bacakoran.co

Fakta Baru! dr. Aulia Risma Lestari Diduga Juga di Mintai oleh Senior 20-40 Juta Perbulan, dari Semester 1?

Fakta Baru tentang kasus dr. Aulia Risma Lestari yang diduga dimintai uang puluhan juta oleh senior --BeritaSatu.com

BACA JUGA:Ini Koleksi Mobil Mewah Harvey Moeis dari Hasil Pencucian Uang, Dibeli Pakai Nama Perusahaan dan Orang Lain!

BACA JUGA:PM Thailand Srettha Thavisin Dicopot dari Jabatannya, Ini Pelanggaran Berat yang Dilakukan!

Lebih lanjut, Rahmad menyoroti dampak serius dari perundungan ini, terutama di saat Indonesia sedang mengalami kekurangan dokter spesialis. 

"Dampak perundungan antara lain ada yang bunuh diri, stres hingga depresi, banyak yang berkeinginan bunuh diri maupun melukai diri sendiri akibat beban psikologis dari proses pendidikan. Ada juga yang mengundurkan diri karena tidak kuat akan beban pendidikan," tuturnya.

Rahmad mendesak agar pihak yang terlibat dalam kasus ini segera dipecat untuk memberikan efek jera. 

"Untuk memunculkan efek jera, maka pecat siapa saja yang turut berkontribusi dalam perundungan di Undip ini. Kalau tidak ada yang dipecat, akan muncul lagi korban berikutnya dan perundungan terus berjalan," tegasnya.

BACA JUGA:Paman Gibran Menang Gugatan PTUN, Siap Ambil Ketua MK Lagi

BACA JUGA:3 Cara Mudah Instalasi Windows 11: Dari Installation Assistant Sampai Media Creation Tool, Tanpa Ribet!

Selain itu, Rahmad juga mendorong pihak kepolisian untuk menginvestigasi kasus ini secara menyeluruh, termasuk kemungkinan adanya unsur pidana.

"Kami mendesak Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kementerian Kesehatan, untuk menginvestigasi secara tuntas sekaligus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan program dokter spesialis, yang fokus pada pendidikan serta memberantas segala bentuk perundungan di dunia pendidikan dokter spesialis," ungkapnya.

Kasus ini mencuat ke publik setelah seorang dokter muda bernama Aulia Risma Lestari akhiri hidup usai diduga menjadi korban perundungan di RSUP Kariadi.

Aulia, yang juga mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang, diduga mengalami perundungan dari senior selama mengikuti PPDS Anestesi Undip.

BACA JUGA:Bango Kena Boikot? Ini 6 Kecap Enak dan Berkualitas yang Bikin Masakanmu Makin Juara, Bebas Afiliasi Israel!

BACA JUGA:Kabar Gembira! Kemenkes Buka Pendaftaran Beasiswa Bagi Dokter Spesialis, Kepoin Persyaratannya Disini...

Kabar ini langsung viral di media sosial, dengan kata kunci "Undip" dan "PPDS" menjadi trending topic di X hingga Kamis (15/8/2024).

Fakta Baru! dr. Aulia Risma Lestari Diduga Juga di Mintai oleh Senior 20-40 Juta Perbulan, dari Semester 1?

Yanti D.P

Yanti D.P


bacakoran.co - terdapat fakta baru yang terungkap atas kasus yang menimpa mahasiswi program pendidikan dokter spesialis () anestesi universitas diponegoro dr. aulia risma lestari.

dari temuan ini ternyata mendapat perundungan dari senior-seniornya dengan diduga dimintai uang sampai puluhan juta perbulannya.

siti nadia tarmizi selaku plt. kepala biro komunikasi dan pelayanan publik kemenkes mengatakan dari hasil proses investigasi menunjukan bahwa dr. aulia dimintai uang sebesar 20-40 juga perbulan oleh seniornya.

"dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah risma," ungkapnya kepada wartawan, minggu (1/9).

"permintaan uang ini berkisar antara rp 20–rp 40 juta per bulan," sambung nadia.

 dari keterangan para saksi, nadia mengatakan bahwa permintaan uang ini bernilai sangat besar dan telah berlangsung dari korban masih di semester 1 pendidikan sampai atau di bulan juli sampai november 2022.

dan tidak hanya sampai disitu, dr. aulia pun diminta sebagai bendahara angkatan untuk mengumpulkan uang dari temannya untuk kebutuhan konyol sang senior.

"juga menyalurkan uang tersebut untuk kebutuhan-kebutuhan non-akademik antara lain; membiayai penulis lepas untuk membuat naskah akademik senior, menggaji ob, dan berbagai kebutuhan senior lainnya," jelas nadia. 

belum genap satu bulan meninggalnya  yang merupakan dokter yang tengah menjalani program pendidikan dokter spesialis (ppds) di fakultas kedokteran undip, muncul rekaman atau voice note dari dr. aulia risma lestari yang dikirim ke ayahnya sebelum meninggal.

rekaman voice note tersebut beredar dan viral diberbagai sosial media salah satunya akun instagram @dramadunia pada rabu (28/8/2024).

mirisnya dalam rekaman tersebut terdengar suara curhatan mendiang  yang mengungkapkan terkait kondisinya selama menjalani program ppds yang sangat menyiksa.

dan di dalam rekaman voice note tersebut tersirat bahwa dirinya mengalami perundungan selama menjalankan program tersebut.

dr. risma juga mengatakan bahwa dia merasakan kesakitan pada bagian tubuh seperti punggung dan ia pun mencerahkan isi hatinya kepada ayahnya yang menarasikan bahwa adanya dugaan eksploitasi dari dokter senior undip.

dari beredarnya voice note tersebut bisa dilihat bahwa adanya dugaan perundungan dan eksploitasi yang dilakukan oleh dokter senior yang ada di rsud dr kariadi, dan mendiang dr. aulia menerangkan bahwa dirinya dipaksa untuk mau kerja rodi di rumah sakit tersebut.

ini isi voice note yang diduga merupakan suara dr. aulia risma lestari yang beredar luas.

