Ngeri! karena Tidak Dibelikan Playstation, Anak Tega Habisi Ayah di Sleman, Dugaan Gangguan Jiwa?

Anak Tega Habisi Ayah karena Tidak dibelikan Playstation --Liputan6.com

Pelaku mengatakan meminta pekerjaan ke ayahnya tersebut sampai minta dibeliin Playstation.

"Baik itu kebutuhan sehari-hari keinginan dia. Ya berubah-ubah ada yang bilang pingin kerja, ada yang bilang pengin Playstation," kat Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian melalui sambungan telepon, Selasa (23/7).

BACA JUGA:Tragis, Istri di Bekasi Bunuh Suami Dibantu Anak dan Pacar Anak, Begini Motifnya...

BACA JUGA:Uji Coba Contraflow Tidak Berjalan Mulus dan Menimbulkan Terjadinya Kemacetan, Ini Ternyata Penyebanya...

"Kalau gangguan jiwa kita belum bisa menyimpulkan," bebernya.

Dalam mengetahui kondisi kejiwaan pelaku, anggota Polresta Sleman akan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit 

"Kita minta observasi (oleh) RS Grhasia, untuk menyatakan yang bersangkutan itu (kondisinya bagaimana)," katanya.

Sementara itu jasad korban berinisial S yang merupakan ayah pelaku telah di makamkan pada Selasa (23/07) Siang.

Ngeri! karena Tidak Dibelikan Playstation, Anak Tega Habisi Ayah di Sleman, Dugaan Gangguan Jiwa?

Yanti D.P

Yanti D.P


bacakoran.co - kasus penganiayaan berujung kehilangan nyawa dilakukan oleh pria berinisial fpn (22) di dukuh yapah, kelurahan sukoharjo, kapanewon ngaglik, kabupaten sleman.

diketahui telah menghabisi ayahnya sendiri dengan benda tumpul sehingga sang ayah meregang nyawa.

jauh sebelum peristiwa ini terjadi, pelaku dikenal menjadi seorang yang pendiam setelah sang ibunda meninggal dunia di tahun 2020 silam.

"semenjak ibunya meninggal, (fpn) cuma di rumah," kata dukuh yapah, joni pranata, ditemui di kediamannya, selasa (23/7).

"sebetulnya sama orang tuanya (fpn) juga diam tapi kok enggak tahu karena apa kok sampai (seperti ini)," katanya.

fpn dulu sangat rajin dalam ikut kegiatan kepemudaan dan saat ini ketika hadir ia hanya diam saja.

"kadang ikut cuma datang diam kayak orang linglung gitu," katanya.

pihak kepolisian juga menemukan surat rujukan rumah sakit jiwa saat tengah menelusuri kasus ini, terkait hal itu joni membenarkan bahwa fpn sempat mendapatkan perawatan medis bahkan sampai ke rumah sakit jiwa grhasia.

"awal di rsi terus ke grhasia," bebernya.

polisi juga belum mengetahui pasti apa pekerjaan dari orang tua pelaku tersebut, saat ditanyakan penyidik, pernyataan pelaku selalu berubah-ubah.

pelaku mengatakan meminta pekerjaan ke ayahnya tersebut sampai minta dibeliin playstation.

"baik itu kebutuhan sehari-hari keinginan dia. ya berubah-ubah ada yang bilang pingin kerja, ada yang bilang pengin playstation," kat kasat reskrim polresta sleman akp riski adrian melalui sambungan telepon, selasa (23/7).

"kalau gangguan jiwa kita belum bisa menyimpulkan," bebernya.

dalam mengetahui kondisi kejiwaan pelaku, anggota polresta sleman akan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit 

"kita minta observasi (oleh) rs grhasia, untuk menyatakan yang bersangkutan itu (kondisinya bagaimana)," katanya.

sementara itu jasad korban berinisial s yang merupakan ayah pelaku telah di makamkan pada selasa (23/07) siang.

Tag
Share