 7.000 dolar as,” tulis @murtadhaone1.

dalam postingannya itu turut dilampirkan gambar data bais, inafis dan kemenhub yang ditawarkan di situs dark web.

netizen lain pun ramai mengomentari postingan tersebut.

“data intelijen, data jumlah alutsista, dan data rahasia lainnya bocor. semudah itu menaklukan negara sebesar indonesia. ga usa pakai provokasi2, ga usah pakai angkat senjata, ga usah pakai narasi2 besar, cuma di hack aja, takluk lah negara ini.” tulis @yesmar_banu.

terkait data inafis polri yang bocor dan dijual di dark web, disebut merupakan data lama.

sehingga tidak akan mengganggu layanan sistem yang ada di polri.

direktur jenderal aplikasi informatika kementerian komunikasi dan informatika (kemenkominfo), semuel abrijani pangerapan menyatakan, pihaknya belum menemukan indikasi adanya keterkaitan antara penjualan data inafis dengan aktivitas judi online.

"indikasi itu belum kelihatan ke sana (ada keterkaitan dengan judi online)," terang semuel dalam jumpa pers serangan siber pada server pdn di kantor kemenkominfo, jakarta.

tim forensik dari kemenkominfo, terang semuel, masih melakukan pendalaman terkait data lama inafis polri yang dijual di dark web.
perkembangan mengenai hal ini akan disampaikan nanti.

"kita akan detailkan sampai ketemunya sejauh mana," cetusnya.

pada kesempatan yang sama, kepala badan siber dan sandi negara (bssn) hinsa siburian menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian terkait isu penjualan data inafis polri di dark web.

"kami melakukan cross check, kami konfirmasi dengan kepolisian, apakah benar ini data (yang dijual di dark web) mereka?,” ucapnya.

pihak kepolisian pun mengatakan jika itu adalah data lama.

“sementara itu jawaban mereka (kepolisian). kami juga memastikan sistem (pelayanan) mereka berjalan baik," tukasnya.

Tag
Share