bacakoran.co

CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis! Ini Kronologinya!

Kronologi CEO Telegram Pavel Durov yang ditangkap di Prancis.--

BACAKORAN.CO - Kabar mengejutkan datang dari Prancis! Pavel Durov, pendiri sekaligus CEO aplikasi chat Telegram, ditangkap di Bandara Le Bourget, Paris, pada Sabtu (24/8) malam waktu setempat.

Durov yang saat itu sedang bepergian menggunakan jet pribadinya dari Azerbaijan, langsung ditahan begitu mendarat sekitar pukul 20.00 waktu setempat. 

Menurut laporan dari TF1 TV, Durov yang berusia 39 tahun ini memang sudah menjadi target surat penangkapan di Prancis.

Penangkapan ini diduga terkait dengan tuduhan serius terhadap Telegram, termasuk dugaan keterlibatan dalam kasus narkoba, kejahatan terhadap anak-anak dan penipuan.

BACA JUGA:Update Kabar, Gunung Merapi Kembali Erupsi, Muntahkan Lava dan Awan Panas, Status Siaga!

BACA JUGA:Kabar Baik Nih Buat Pecinta Game Online! AXIS Esports Labs Kini Hadir di Palembang, Ada BA EVOS Juga Loh...

Tuduhan ini muncul karena minimnya moderasi di platform tersebut, yang dianggap gagal mencegah dan menangani aktivitas kriminal. 

Durov yang kini ditahan kemungkinan besar akan menjalani praperadilan di Prancis.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari media setempat, surat perintah penangkapan tersebut hanya berlaku di Prancis.

Bahkan, Prancis telah melarang Durov masuk ke negaranya dan dia disebut-sebut sebagai persona non-grata di sana. 

BACA JUGA:NCT DREAM Rayakan Ulang Tahun ke-8, Fans Ikut Ramaikan Anniversary, NCTzen Wajib Tau Keseruaannya!

BACA JUGA:Setelah Diterpa Isu Perselingkuhan, Azizah Salsha Jalani Umrah dan Sedang Menunggu Kedatangan Pratama Arhan...

Pria asal Rusia ini selama ini tinggal di Dubai dan telah menjadi warga negara Prancis sejak Agustus 2021.

Dikenal sebagai pendiri jejaring sosial VKontakte, Durov meninggalkan Rusia pada 2014 setelah menolak memberikan data pengguna VKontakte kepada lembaga keamanan Rusia. 

CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis! Ini Kronologinya!

Melly

Melly


bacakoran.co - kabar mengejutkan datang dari prancis! pavel durov, pendiri sekaligus ceo aplikasi chat telegram, ditangkap di bandara le bourget, paris, pada sabtu (24/8) malam waktu setempat.

durov yang saat itu sedang bepergian menggunakan jet pribadinya dari azerbaijan, langsung ditahan begitu mendarat sekitar pukul 20.00 waktu setempat. 

menurut laporan dari tf1 tv, durov yang berusia 39 tahun ini memang sudah menjadi target surat penangkapan di prancis.

penangkapan ini diduga terkait dengan tuduhan serius terhadap telegram, termasuk dugaan keterlibatan dalam kasus narkoba, kejahatan terhadap anak-anak dan penipuan.

tuduhan ini muncul karena minimnya moderasi di platform tersebut, yang dianggap gagal mencegah dan menangani aktivitas kriminal. 

durov yang kini ditahan kemungkinan besar akan menjalani praperadilan di prancis.

berdasarkan informasi yang dikutip dari media setempat, surat perintah penangkapan tersebut hanya berlaku di prancis.

bahkan, prancis telah melarang durov masuk ke negaranya dan dia disebut-sebut sebagai persona non-grata di sana. 

pria asal rusia ini selama ini tinggal di dubai dan telah menjadi warga negara prancis sejak agustus 2021.

dikenal sebagai pendiri jejaring sosial vkontakte, durov meninggalkan rusia pada 2014 setelah menolak memberikan data pengguna vkontakte kepada lembaga keamanan rusia. 

meskipun menghadapi tekanan dari berbagai pemerintah, durov tetap bersikukuh bahwa telegram, dengan 900 juta pengguna aktifnya, harus menjadi "platform netral" dan tidak terlibat dalam geopolitik.

kekayaan durov sendiri diperkirakan oleh forbes mencapai us$15,5 miliar.

penangkapan ini tentu mengundang perhatian global, mengingat peran telegram sebagai salah satu platform komunikasi utama, terutama di tengah konflik antara rusia dan ukraina.

telegram telah menjadi alat komunikasi utama bagi presiden ukraina volodymyr zelenskiy dan para pejabatnya, serta digunakan oleh kremlin untuk menyebarkan berita mereka. 

tetap pantau terus perkembangannya, karena kasus ini diperkirakan akan menjadi sorotan besar di dunia teknologi dan hukum internasional!

Tag
Share