Bullshit! Klarifikasi Sopir Ambulans yang Turunkan Paksa Jenazah di SPBU: Mau Saya Ganti Ambulance Lain

Klarifikasi sopir ambulans yang paksa turunkan jenazah di SPBU--ist

BACAKORAN.CO - Sopir ambulans RSUD Ade Muhammad Djien, Suardi, memberikan klarifikasi terkait insiden penurunan paksa jenazah di SPBU Bujang Beji.

Kejadian ini terjadi pada malam hari, dan Suardi mengaku bahwa seharusnya bukan dia yang bertugas. 

“Sebenarnya bukan tugas saya, yang dinas malam ini adalah teman-teman saya. Tetapi biasanya saya menggantikan mereka,” ungkap Suardi.

Sebelum keberangkatan, Suardi dihubungi oleh keluarga yang berduka untuk mengetahui biaya ambulans.

BACA JUGA:Terungkap! Ini Biang Keladi yang Undang Lima Warga Nahdliyin buat Bertemu Presiden Israel, Modusnya...

BACA JUGA:Cawapres AS Pilihan Donald Trump Sindir Inggris sebagai 'Negara Islam', Ada Apa?

“Saya bilang ambulans saya beda dengan peraturan rumah sakit, karena BBM ambulans saya menggunakan Dexlite yang harganya Rp14.900 per liter, sementara peraturan rumah sakit hanya menanggung BBM seharga Rp9.500,” jelasnya.

Permasalahan muncul saat keluarga pasien menunjukkan bukti pembayaran yang sudah dilakukan di kasir rumah sakit.

Suardi mengungkapkan bahwa selisih biaya BBM inilah yang menyebabkan perselisihan.

“Saya bilang selisih BBM ini yang saya minta kepada keluarga pasien, ternyata keluarga pasien mengeluarkan surat bahwa sudah dibayar di kasir,” tambahnya.

BACA JUGA:Elektabilitas Anies Baswedan Teratas, Kaesang hanya 1 Persen, Posisi 2 Ditempati Sosok Ini!

BACA JUGA:Update, Kronologi Kecelakaan yang Menewaskan Dokter Bella Rizki, Berikut Keterangannya...

Suardi mengaku salah dalam penyampaian informasi kepada keluarga pasien dan menegaskan bahwa tindakannya bukan salah pihak rumah sakit.

“Saya merasa berdosa dan sangat bersalah karena tidak membantu orang pada malam hari ini. Saya sering membantu orang, bahkan yang gratis-gratis pun saya bantu,” ujarnya.

Bullshit! Klarifikasi Sopir Ambulans yang Turunkan Paksa Jenazah di SPBU: Mau Saya Ganti Ambulance Lain

Ainun

Ainun


bacakoran.co - sopir ambulans rsud ade muhammad djien, suardi, memberikan klarifikasi terkait insiden penurunan paksa di bujang beji.

kejadian ini terjadi pada malam hari, dan suardi mengaku bahwa seharusnya bukan dia yang bertugas. 

“sebenarnya bukan tugas saya, yang dinas malam ini adalah teman-teman saya. tetapi biasanya saya menggantikan mereka,” ungkap suardi.

sebelum keberangkatan, suardi dihubungi oleh keluarga yang berduka untuk mengetahui biaya .

“saya bilang ambulans saya beda dengan peraturan rumah sakit, karena bbm ambulans saya menggunakan dexlite yang harganya rp14.900 per liter, sementara peraturan rumah sakit hanya menanggung bbm seharga rp9.500,” jelasnya.

permasalahan muncul saat keluarga pasien menunjukkan bukti pembayaran yang sudah dilakukan di kasir .

suardi mengungkapkan bahwa selisih biaya bbm inilah yang menyebabkan perselisihan.

“saya bilang selisih bbm ini yang saya minta kepada keluarga pasien, ternyata keluarga pasien mengeluarkan surat bahwa sudah dibayar di kasir,” tambahnya.

suardi mengaku salah dalam penyampaian informasi kepada keluarga dan menegaskan bahwa tindakannya bukan salah

“saya merasa berdosa dan sangat bersalah karena tidak membantu orang pada malam hari ini. saya sering membantu orang, bahkan yang gratis-gratis pun saya bantu,” ujarnya.

netizen pun memberikan komentar beragam terkait klarifikasi ini.

@_adaadein berkomentar, “mana ada, klarifikasi keluarga aja tidak tahu menau dia akan gantikan ambulans lain.”

@zainuddin_aufadhefin menambahkan, “wkwkwk bingung nyari alasan.”

sementara @yayank.novie berkata, “kenapa diturunkan, dibawa saja meskipun mau ganti ambulans, kan lebih aman tidak diturunkan di jalan. itu kan jenazah, bukan penumpang bis.”

kisah ini tengah menjadi sorotan publik dan viral di media sosial. seorang sopir  diduga menurunkan jenazah dan keluarganya di jalan karena tak diberi uang bensin.

kejadian tersebut diunggah oleh akun instagram @interaktive_ pada selasa, 16 juli 2024, dan menuai banyak perhatian.

dalam video yang diunggah, terlihat seorang pria yang sangat kesal setelah  keluarganya diturunkan paksa oleh sopir ambulans.

diceritakan bahwa jenazah tersebut adalah seorang ibu yang baru saja meninggal setelah melahirkan.

keluarga kemudian menggunakan jasa ambulans dari salah satu rsud di sintang, kalimantan barat, untuk mengantar  ke desa nanga mau.

sebelumnya, pihak keluarga sudah membayar rp600.000 di kasir rumah sakit untuk biaya pengantaran menggunakan ambulans.

namun, saat tiba di spbu ujung beji sintang, sopir ambulans kembali meminta uang sebesar rp400.000 untuk biaya bensin.

 yang sudah tidak memiliki uang lagi merasa kaget dan kebingungan.

"sudah kami sampaikan kalau kami sudah bayar rp600.000 di kasir. tapi sopir ambulans bilang kalau urusan di kasir beda dengan urusan di sini," ungkap pria dalam video dengan nada kesal.

tak berselang lama, sopir ambulans tersebut menurunkan jenazah di spbu tanpa belas kasihan.

 
 
 
 
 
lihat postingan ini di instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

dalam keterangan video, disebutkan bahwa keluarga jenazah yang ikut dalam mobil  tidak memiliki hp kamera.

sehingga tidak bisa merekam kejadian tersebut.

insiden ini terjadi pada senin, 15 juli 2024.

video berdurasi 1 menit 27 detik ini pun ramai ditanggapi oleh netizen.

banyak yang mengecam tindakan sopir ambulans tersebut dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.

"itu terus aja bang minta duit rp400.000 untuk minyak, aku bilang aku gak punya duit, sudah kami bayar di kasir," ujar pria dalam video dengan kesal.

hingga berita ini dimuat, tim bacakoran.co belum mengetahui info lebih lanjut.

kejadian ini menjadi pelajaran penting untuk pihak terkait agar lebih memperhatikan layanan dan etika.

terutama dalam situasi yang melibatkan keluarga yang sedang .

Tag
Share