Menag Bongkar Pesan Rahasia Paus Fransiskus Saat Akan Meninggalkan Indonesia
Menag Bongkar Pesan Rahasia Paus Fransiskus Saat Akan Meninggalkan Indonesia--
BACAKORAN.CO - Kunjungan apostolik Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik se-Dunia, ke Indonesia ternyata memberikan dampak positif bagi kerukunan antarumat beragama di Tanah Air.
Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan bahwa kunjungan ini mencerminkan keinginan kuat dari Paus untuk mempererat hubungan dan mempromosikan perdamaian di tengah keragaman agama yang ada.
“Keragaman di Indonesia adalah kekuatan yang harus kita pelihara. Ini adalah berkah bagi kita semua,” kata Menag Yaqut usai mengantarkan Paus Fransiskus kembali ke Vatikan dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (6/9/2024).
Menurutnya, kunjungan ini adalah sebuah anugerah yang menunjukkan bahwa perbedaan di Indonesia bisa menjadi kekuatan yang menyatukan, bukan sebaliknya.
BACA JUGA:Saaih Halilintar Batal Ikut PON Aceh 2024 Gegara Kendala Administrasi, Tak Punya BPJS dan NPWP?
BACA JUGA:41 Daerah Lawan Kotak Kosong di Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Menariknya, Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi Paus Fransiskus dalam rangkaian perjalanan apostoliknya ke beberapa negara.
Ini merupakan kunjungan ketiga Paus Katolik ke Indonesia setelah Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989.
Selama kunjungannya, Paus Fransiskus berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya umat Katolik, tentang pentingnya menjaga keragaman sebagai fondasi untuk menciptakan kedamaian di dunia.
Selain itu, Paus juga menekankan betapa pentingnya melestarikan lingkungan untuk generasi mendatang.
BACA JUGA:Paus Fransiskus Akhiri Kunjungan di Indonesia, Ini Daftar Lengkap Negara Tetangga Tujuan Berikutnya!
Menteri Yaqut menambahkan, Paus Fransiskus berharap agar masyarakat Indonesia menjaga keragaman sebagai kekuatan dan selalu mengedepankan dialog untuk menyelesaikan perbedaan.
“Beliau juga mengingatkan agar kita menjaga lingkungan tetap hijau, karena itu adalah hak milik generasi mendatang,” ujar Yaqut.