bacakoran.co

Diluar Nurul! Isu Viral Kabar RS Medistra Jakarta Larang Dokter Pakai Hijab, CEO-nya Malah Bilang Begini..

CEO RS Medistra Jakarta Buka Suara Larangan Hijab bagi Dokter-Gambar Ilustrasi-

Isu ini mencuat setelah dr. Diani Kartina, seorang dokter spesialis bedah di rumah sakit RS Medistra mengungkapkan kekecewaannya melalui sebuah surat terbuka yang kemudian diunggah di media sosial. 

Akibat dari larangan kontroversial di RS Medistra ini, dr. Diani memutuskan untuk mengundurkan diri.

Surat protes dr. Diani Kartina mulai beredar di media sosial mengungkap kebijakan RS Medistra yang melarang penggunaan hijab bagi perawat dan dokter umum. 

BACA JUGA:Akui Salah Laras Gartiana Sahabat Noe Row Diduga Terlibat Perselingkuhan: Sumpah Nyesel Banget

BACA JUGA:Viral! Skandal Perselingkuhan Laras Gartiana Sahabat Noe Row Diduga Jadi Pelakor, Netizen: Ih Serem Deh

Dalam surat tersebut, dr. Diani mempertanyakan kebijakan yang menurutnya tidak adil, terutama ketika kerabat dan asistennya yang berhijab mengajukan lamaran sebagai dokter umum di RS Medistra, mereka harus melalui sesi wawancara yang menanyakan tentang hijab.

Salah satu pengguna X @LoneLynx___ pada minggu (1/9) mempostng isi surat dr. Diani tersebut.

Dr. Diani merasa heran dan kecewa karena di era modern seperti sekarang masih ada pertanyaan yang dianggapnya rasis.

"Dikatakan RS Medistra berstandar internasional tetapi mengapa masih rasis seperti itu?," tulisnya.

Setelah surat protes ini menjadi viral dan menimbulkan reaksi beragam dari masyarakat. 

BACA JUGA:Boikot Ultra! 8 Susu UHT Lezat Bebas Afiliasi Israel yang Bakal Bikin Anak-anak Ketagihan, Wajib Coba Nih Moms

BACA JUGA:Fatal! Selebgram Lampung Tewas Tertabrak Kereta Setelah Berjuang Kritis, ini Detail Kejadiannya..

Banyak yang mengecam kebijakan RS Medistra, termasuk tokoh agama seperti Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH. Muhammad Cholil Nafis.

Melalui kicauan di media sosial, Cholil Nafis mengkritik kebijakan tersebut dan menekankan bahwa di Indonesia yang masyarakatnya sangat beragam, seharusnya tidak ada aturan yang melarang penggunaan hijab.

Cholil Nafis menambahkan, jika suatu rumah sakit tidak ingin ada karyawan yang berhijab, maka sebaiknya tidak beroperasi di Indonesia. 

Diluar Nurul! Isu Viral Kabar RS Medistra Jakarta Larang Dokter Pakai Hijab, CEO-nya Malah Bilang Begini..

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co - akibat kontroversi larangan pakai hijab di , netizen sampai-sampai menguliti rumah sakit ini.

berita viral ini sampai menuai banyak perhatian publik sampai mui ikut meminta tindakan tegas pada rs medistra jakarta.

awalnya dugaan kasus yang melibatkan rs medistra berawal dari surat yang ditulis oleh dr.dr. diani kartini spb, subsp.onk (k) kepada manajemen rumah sakit.

dalam surat tersebut, dr. diani kartini mempertanyakan kebijakan rumah sakit yang menanyakan apakah calon dokter bersedia membuka jika diterima bekerja di rs medistra.

sikap ini dinilai sebagai bentuk diskriminasi dan tidak sesuai semangat kebebasan beragama yang dijamin oleh konstitusi.

namun siapakah pemilik rs medistra jakarta yang sampai bikin heboh dan bisa menggangu konstitusi dan ham warga indonesia?

rs medistra adalah rumah sakit swasta yang berada di bawah kepemilikan grup mayapada.

meskipun begitu, , dr. agung budisatria, telah menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas kegaduhan yang timbul akibat viralnya surat tersebut.

berikut informasi selengkapnya tentang mui yang minta rs medistra ditindak tegas karena larang dokter dan pegawai pakai hijab.

viral larangan mengenakan hijab disebuah rumah sakit di jakarta .

isu ini mencuat setelah dr. diani kartina, seorang dokter spesialis bedah di rumah sakit rs medistra mengungkapkan kekecewaannya melalui sebuah surat terbuka yang kemudian diunggah di 

akibat dari larangan  di rs medistra ini, dr. diani memutuskan untuk mengundurkan diri.

surat protes dr. diani kartina mulai beredar di media sosial mengungkap kebijakan rs medistra yang melarang penggunaan hijab bagi perawat dan dokter umum. 

dalam surat tersebut, dr. diani mempertanyakan kebijakan yang menurutnya tidak adil, terutama ketika kerabat dan asistennya yang berhijab mengajukan lamaran sebagai dokter umum di rs medistra, mereka harus melalui sesi wawancara yang menanyakan tentang hijab.

salah satu pengguna x @lonelynx___ pada minggu (1/9) mempostng isi surat dr. diani tersebut.

dr. diani merasa heran dan kecewa karena di era modern seperti sekarang masih ada pertanyaan yang dianggapnya rasis.

"dikatakan rs medistra berstandar internasional tetapi mengapa masih rasis seperti itu?," tulisnya.

setelah surat  ini menjadi viral dan menimbulkan reaksi beragam dari masyarakat. 

banyak yang mengecam kebijakan , termasuk tokoh agama seperti ketua mui bidang dakwah dan ukhuwah, kh. muhammad cholil nafis.

melalui kicauan di media sosial, cholil nafis mengkritik kebijakan tersebut dan menekankan bahwa di indonesia yang masyarakatnya sangat beragam, seharusnya tidak ada aturan yang melarang penggunaan hijab.

cholil nafis menambahkan, jika suatu rumah sakit tidak ingin ada karyawan yang berhijab, maka sebaiknya tidak beroperasi di indonesia. 

"rumah sakit yang masih phobia hijab begini baiknya tak usah buka di indonesia karena kita sudah merdeka dan dijamin kebebasan untuk menjalankan ajaran agamanya masing-masing. tolong pihak berwenang agar kasus di rs itu diusut ya agar tak menjadi preseden buruk," tegasnya.

menanggapi kritikan dari petinggi mui, beberapa netizen mengungkapkan bahwa praktik pelarangan hijab di rumah sakit sebenarnya tidak jarang terjadi.

"banyak sekali rumah sakit yang anti hijab. cara mengetahuinya mudah, jika kita datang sebagai pasien dan tidak ada staf yang berjilbab, itu tandanya," tulis seorang netizen.

Tag
Share