bacakoran.co

Mata Uang Asia Hajar Dolar AS yang Melemah di Akhir Pekan, Bagaimana Nasib Rupiah?

Nilai tukar rupiah dan mayoritas mata uang Asia ditutup menguat terhadap dolar AS pada perdagangan akhir pekan.--istimewa

Namun, The Fed membuka peluang menurunkan biaya pinjaman pada pertemuan berikutnya di September 2024.

Fokus pasar saat ini tertuju pada data non-farm payroll yang akan dirilis dalam waktu dekat sebagai indikator lebih lanjut tentang kondisi ekonomi AS.

BACA JUGA:Rupiah Tak Bertenaga saat Pasar Optimis Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Kok Bisa?

BACA JUGA:Rupiah Loyo Dua Hari Beruntun, Akhir Pekan Ditutup ke Rp16.191 per USD, Dipicu Tensi China – AS?

Pendinginan pasar tenaga kerja semakin mendorong prospek penurunan suku bunga acuan The Fed.

Selain itu, pasar juga memperhatikan perkembangan ketegangan geopolitik di Timur Tengah pasca serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran.

Termasuk keputusan Bank Sentral Jepang (BoJ) yang menaikkan suku bunga sebesar 15 basis poin dan berencana untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut tahun ini.

Sementara itu, dari sentimen domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan kondisi deflasi atau penurunan harga barang yang terjadi dalam tiga bulan berturut-turut tidak dapat disimpulkan sebagai penurunan daya beli masyarakat pada pertengahan tahun ini.

BACA JUGA:Pasar Tunggu Hasil Rapat BI, Nilai Tukar Rupiah Pagi Ini Dibuka Menguat Jadi Segini

BACA JUGA:Rupiah Awal Pekan Dibuka Melemah Terhadap Dolar AS, Efek Penembakan Donald Trump?

Deflasi saat Juli 2024 terjadi dipicu penurunan harga komoditas pangan, mulai dari bawang merah hingga daging ayam imbas pasokan yang cukup di pasar.

Menurut hukum penawaran dan permintaan, ketika suplai melimpah dan permintaan tetap, harga akan turun.

Mata Uang Asia Hajar Dolar AS yang Melemah di Akhir Pekan, Bagaimana Nasib Rupiah?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – rupiah menutup perdagangan akhir pekan dengan bergerak di zona hijau.

berada di angka rp16.200 per usd, menguat 37 poin atau 0,23 persen dari perdagangan sebelumnya.

sementara indeks turun 0,20 persen ke posisi 104,21.

adapun sejumlah lainnya berhasil melibas dolar as.

tercatat yen jepang melesat 0,27 persen, dolar hongkong melaju 0,04 persen, dolar singapura naik 0,26 persen, yuan china melaju 0,40 persen, dan ringgit malaysia menguat 1,47 persen.

direktur laba forexindo berjangka, ibrahim assuaibi mengatakan penguatan rupiah dan mata uang asia lainnya didorong lemahnya indeks manajer pembelian as dan data pasar tenaga kerja yang buruk.

kondisi ini meningkatkan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi.

hal ini juga memperkuat spekulasi federal reserve system alias the fed mungkin terlambat untuk menurunkan suku bunga acuan pada september, yang diperlukan untuk mencapai soft landing ekonomi.

"pasar hampir sepenuhnya memperkirakan penurunan 25 basis poin pada bulan tersebut," ujarnya dalam riset harian, jumat (2/8/2024).

seperti diketahui, the fed kembali mempertahankan suku bunga acuan di angka 5,25 persen-5,5 persen pada pertemuan fomc, rabu (31/7/2024) waktu setempat.

namun, the fed membuka peluang menurunkan biaya pinjaman pada pertemuan berikutnya di september 2024.

fokus pasar saat ini tertuju pada data non-farm payroll yang akan dirilis dalam waktu dekat sebagai indikator lebih lanjut tentang kondisi ekonomi as.

pendinginan pasar tenaga kerja semakin mendorong prospek penurunan suku bunga acuan the fed.

selain itu, pasar juga memperhatikan perkembangan ketegangan geopolitik di timur tengah pasca serangan yang menewaskan pemimpin hamas ismail haniyeh di teheran, iran.

termasuk keputusan bank sentral jepang (boj) yang menaikkan suku bunga sebesar 15 basis poin dan berencana untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut tahun ini.

sementara itu, dari sentimen domestik, badan pusat statistik (bps) menyatakan kondisi deflasi atau penurunan harga barang yang terjadi dalam tiga bulan berturut-turut tidak dapat disimpulkan sebagai penurunan daya beli masyarakat pada pertengahan tahun ini.

deflasi saat juli 2024 terjadi dipicu penurunan harga komoditas pangan, mulai dari bawang merah hingga daging ayam imbas pasokan yang cukup di pasar.

menurut hukum penawaran dan permintaan, ketika suplai melimpah dan permintaan tetap, harga akan turun.

Tag
Share