bacakoran.co - di media sosial ketika seorang wanita berbagi pengalamannya tertular penyakit setelah mencoba tester lipstik di toko kosmetik.
wanita tersebut adalah fatihah ramli, yang dengan berani membagikan ceritanya melalui akun tiktok @kakaktehaa dengan tujuan memberikan pemahaman kepada wanita lain.
fatihah bahwa saat itu usianya baru 20 tahun ketika ia nekat mencoba tester lipstik tanpa menyadari potensi bahaya yang mungkin terjadi.
awalnya, ia hanya melihat bintik-bintik merah kecil di sekitar mulutnya yang kemudian berkembang menjadi ruam yang berair dan mengeluarkan nanah. pengalaman pahit ini dialaminya selama dua hingga tiga minggu.
yang dideritanya membuatnya harus menggunakan masker untuk menutupi wajahnya saat keluar rumah.
ruam yang sering kambuh setiap beberapa bulan sekali membuatnya merasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-harinya.
kulit bibirnya menjadi semakin tipis dan sensitif, sehingga ia tidak bisa menggunakan lipstik tanpa bibirnya mengelupas dan berdarah.
seperti yang dikutip dari herpes bibir merupakan infeksi virus yang terjadi di area mulut seperti bibir, gusi, dan lidah.
infeksi ini disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe-1 (hsv-1).
virus ini dapat menetap di dalam tubuh seumur hidup dan menyebabkan kambuh di kemudian hari.
selain hsv-1, herpes bibir juga dapat disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe-2 (hsv-2), yang biasanya menyebabkan herpes kelamin.
penularan virus dapat terjadi melalui kontak seksual oral dengan penderita herpes genital.
herpes bibir dapat menyebar melalui ciuman, sentuhan luka terbuka, berbagi alat makan atau lipstik dengan penderita.
pengobatan untuk herpes bibir biasanya melibatkan obat antivirus seperti acyclovir, famciclovir, atau valacyclovir, serta obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen.
teman-teman fatihah kerap bertanya mengapa ia jarang menggunakan lipstik meskipun sudah berdandan saat menghadiri acara pernikahan.
awalnya, fatihah hanya mengatakan bahwa bibirnya sering kering, namun seiring waktu, ia mulai terbuka tentang pengalamannya.
ia merasa bersyukur karena kini telah sembuh dari penyakit tersebut meskipun bekas luka masih terlihat di bibirnya.
pengalaman pahit yang dialami fatihah menjadi pelajaran berharga bagi banyak wanita.
bahwa mencoba produk tester tanpa memperhatikan kebersihan dan risiko yang mungkin terjadi dapat berujung pada masalah kesehatan serius.
kini, kesadaran akan pentingnya kebersihan dan kehati-hatian dalam menggunakan produk kosmetik semakin meningkat di kalangan masyarakat.
fatihah berharap agar ceritanya dapat menjadi peringatan bagi semua orang, terutama wanita, untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk kosmetik dan tidak sembarangan mencoba tester di toko.