bacakoran.co - nama , seorang dokter di rsud kariadi semarang, tengah menjadi sorotan publik dan menjadi trending 1 di x pada tanggal 16 agustus 2024 pukul 15:44 wib.
prathita amanda aryani diduga melakukan perundungan terhadap juniornya dengan memaksa mereka makan lima bungkus nasi padang sekaligus.
namun, tindakan prathita tidak berhenti di situ saja, ada banyak informasi yang beredar tentang kelakuan prathita amanda aryani yang di spill netizen.
berdasarkan laporan yang beredar, bukan cuma tapi juga sering memberikan hukuman fisik dan mental lainnya kepada para juniornya.
bahkan kelasahan typo junior di grup chat whatsapp-pun di permasalahkan oleh prathita amanda aryani dari foto chat whatsapp yang beredar.
salah satu korban mengungkapkan bahwa prathita pernah memaksa mereka melakukan push-up sebagai hukuman atas kesalahan kecil.
kasus ini mencuat setelah seorang dokter muda, aulia risma lestari, meninggal dunia diduga akibat bunuh diri karena tidak kuat menghadapi perundungan selama menjalani program ppds anestesi di universitas diponegoro semarang.
dalam buku diary yang ditemukan di kamar kostnya, aulia menceritakan pengalaman pahitnya selama menjadi korban perundungan.
prathita amanda aryani, yang juga dikenal sebagai , kini menghadapi tekanan besar dari masyarakat dan rekan sejawatnya.
dari informasi yang didapat tim bacakoran, beredar kabar bahwa akun asli media sosial prathita amanda aryani bahkan telah ditutup setelah kasus ini viral.
berikut informasi selengkapnya tentang kasus dokter muda yang mengkhiri hidup karena diduga tak tahan di bully pada masa ppds semarang yang berkaitan juga dengan kasus ini.
dunia indonesia tengah berduka setelah berita tragis menghebohkan media sosial.
seorang dokter muda asal rumah sakit umum daerah (rsud) kardinah, kota tegal, dikabarkan mengakhiri hidupnya.
dokter risma lestari, yang sedang menempuh program pendidikan dokter spesialis (ppds) anestesi di universitas diponegoro (undip) semarang.
diduga tak kuat menahan beban berat akibat perundungan yang dialaminya selama menjalani program tersebut.
peristiwa tragis ini terungkap pada selasa, 13 agustus 2024, ketika dr. aul ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di semarang.
berdasarkan informasi yang berkembang, dugaan bunuh diri ini juga diperparah oleh beban kerja yang tinggi di rsup dr. kariadi.
tempat korban menjalani praktik sebagai bagian dari program .
berita ini segera viral di media sosial, terutama di platform x (sebelumnya dikenal sebagai twitter).
banyak pengguna x yang mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian ini, dan beberapa di antaranya membagikan tangkapan layar percakapan di grup whatsapp.
yang menunjukkan bahwa dr. aul sudah lama merasa tertekan sejak tahun pertama mengikuti program ppds anestesi.
namun, ia terpaksa bertahan karena terikat beasiswa dari pemerintah.
yang ditemukan di kamar kosnya juga mengungkapkan betapa beratnya tekanan yang dialami oleh dr. aul.
dalam catatan tersebut, ia mencurahkan rasa lelah dan putus asa yang dirasakannya akibat perundungan dan tuntutan kerja yang tinggi.
kabar ini pun semakin diperkuat oleh informasi yang menyebutkan bahwa dr. aul pernah mengalami cedera saraf terjepit, yang membuatnya harus menjalani operasi sebanyak dua kali.
manajemen , tempat asal korban, menyatakan bahwa dr. aul memang memiliki riwayat penyakit saraf terjepit dan sering menggunakan obat-obatan tertentu sebagai bagian dari perawatannya.
namun, pihak rumah sakit menegaskan bahwa selama ini dr. aul dikenal sebagai pribadi yang rajin, disiplin, dan memiliki etos kerja yang tinggi.
mereka juga tidak mengetahui adanya indikasi perundungan selama dr. aul bekerja di sana.
kasus bunuh diri ini memicu reaksi cepat dari (kemenkes) yang segera menghentikan sementara program ppds anestesi di universitas diponegoro dan rsup dr. kariadi.
langkah ini diambil untuk mendukung investigasi lebih lanjut terkait dugaan perundungan dan beban kerja tinggi yang mungkin menjadi faktor penyebab bunuh diri tersebut.
sementara itu, pihak universitas diponegoro masih belum memberikan keterangan resmi mengenai dugaan perundungan dalam program ppds anestesi.
kasus ini pun menjadi sorotan publik, menimbulkan kekhawatiran mengenai kesehatan mental para yang sedang menempuh pendidikan spesialis di indonesia.
baca juga:
masyarakat berharap agar penyelidikan ini dapat memberikan kejelasan dan keadilan bagi almarhumah dr. aul risma lestari serta menjadi pelajaran bagi institusi-institusi terkait.