Begini Fakta-fakta Kebocoran Data PDNS akibat Diserang Ransomware, Pelaku hingga Jumlah Uang Tebusan

Sejumlah fakta seputar kebocoran data DPNS akibat diserang ransomware kelompok lockbit 3.0 dengan meminta tebusan Rp131 miliar.--vecstock/freepik

BACAKORAN.CO – Pusat data nasional (PDN) alami gangguan hingga terdampak pada pelayanan di sejumlah instansi/lembaga, salah satunya yakni Imigrasi.

Sejak alami gangguan pada 20 Juni, sejumlah layanan publik tersebut mulai pulih sebagian pada Senin (24/6/2024)

Ternyata, gangguan gangguan pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 disebabkan oleh serangan siber ransomware.

Pemerintah akhirnya mengakui jika adanya gangguan ransomware yang dilancarkan kelompok Lockbit 3.0 tersebut.

BACA JUGA:Informasi Terkini Layanan Keimigrasian Terdampak Gangguan Sistem PDN Down, Apa Sudah Kembali Pulih?

BACA JUGA:Sistem PDN Down, Antrean Penumpang Pesawat Mengular di Loket Layanan Keimigrasian Bandara Soetta!

Berikut ini fakta-fakta gangguan PDNS 2 yang terdampak pada gangguan pelayanan publik:

1. Modus Ransomware

Hinsa Siburian, kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyatakan gangguan di PDNS disebabkan oleh serangan ransomware bernama brain cipher.

Brain cipher merupakan ransomware terbaru yang dikembangkan Lockbit 3.0.

BACA JUGA:Seluruh Layanan Imigrasi Terganggu, Ada Apa? Ditjen Imigrasi Ungkap Penyebabnya!

BACA JUGA:Waduh! Data KAI Diduga Bocor Diserang Ransomware, Pelaku Minta Tebusan Dalam Bentuk Ini..

Ransomware adalah serangan malware dengan motif finansial, yang biasanya meminta uang tebusan dengan ancaman mempublikasikan data korban atau memblokir akses ke layanan.

2. Lockbit 3.0

Begini Fakta-fakta Kebocoran Data PDNS akibat Diserang Ransomware, Pelaku hingga Jumlah Uang Tebusan

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – alami gangguan hingga terdampak pada pelayanan di sejumlah instansi/lembaga, salah satunya yakni imigrasi.

sejak alami gangguan pada 20 juni, sejumlah layanan publik tersebut mulai pulih sebagian pada senin (24/6/2024)

ternyata, gangguan gangguan pada pusat data nasional sementara (pdns) 2 disebabkan oleh serangan siber .

pemerintah akhirnya mengakui jika adanya gangguan ransomware yang dilancarkan kelompok tersebut.

berikut ini fakta-fakta gangguan pdns 2 yang terdampak pada gangguan pelayanan publik:

1. modus ransomware

hinsa siburian, kepala badan siber dan sandi negara (bssn) menyatakan gangguan di pdns disebabkan oleh serangan ransomware bernama brain cipher.

brain cipher merupakan ransomware terbaru yang dikembangkan lockbit 3.0.

ransomware adalah serangan malware dengan motif finansial, yang biasanya meminta uang tebusan dengan ancaman mempublikasikan data korban atau memblokir akses ke layanan.

2. lockbit 3.0

lockbit 3.0 adalah kelompok peretas lintas negara yang sering menyasar keamanan digital di indonesia.

menurut ensign infosecurity, kelompok ini adalah salah satu dari beberapa grup hacker yang aktif pada tahun 2023.

lockbit 3.0 dikenal sebagai kelompok kejahatan terorganisasi ransomware yang bermotif keuntungan finansial.

3. tebusan rp131 miliar

para pelaku meminta tebusan sebesar us$8 juta atau sekitar rp131 miliar akibat serangan terhadap pdns.

direktur network & it solution telkom group herlan wijanarko mengonfirmasi hal ini.

namun, menteri komunikasi dan informatika (menkominfo) budi arie setiadi menegaskan pemerintah tidak akan membayar tebusan tersebut.

saat ini, sistem sedang ditangani oleh tim terkait dan proses migrasi data sedang berlangsung.

4. 210 instansi terdampak

semuel abrijani pangerapan, direktur jenderal aplikasi informatika kominfo menyatakan ada 210 instansi pemerintah pusat dan daerah yang terdampak serangan ransomware ini.

namun, beberapa layanan mulai pulih, termasuk layanan imigrasi, lkpp sikap, perizinan event marves, dan layanan kota kediri.

5. pembangunan pusat data nasional berlanjut

pembangunan pusat data nasional (pdn) di cikarang, bekasi, jawa barat dipastikan tidak terpengaruh insiden penyerangan ini.

seperti ditegaskan wamenkominfo nezar patria.

adapun pdn cikarang dibangun dengan pendanaan dari pemerintah prancis sebesar 164.679.680 euro atau sekitar rp2,7 triliun.

proyek ini direncanakan selesai pada 17 agustus 2024 dan akan diresmikan oleh presiden joko widodo (jokowi).

jadi, meski serangan siber ini berdampak signifikan, pemerintah terus berupaya memulihkan layanan dan melanjutkan pembangunan infrastruktur digital nasional.

Tag
Share