"nggak pah, tiap aku bangun tidur itu pah badannya sakit semua punggungnya sakit semua. bangun harus pelan-pelan kalau nggak pelan-pelan aku nggak bisa bangun, aku aja tadi mau minum susah di bangsal minum gak bisa akhirnya aku minta tolong customer service (cs). terus akhirnya aku kasih uang rp50.000, aku minta nitip minum buat dia dibelikan minum, karena kan aku nggak boleh ke kantin ke minimarket sama sekali pah. pah bener-bener ya di sini tuh programnya kacau-kacau pah, aku tanya teman-teman yang di universitas sebelas maret (uns) itu nggak 24 jam pah, aku nggak tahu aku bisa apa enggak pah" jelas suara yang ada didalam voice note yang diduga suara dari mendingang dr. aulia risma lestari.

sebelumnya diketahui kabar  mahasiswi program pendidikan dokter spesialis (ppds) anestesi di universitas diponegoro () telah mengundang keprihatinan luas. 

anggota komisi x dpr, rahmad handoyo, menyayangkan peristiwa ini, terlebih karena disebabkan oleh  yang dialami mahasiswi tersebut.

perundungan di dunia  spesialis di indonesia bukanlah isu baru.

menurut rahmad, kasus ini mencerminkan bahwa belum ada perubahan signifikan dalam menangani masalah perundungan di lingkungan pendidikan dokter spesialis. 

"sangat disayangkan dan memprihatinkan sekali terjadinya kasus bunuh diri peserta sekolah dokter spesialis di undip. ini membuktikan tidak ada perubahan dan terus terjadi perundungan yang dilakukan dunia pendidikan dokter spesialis di indonesia," katanya dalam keterangan yang diterima di jakarta, kamis (15/8/2024).

lebih lanjut, rahmad menyoroti dampak serius dari perundungan ini, terutama di saat indonesia sedang mengalami kekurangan dokter spesialis. 

"dampak perundungan antara lain ada yang bunuh diri, stres hingga depresi, banyak yang berkeinginan bunuh diri maupun melukai diri sendiri akibat beban psikologis dari proses pendidikan. ada juga yang mengundurkan diri karena tidak kuat akan beban pendidikan," tuturnya.

rahmad mendesak agar pihak yang terlibat dalam kasus ini segera  untuk memberikan efek jera. 

"untuk memunculkan efek jera, maka pecat siapa saja yang turut berkontribusi dalam perundungan di undip ini. kalau tidak ada yang dipecat, akan muncul lagi korban berikutnya dan perundungan terus berjalan," tegasnya.

selain itu, rahmad juga mendorong pihak kepolisian untuk menginvestigasi kasus ini secara menyeluruh, termasuk kemungkinan adanya unsur pidana.

"kami mendesak pemerintah, dalam hal ini kementerian pendidikan dan kementerian kesehatan, untuk menginvestigasi secara tuntas sekaligus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan program dokter spesialis, yang fokus pada pendidikan serta memberantas segala bentuk perundungan di dunia pendidikan dokter spesialis," ungkapnya.

kasus ini mencuat ke publik setelah seorang dokter muda bernama aulia risma lestari akhiri hidup usai diduga menjadi korban perundungan di rsup kariadi.

aulia, yang juga mahasiswa universitas diponegoro semarang, diduga mengalami perundungan dari senior selama mengikuti ppds anestesi undip.

kabar ini langsung viral di media sosial, dengan kata kunci "undip" dan "ppds" menjadi trending topic di x hingga kamis (15/8/2024).

sebuah akun di media sosial x, @/bambangsuling11, mengungkap bahwa pihak ppds anestesi undip sempat berusaha menutupi kasus ini dengan menyebut korban sering menyuntikkan obat ke tubuhnya karena sakit saraf kejepit. 

namun, pernyataan ini terbantahkan setelah buku harian korban ditemukan.

dalam buku harian tersebut, aulia menumpahkan perasaan depresi akibat perundungan yang dialaminya.

percakapan antar dokter di whatsapp yang beredar menunjukkan bahwa aulia sudah merasakan ketidaknyamanan sejak tahun pertama menjalani program anestesi.

namun, ia tidak bisa keluar dari program karena terikat beasiswa dan harus membayar penalti sebesar rp500 juta jika mengundurkan diri. 

"yang bersangkutan mahasiswa beasiswa dari tegal, sudah terindikasi tidak kuat di anestesi sejak tahun pertama, tapi tidak bisa dikeluarkan secara sepihak karena dia kiriman instansi," tulis seorang dokter dalam percakapan tersebut.

aulia ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di kamar kosnya di semarang pada senin (12/8/2024). 

langkah tegas dan evaluasi menyeluruh diperlukan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.

Tag
Share