bacakoran.co

Belajar kepada 1 Habib Bodoh lebih Bagus dari 70 Kyai Alim, Benarkah? Ini Jawaban Buya Yahya

Benarkah belajar dengan 1 habib bodoh lebih baik dari 70 kyai alim--suara.com

Semoga kita semua bisa lebih bijak dalam menyikapi isu-isu seperti ini.

Dan selalu menjaga sikap serta hati kita agar tetap dalam jalan yang benar. Keep respect, guys!

BACA JUGA:6 Adab Minum Menurut Sunnah Rasulullah, Salah Satunya Tidak Bernafas, Kok Bisa?

BACA JUGA:Asal Usul Kurma Ajwa yang Ditanam Langsung oleh Rasulullah, Bernarkah? Yuk Simak Faktanya Disini...

Belajar kepada 1 Habib Bodoh lebih Bagus dari 70 Kyai Alim, Benarkah? Ini Jawaban Buya Yahya

Ainun

Ainun


bacakoran.co - halo, teman-teman! pernah denger nggak sih, kalau belajar sama bodoh itu lebih baik daripada belajar sama 70 alim?

kabar ini yang lagi ramai diperbincangkan di medsos, bikin banyak orang bingung.

benarkah meskipun bodoh, lebih baik daripada belajar dengan banyak kyai yang alim.

nah, kali ini kita bakal kupas tuntas jawaban dari buya yahya, soal perbandingan konyol ini.

yuk, simak bareng-bareng sampai selesai!

belakangan ini, di banyak beredar klaim yang bilang bahwa belajar dengan seorang habib.

apa iya, perbandingan ini masuk akal?

terdengar aneh, bukan? menurut buya yahya, perbandingan seperti ini sebenarnya konyol dan tidak ada dasarnya.

buya yahya menjelaskan bahwa kita tidak bisa membandingkan antara seseorang yang memiliki langsung dengan nabi muhammad saw dengan ulama yang memiliki ilmu.

keduanya memiliki kemuliaan dan tempatnya masing-masing dalam islam.

habib atau sayid memiliki keutamaan karena nasab mereka yang langsung terhubung dengan nabi muhammad saw.

namun, ulama yang alim juga memiliki kedudukan tinggi karena ilmu mereka yang bersambung dengan rasulullah saw.

jika kita merendahkan ulama demi mengangkat habib atau sebaliknya, kita sama saja melakukan kesalahan besar.

buya yahya menekankan bahwa seorang habib harus tetap dimuliakan karena nasabnya.

tetapi kita juga harus mencari ilmu dari ulama yang benar-benar memahami dan mengamalkan tersebut.

analoginya sederhana, kalau kita butuh uang.

tentu kita akan meminta kepada orang yang punya uang, bukan? sama halnya dengan ilmu.

jika kita ingin belajar, tentunya kita harus mencari guru yang memiliki ilmu yang benar.

mengajarkan bahwa seorang habib yang bodoh lebih baik daripada yang alim sama saja dengan meminta uang kepada orang yang tidak punya uang.

buya yahya juga menegaskan bahwa perbandingan seperti ini bisa menimbulkan kebencian dan merendahkan kedudukan keduanya.

kita harus menjaga hati dan sikap kita agar tetap menghormati habib sebagai keturunan nabi dan sebagai penyambung ilmu rasulullah saw.

tidak ada tempat untuk kebencian atau penghinaan di antara keduanya.

jadi, kalau kamu mendengar pernyataan bahwa belajar dengan habib bodoh lebih baik daripada dengan ulama alim, jangan langsung percaya.

ingatlah bahwa setiap orang memiliki kedudukan dan kemuliaannya masing-masing.

kita harus menghormati dan memuliakan keduanya sesuai dengan hak dan kemuliaan mereka.

kesimpulannya, belajar harus dengan orang yang berilmu.

dan kita tetap harus menghormati habib karena nasab mereka.

tetapi mencari ilmu dari yang benar-benar menguasai dan mengamalkan ilmu tersebut.

jangan sampai kita terjebak dalam yang tidak berdasar dan malah menimbulkan kebencian atau merendahkan salah satu pihak.

demikian penjelasan dari buya yahya.

semoga kita semua bisa lebih bijak dalam menyikapi isu-isu seperti ini.

dan selalu menjaga sikap serta hati kita agar tetap dalam jalan yang benar. keep respect, guys!

Tag
Share