Facebook, Instagram dan Threads Hapus Konten Terkait Hamas, Meta Berkilah Salah Operasional, Percaya?

Perusahaan milik Mark Zuckerberg, Meta angkat bicara soal dihapusnya konten terkait hamas di platform medsos facebook, instagram dan threads.--istimewa

BACAKORAN.CO – Dihapusnya konten terkait Hamas di platform media sosial (medsos) Facebook dan Instagram ramai diperbincangkan.

Menuai kecaman dari banyak pihak, termasuk Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim.

Diketahui, unggahan Anwar Ibrahim yang menyampaikan belasungkawa atas kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dihapus oleh Meta--induk perusahaan Facebook, Instagram, WhatsApp dan Threads.

Terkait pembatasan dan penghapusan konten yang berkaitan dengan kelompok Hamas, Meta pun akhirnya angkat bicara.

BACA JUGA:Profil Pemimpin Baru Hamas Yahya Sinwar yang Dijuluki AS sebagai ‘Teroris Global’

BACA JUGA:Mimpi Buruk Israel! Yahya Sinwar Sang Mata Elang Hamas Gantikan Ismail Haniyeh, Siap Balas Pembantaian Zionis

Juru bicara Meta pun telah menyampaikan permintaan maaf atas "kesalahan operasional" tersebut dan mengonfirmasi konten tersebut telah dipulihkan dengan "label berita yang benar."

Perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg ini mengategorikan Hamas sebagai "organisasi berbahaya" dan melarang konten terkait kelompok tersebut.

Meta menggunakan kombinasi teknologi deteksi otomatis dan tinjauan manusia untuk menghapus atau memberi label pada konten yang dianggap melanggar kebijakan.

Anwar sebelumnya memposting rekaman video panggilan teleponnya dengan seorang pejabat Hamas untuk menyampaikan belasungkawa atas kematian

BACA JUGA:11 Drama China Romantis Tentang Cowok Bucin yang Bikin Baper dan Gemesin, Fix Meleleh Hayati Bang...

BACA JUGA:Timur Tengah Kian Membara Pasca Pembunuhan Pemimpin Hamas Hanieh, Begini Imbauan Kemlu bagi WNI!

Haniyeh di Facebook dan Instagram pada 31 Juli.

Anwar mengunggah foto momen pertemuan terakhirnya dengan Haniyeh di Qatar pada Mei, disertai pesan belasungkawa.

Facebook, Instagram dan Threads Hapus Konten Terkait Hamas, Meta Berkilah Salah Operasional, Percaya?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – dihapusnya konten terkait hamas di platform media sosial (medsos) dan instagram ramai diperbincangkan.

menuai kecaman dari banyak pihak, termasuk perdana menteri (pm) malaysia anwar ibrahim.

diketahui, unggahan anwar ibrahim yang menyampaikan belasungkawa atas kematian ismail haniyeh dihapus oleh meta--induk perusahaan facebook, instagram, whatsapp dan threads.

terkait pembatasan dan penghapusan konten yang berkaitan dengan kelompok hamas, pun akhirnya angkat bicara.

juru bicara meta pun telah menyampaikan permintaan maaf atas "kesalahan operasional" tersebut dan mengonfirmasi konten tersebut telah dipulihkan dengan "label berita yang benar."

perusahaan yang didirikan mark zuckerberg ini mengategorikan hamas sebagai "organisasi berbahaya" dan melarang konten terkait kelompok tersebut.

meta menggunakan kombinasi teknologi deteksi otomatis dan tinjauan manusia untuk menghapus atau memberi label pada konten yang dianggap melanggar kebijakan.

anwar sebelumnya memposting rekaman video panggilan teleponnya dengan seorang pejabat hamas untuk menyampaikan belasungkawa atas kematian

haniyeh di facebook dan instagram pada 31 juli.

anwar mengunggah foto momen pertemuan terakhirnya dengan haniyeh di qatar pada mei, disertai pesan belasungkawa.

penghapusan unggahan ini adalah insiden kedua yang dialami meta dengan pemerintah malaysia, yang menyebut tindakan tersebut sebagai tidak adil, diskriminatif, dan penindasan terhadap kebebasan berbicara.

selain di malaysia, meta juga menghadapi masalah di turki, di mana instagram diblokir setelah penghapusan unggahan belasungkawa terhadap haniyeh.

kepala komunikasi kepresidenan turki, fahrettin altun mengkritik instagram atas tuduhan "penyensoran" terkait unggahan belasungkawa atas tewasnya pemimpin hamas ismail haniyeh.

meta menyatakan mereka terus berupaya memulihkan layanannya di turki.

"sebagai akibat dari pemblokiran instagram di turki, jutaan orang kehilangan cara sehari-hari mereka untuk terhubung dengan keluarga dan teman, dan bisnis tidak lagi dapat menjangkau pelanggan mereka dengan cara yang sama," kata juru bicara meta.

malaysia dan turki, dua negara dengan mayoritas penduduk muslim, mendukung perjuangan palestina.

malaysia bahkan telah memperingatkan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap meta dan perusahaan media sosial lainnya jika mereka memblokir konten pro-palestina.

anwar ibrahim dan presiden turki recep tayyip erdogan telah lama menunjukkan dukungan mereka terhadap perjuangan palestina melawan israel, termasuk hamas yang memimpin di gaza. sebaliknya, meta dan zuckerberg dituding sejak lama menunjukkan dukungan terhadap israel melalui kebijakan konten di platform mereka seperti facebook, instagram, whatsapp, dan threads.

Tag
Share