bacakoran.co - nyimas dewi arimbi bisa dikatakan seorang ibu yang tangguh dan sangat luar biasa. keterbatasan fisiknya tak menghalanginya untuk mewujudkan mimpi anaknya bermain basket di turnamen basket pelajar terbesar di , seri .
ibu muda berusia 44 tahun itu punya penyakit yang dideritanya yakni katup jantung bocor sekitar 4,5 cm dan ginjalnya tidak berfungsi. kondisi tersebut tak menghalanginnya untuk mewujudkan mimpi anaknya, zaki novan saputra untuk bermain di dbl seri palembang.
“saya harus menjalani cuci darah seminggu tiga kali. kedua ginjal saya tak berfungsi sebagaimana mestinya,” ucap nyimas dewi arimbi.
namun segala keterbatasan fisik tersebut tak membuat nyimas dewi arimbi kendor. justru dengan penuh semangat dia tetap akan mewujudkan mimpi anaknya berkompetisi dbl tahun ini. tidak hanya dukungan, nyimas dewi arimbi juga terus memanjatkan doa agar anaknya bisa bermain.
tahun ini sang buah hati telah duduk di bangku sma di (bsi) palembang dan akan memulai aksinya pada kompetisi basket untuk kali pertama. zaki punya passion yang kuat terhadap basket.
remaja kelahiran pakembang, 14 november 2009 dari pasangan muhammad dan nyimas dewi arimbi ini sudah menekuni basket sejak usianya 4 tahun. kemampuannya terasah dengan baik karena sering ikut kompetisi di berbagai kota.
darah basket memang mengalir sangat deras di keluarga nyimas dewi arimbi. paman zaki, tedy marta reza merupakan pemain basket sumsel dan sekarang menjadi ketua kabupaten . ada satu lagi anggun annaila zahra keponakan nyimas yang menjadi atlet basket.
anggun siswa sma bsi yang baru saja membawa sekolahnya juara dbl seri palembang. anggun juga masuk kopi good day dbl camp 2024 pada bulan mei lalu dan masuk timnas basket putri u-18.
melihat jejak rekam keluarga besarnya berkiprah di dunia basket membuat zaki berambisi mengikuti jejak keluarga besarnya. mimpi menjadi pemain basket akan diwujudkan zaki dengan ikut turnamen dbl seri palembang yang akan digelar 14-26 agustus 2024 di gor jakabaring.
nyimas dewi arimbi juga sempat menjadi supporter dadakan bagi keponakannya anggu annaila zahra saat bertanding di dbl seri palembang agustus 2023 lalu. dengan keterbatasan fisiknya, nyimas terus memberikan dukungan kepada anggun.
“saya menyempatkan memberikan dukungan kepada anggun saat bertanding. jika badan saya kuat dan tidak berada di rumah sakit saya akan pergi menyaksikan anggun bermain meski harus menggunakan kursi roda,” tambah nyimas.
nyimas dewi arimbi harus rela menempuh perjalanan jauh sekitar 13 km untuk sampai ke venue. rumahnya terletak di kawasan perumnas sako sedangkan venue pertandingan ada di jakabaring. jadi total 26 km bolak balik yang harus ditempuh nyimas dewi arimbi.
perjuangan nyimas sampai di venue dbl palembang tidaklah mudah. apalagi rumahnya di selatan palembang. tepatnya di perumnas sako. sementara venue dbl palembang di jakabaring sport center. ada di sisi utara palembang.
jika ada tumpangan mobil, nyimas dewi arimbi akan membawa kursi roda. sebaliknya jika hanya mengunakan motor harus di papah.
nyimas dewi arimbi sangat merinding saat menyaksikan pertandingan basket pelajar terbesar di indonesia itu. atmosfir pertandingan sungguh sangat meriah dan penuh dengan aksi patriotic bagi para pemian dan penonton di lapangan.
apalagi tahun ini anaknya berkesempatan tampil di dbl. “turnamen dbl merupakan kompetisi terbaik dan bergengsi. saya tahu banget dbl. apalagi saya juga sering menemani zaki ikut turnamen basket dan memang tidak semeriah dbl," puji nyimas.
zaki merupakan anak kedua dari pasangan nyimas dewi arimbi dan muhammad. pasutri itu sama-sama berasal dari palembang. zaki punya kakak perempuan. namanya aisya aulia. mereka berdua terpaut hampir 6 tahun.
nyimas hamil anak kedua pada tahun 2009. saat kondisi hamil, nyimas dewi arimbi mengalami hipertensi. kondisi itu sangat rawan untuk kehamilan dan persalinannya. cobaan itu dilalaui nyimas dengan tabah.
ia terus berdoa agar sang buah hati bisa dilahirkan dengan selamat dan normal. "zaki akhirnya bisa dilahirkan normal. tapi saya katanya ketika itu kejang dan seketika koma tiga bulan," kenang nyimas.
nyimas tak tahu apa-apa dia hanya mendengar tangis bayi yang baru dilahirkan. nyimas baru benar-benar bisa bertemu dengan wajah bayi tercintanya ketika zaki sudah berumur delapan bulan. selama dia sakit, zaki kecil dirawat oleh ayah dan neneknya.
"baru usia dia dua tahun, dia saya rawat sendiri. saat itu kondisi saya sudah harus cuci darah seminggu dua kali. sejak saat itu saya tak pernah pisah dengan zaki. saya rawat betul dia sampai bisa mewujudkan cita-citanya," kata perempuan berkerudung itu.
kini, nyimas dengan kondisi fisiknya yang sedang sakit tengah berharap zaki bisa bermain dan menunjukkan seluruh kemampuannya di dbl. ia berharap zaki bisa seperti sepupunya, anggun. membanggakan orang tua dengan membela negara lewat timnas basket. (*)